Kamis, 30 November 2017

MAKALAH METODE PENELITIAN

MAKALAH
METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii       
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1         
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan Makalah.................................................................... 2         

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Penelitian................................................................... 3
B.  Sikap Metode Ilmiah................................................................................ 3
C.  Jenis Metode Ilmiah................................................................................. 4 
D. Proses Metode Penelitian.......................................................................... 7

BAB III PENUTUP
            Kesimpulan................................................................................................. 16                   

DAFTAR PUSTAKA

 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Setiap penelitian yang akan dimulai pastilah membutuhkan sebuah rangsangan pikiran yang akan dilakukan peneliti. Jika tidak, si peneliti pastinya akan mengalami kesulitan untuk memulainya.  Penelitian terbagi menjadi dua bagian,yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian juga memiliki objek – objek yang berbeda, tergantung pada topic dan tema yang diteliti. Apakah itu berkaitan dengan ilmu soaila atau ilmu pasti. Oleh karena itulah diperlukan sebuah pemikiran dasar yang akan menjadi kerangka penelitian,tipe penelitian seperti apa yang akan kita lakukan,metode penelitian apa yang akan digunakan,variable penelitian seperti apa yang akan kita lakukan.
Proposal penelitian atau laporan penilitian, baik penelitian akademik (skripsi, tesis dan disertasi), maupun penelitian kompetitif dibuat untuk diseminarkan dalam rangka meyakinkan suatu lembaga atau instansi terkait agar member izin penelitian dan menerima atau mengakui hasilnya. Hal-hal yang harus ada dalam proposal adalah yakni latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka berfikir, tinjauan pustaka, prosedur penelitian atau metodologi, dan organisasi kerangka atau sistematika. Sebelumnya semua itu, harus ditulis dalam bentuk kerangka atau out line penelitian.
Menulis laporan penelitian sering kali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai alasan klise seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah. Walhasil, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan laporan hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus, mahasiswa yang sudah menyelesaikan Ujian Negara masih terkatung-katung karena belum menyelesaikan skripsi atau tesisnya.
Panjang tulisan itu sangat tergantung dari bahan yang akan kita tulis. Selama tidak ada aturan yang membatasi (untuk lomba biasanya dibatasi, minimal panjang tulisan atau jumlah halaman), maka Anda boleh terus menulis sesuai bahan yang tersedia. Kalau bahan masih ada, teruskan menulis, kalau bahan sudah habis, berhentilah menulis. Jangan memaksa terus menulis kalau bahan habis, nanti tulisan Anda banyak bohongnya, dan jangan berhenti selagi bahan masih ada, nanti tulisan Anda kurang lengkap atau banyak bolongnya.

B.     Rumusan Masalah penelitian
1.         Apakah pengertian  latar belakang ?
2.         Apakah pengertian rumusan masalah?
3.         Bagaimana cara membuat tujuan dan manfaat?

C.    Tujuan penelitian
1.      Untuk mengetahui pengertian dari latar belakang.
2.      Untuk mengetahui pengertian dari rumusan masalah.
3.      Untuk mengetahui bagaimana membuat tujuan dan manfaat.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Metode Penelitian
Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu cara penelitian itu didasarkan pada ciri keilmuan yaitu rasional,empiris dan sistematis. Metode Penelitian dapat juag didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan  penelitiannya.[1]
Penerapan  metode  penelitian  sangat menentukan  dalam  upaya  menghimpun  data  yang  diperlukan  dalam penelitian.  Yakni metode    penelitian  akan  memberikan  petunjuk  terhadap pelaksanaan penelitian, atau petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan, apa  yang  harus  digunakan  untuk  memperoleh  data  tersebut,  dimana memperolehnya dan lain-lain.[2]

B.     Pengertian Sikap Peneliti
Sikap yang harus dimiliki oleh para peneliti, antara lain :
1.      Selalu objektif
Seorang peneliti harus bisa memisahkan dan membedakan pendapat pribadi dengan kenyataanyang ada.
2.      Harus kompenten
Seorang peneliti harus memiliki kemampuan untuk mengadakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu.
3.      Faktual
Seorang peneliti harus mengerjakan sebuah penelitian berdasarkan fakta yang diperoleh, bukan berdasarkan harapan, obsesi atau hayalan yang bersifat abstrak.
Selain itu seorang peneliti juga diharpkan memiliki pola pikir yang mendukung tugas-tugas mereka. cara berpikir yang diharapkan dari seorang peneliti adalah sbb :
a.       berpikir skeptis seorang peneliti selslu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan (tidak mudah percaya).
b.      berpikir analisa peneliti selalu menganalisi setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi.
c.       Berpikir kritis.

C.    Jenis Metode Penelitian
Metode penelitian dikelompokkan dalam dua tipe utama yaitu kuntitatif dan kualitatif yang masing-masing terdiri atas beberapa jenis metode
1.      Metode penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku orang-orang yang diamati.pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan tulisan ataau prilaku yang dapat diamati dari suatu individu kelompok masyarakat atau organisasi tertentu dalam suatu seeting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh komprehensif dan holistik.
Ada beberapa ciri penelitian kualitatif
a.    Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif.
b.      Memiliki sifat deskriftif anaitik data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan catatan lapangan. Disusun peneliti di lokasi penelitian,tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka.
c.       Tekanan dalam proses bukan hasil data dan imformasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiataan.
d.      Bersifat induktif penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris.
e.       Mengutamakan makna makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa.
Ada beberapa jenis penelitian kualitatif
a.       Metode etnografi berarti tulisan  mengenai kelompok budaya.
b.      Metode fenomenologi berarti ilmu tentang penampakan berarti ilmu tentang apa yang menampakkan diri pada pengalaman subyek.
c.       Metode studi kasus berarti pengujian secara rinc iterhadap satu latar atau satu orang subyek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau suatu peristiwa tertentu.
d.      Metode teori dasar berarti penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru sebelumnya belum pernah diketahui.
e.       Metode studi kritis berarti metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis , feminis ,ras dan pasca modern yang bertolak dari asumsi bahwa poengetahuan bersifat subyektif.
f.       Metode  analis sejarah berarti penyelidikan terhadap suatu peristiwa, untuk mendapatkan fakta yang tepat.
g.      Metode Analisis kritis berarti penrlitian secara ekslusif memfokuskan kepada masa lalu.

2.      Metode penelitian kuantitatif
            Penelitian kualitatif merupakan penelitian empiris  dimana data adalah bentuk sesuatu yang dapat dihitung atau angka.metode penelitian kuantitatif memiliki bciri khas yang berhubungan dengan data numerik atau bersifat objektif. Penelitian kuntitatif memiliki beberapa ciri, diantaranya sbb :
a.       Tujuan penelitian  tujuannya mengeneralisasi temuan penelitian sehingga dapat digunakan untuknmemprediksi situasi yang sama pada populasi lain
b.      Pendekatan kuantitatif dimulai dengan teori dan hipotesis
c.       Peran peneliti  dalam penelitian kuantitatif, secara ideal berlaku sebaga observer penelitian yang tidak berpengaruh dan memihak
d.      Pendekataan kuantitatif lebih menitikberatkan pada frekuensi tinggi
e.       Kebenaraan darihsil analisis penelitian kuntitatif bersifat nomotheik dan dapat digenerealisasi
f.       Penelitian kuantitatif menggunakan paradigma positivistik-ilmiah
g.      penelitian kuantitatif sering betolak dari teori Sehingga bersif atreduksionis dan verifikatif, yakni hanya membuktikkan teori
h.      Penelitian kuantitatif khususnya eksperimen, dapat menggambarkan sebab akibat
i.        Waktu pengumpulandan analis data sudah dapat dipastikan peneliti dapatmenentukan berbagai aturan yang terkait dengan pengumpulan data, jumlah tenaga yang diperlukan,danjenis data yang akan dikumpulkan sesuai hipotesis yang dirumuskan.
Ada beberapa metode penelitian yang termasuk pada penelitian kuantitatif menurut para ahli diantaranya adalah :
a.       Metode deskriftif. Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat,penelitian deskriktif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat,serta situasi-situasi tertentu,termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan. Penelitian ini berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
b.      Metode komparatif  adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variabel ada perbedaan suatu aspek yang diteliti.
c.       Metode korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti.
d.      Metode survei  menurut Zikmud (1997) ”metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan dari sejumblah sampel berupa orang melalui pertanyaan.
e.       Metode ex post facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti.
f.       Metode true experiment ciri utamanya adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk experiment maupun sebagai kelompok control diambil secara random (acak) dari populasi tertentu.
g.      Metode quasi exper iment adalah merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan desain ini mempunyai kelompok control tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variaabel luar yang memengaruhi pelaksanaan experiment.
h.      Metode subjek tunggal merupakan experiment yang dilakukan terhadap subjek tunggal.
                             
D.    Proses Metode Penelitian
                  
1.    Identifikasi, Pemilihan, dan Perumusan Masalah Penelitian
Masalah yaitu terjadinya kesenjangan (gap) antara das sollen (harapan) dan das sein (kenyataan). Identifikasi masalah biasanya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan masalah juga variabel yang akan diteliti. Hasil identifikasi ini dapat diangkat dari sejumlah masalah yang saling keterkaitan satu dengan yang lainnya. Identifikasi masalah merupakan proses merumuskan permasalahan-permasalahan yang akan diteliti. Proses merumuskan permasalahan-permasalahan ini akan memudahkan proses selanjutnya, selain itu juga memudahkan pembaca untuk memahami hasil penelitian, yang kemudian permasalahan yang muncul dirumuskan dalam bentuk pertanyaan tanpa ada tanda tanya. Tetapi, proses identifikasi ini akan mudah dilakukan apabila dalam latar belakang penelitian penjelasannya telah dikemukakan dengan lengkap dan jelas.
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik maka peneliti harus melakukan studi pendahuluan pada objek yang diteliti, melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat diungkapkan. Apabila semua permasalahan tersebut telah diketahui, selanjutnya dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti, maka masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel. Jadi, identifikasi masalah harus dapat menggambarkan permasalahan yang ada dalam topik atau judul penelitian. pertanyaan-pertanyaan yang ada pada identifikasi masalah harus dijawab pada bagian penelitian dan pembahasan. Identifikasi masalah yang diajukan tidak harus dibatasi dengan ketentuan jumlah variabel yang dilibatkan dalam penelitian, artinya jika variabel yang dilibatkan dalam penelitian ada dua variabel bebas atau satu variabel terikat, maka jumlah pernyataan masalahnya tidak harus ada tiga, tetapi pernyatan permasalahan bisa juga satu variabel apabila pernyataan tersebut memuat seluruh permasalahan yang akan diteliti. Dalam identifikasi masalah juga dapat menunjukkan alat analisis apa yang akan dipakai serta kedalaman dan keluasan penelitian itu
Setelah identifikasi masalah di atas telah dilakukan, maka langkah selanjutnya ialah pemilihan masalah. Dalam pemilihan masalah ini, ada dua pertimbangan yang harus dilakukan dalam memilih suatu permasalahan, yaitu :
a.       Pertimbangan mengenai arah masalahnya. Artinya menggunakan pertimbangan akan sumbangan yang diberikan kepada : pengembangan teori dalam bidang yang bersangkutan dengan dasar teoritis penelitiannya dan juga pemecahan masalah-masalah praktis.
b.      Pertimbangan mengenai arah calon peneliti. Artinya, berapa biaya yang harus dikelurkan, kemudian waktu yang dapat digunakan serta alat-alat dan perlengkapan yang tersedia. Selain itu, dalam penguasaan metode yang diperlukan dalam melakukan penelitian.

            Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Sedangkan pertanyaan kedua adalah apa masalahnya. Untuk menjawab pertanyaan ini, harus dilakukan penjajakan di sekitar lokasi penellitian, yang hasilnya kan mengungkapkan gejala-gejala khusus dari setiap individu yang bermasalah. Dengan menggunakan metode induksi, maka kita dapat merumuskan konsep yang merupakan fokus penelitian kita. Selanjutnya dengan konsep tersebut kita merumuskan masalah penelitian secara eksplisit.
Dengan kata lain, bahwa cara merumuskan masalah penelitian ialah dengan :
a.       Dirumuskan dengan kalimat tanya.
b.      Rumusan tersebut hendaklah padat dan jelas.
c.       Memberikan petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan itu.



2.    Kajian Pustakan dan Hipotesis

Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalam skripsi. Referensi ditulis urut menurut abjad huruf awal dari nama akhir/keluarga penulis pertama dan tahun penerbitan (yang terbaru ditulis lebih dahulu). Apabila penulis yang sama mempunyai beberapa artikel/papers yang dirujuk, maka urutan artikelnya berdasarkan tahun publikasinya. Apabila pada tahun yang sama, paper dari penulis yang sama diterbitkan lebih dari 1 artikel, maka di belakang tahun dituliskan huruf kecil a, b, …, dan seterusnya.  Perlu dicatat bahwa minimal 30% dari total pustaka di dalam kajian pustaka adalah berasal dari artikel jurnal ilmiah yang relevan.
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori. Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif.

Terdapat tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya:
1)   Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik.
2)   Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau di falsifikasi.
3)   Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.

Walaupun hipotesis penting sebagai arah dan pedoman kerja dalam penelitian, tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian. Dalam masalah atau tujuan penelitian tampak apakah penelitian menggunakan hipotesis atau tidak. Contohnya yaitu Penelitian eksplorasi yang tujuannya untuk menggali dan mengumpulkan sebanyak mungkin data atau informasi tidak menggunakan hipotesis. Hal ini sama dengan penelitian deskriptif, ada yang berpendapat tidak menggunakan hipotesis sebab hanya membuat deskripsi atau mengukur secara cermat tentang fenomena yang diteliti, tetapi ada juga yang menganggap penelitian deskriptif dapat menggunakan hipotesis. Sedangkan, dalam penelitian penjelasan yang bertujuan menjelaskan hubungan antar-variabel adalah keharusan untuk menggunakan hipotesis.

Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:
1.      Untuk menguji teori,
2.      Mendorong munculnya teori,
3.      Menerangkan fenomena sosial,
4.      Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
5.      Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.

Tahap-tahap pembentukan hipotesa pada umumnya sebagai berikut:
1.      Penentuan masalah.
2.      Hipotesis pendahuluan atau hipotesis preliminer (preliminary hypothesis).
3.      Pengumpulan fakta.
4.      Formulasi hipotesa.
5.      Pengujian hipotesa
6.      Aplikasi/penerapan.

3.      Populasi dan Sampel
Populasi, atau bisa di sebut dengan “Universe” adalah keseluruhan elemen yang akan di jelaskan oleh seorang peneliti dalam penelitiannya. Sedangkan populasi tersebut bisa berbentuk/objek air, udara, desa, desa, ataupun manusia. Populasi bisa memiliki jumlah yang besar maupun kecil, serta bisa diketahui sifat ataupun variasinya, mungkin itu heterogen atau homogen. Namun di sini, populasi tidak boleh di kacaukan dengan sampel.
Sampel adalah perwakilan dari populasi. Dalam hal ini, jika jumlah sampel dan populasi adalah sama, maka penelitian tersebut dinamakan dengan sensus. Sering terjadi dalam penelitian, jumlah sampel yang di ambil lebih sedikit daripada jumlah populasinya. Namun yang terpenting adalah cara mengambil sampel (sampling techniques). Karena dalam sampel yang berjumlah besar bisa menyesatkan jika teknik samplingnya salah. Sebaliknya, sampel kecil sudah cukup memadai jika teknik samplingnya benar.
Ujuran sampel dan teknik sampling tergantung pada sifat populasi, semakin homogen popukasi maka akan semakin kecil sampelnya. Semakin heterogen populasi akan semakin besar sampelnya. Oleh karena itu, dalam metodologi penelitian dikenal beberapa macam teknik sampling, misalnya teknik acak (random), acak terstrata, clauster, accidental atau convenient, serta purposif.

4.      Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan karya ilmiah, pengumpulan data merupakan salah satu hal yang harus dilakukan guna mencapai tujuan penulisan. Ada 3 metode pengumpulan data, yakni :
  1. Wawancara
1)      Merupakan sebuah pertukaran informasi antara pewawancara dengan yang diwawancarai.
2)      Perlu ada perencanaan dan tujuan khusus.
3)      Terdiri dari pertanyaan dan menjawab pertanyaan.
4)      Tujuannya mendapatkan informasi dari narasumber/informan untuk keperluan proses pengambilan maupun evaluasi kebijakan publik.
5)      Metode yang paling efektif.

b.      Observasi

1)      Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
2)      Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
3)      Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) salah satu hal yang penting, namun sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi

c.       Kuisioner
1)       Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan.
Macam-macam bentuk kuisioner : Kuisioner Terstruktur Terbuka
2)       Tingkat struktur dalam kuesioner adalah tingkat standarisasi yang diterapkan pada suatu kuesioner. Pada kuesioner terstruktur yang terbuka dimana pertanyaanpertanyaan diajukan dengan susunan kata-kata dan urutan yang sama kepada semua responden ketika mengumpulkan data.
a)       Kuisioner Tak Terstruktur Terbuka
Kuesioner tak terstruktur yang terbuka dimana tujuan studi adalah jelas tetapi respon atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka.
b)       Kuisioner Tak Terstruktur Tersamar
Kuesioner tidak terstruktur yang tersamar berlandaskan pada riset motivasi. Para periset telah mencoba untuk mengatasi keengganan responden untuk membahas perasaan mereka dengan cara mengembangkan teknik-teknik yang terlepas dari masalah kepedulian dan keinginan untuk membuka diri. Teknik tersebut dikenal dengan metode proyektif. Kekuatan utama dari metode proyektif adalah untuk menutupi tujuan utama riset dengan menggunakan stimulus yang disamarkan. Metode proyektif merupakan cara yang digunakan untuk menggambarkan kuesioner yang mengandung stimulus yang memaksa para subjek untuk menggunakan emosi, kebutuhan, motivasi, sikap, dan nilai-nilai yang dimilikinya sendiri dalam memberikan suatu jawaban atau respon. Stimulus yang paling sering digunakan adalah asosiasi kata, kelengkapan kalimat, dan bercerita atau penuturan cerita.

c)       Kuisioner Terstruktur Tersamar
Kuesioner terstruktur yang tersamar merupakan teknik yang paling jarang digunakan dalam riset pemasaran. Kuesioner ini dikembangkan sebagai cara untuk menggabungkan keunggulan dari penyamaran dalam mengungkapkan motif dan sikap dibawah sadar dengan keunggulan struktur pengkodean serta tabulasi jawaban.

Langkah-langkah merancang sebuah kuisioner :
1)      Tetapkan informasi yang ingin diketahui.
2)      Tentukan jenis kusioner dan metode administrasinya.
3)      Tentukan isi dari masing-masing pertanyaan.
4)      Tentukan banyak respon atas setiap pertanyaan.
5)      Tentukan kata-kata yang digunakan untuk setiap pertanyaan.
6)      Tentukan urutan pertanyaan.
7)      Tentukan karakteristik fisik kuisioner.
8)      Uji kembali langkah 1 sampai 7 dan lakukan perubahan jika perlu.
9)      Lakukan uji awal atas kuisioner dan lakukan perubahan jika perlu.

d.      Rencana Analisis Data
                                  
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih  mudah dibaca dan diinterpretasikan. Menurut Mudjarad Kuncoro (2003), analisis data merupakan tahapan yang kritis dalam proses penelitian bisnis dan ekonomi. Dalam proses ini sering statistik, fungsinya untuk menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Kegiatan dalam analisis data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitugan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
                                  
e.       Penulisan Laporan

Pada dasarnya ada dua bentuk sistematika penulisan ilmiah ,Yaitu penulisan proposal penelitian dan laporan hasil penelitian . Pada umumnya sistematika penulisan proposal penelitian danpenulisan laporan penelitian sebagai berikut :
Bagian awal
1)      Halaman judul
2)      Halamn persetujuan dan pengesahan (pada laporan penelitian ,sebelum halaman kata pengantar dicantumkan intisari /abstrak)
3)      Halaman kata pengantar atau prakata
4)      Daftar isi
5)      Daftar tabel (jika ada)
6)      Daftar gambar (jika ada)
7)      Daftar lampiran (jika ada.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1.      Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematik untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan dari semua usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol fenomena.
2.      Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperolah setelah penelitian penelitian selesai, sesuatu yang  akan dicapai/dituju dalam sebuah penelitian.
3.      Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-peryataan apa saja yang ingin kita cari jawabannya. Dapat dinyatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan spesifik mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti.
4.      Variabel Penelitian adalah suatu atribut, nilai/ sifat dari objek, individu / kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari Informasinya serta ditarik kesimpulannya.
5.      Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori yang dikonstruksi sebagai suatu pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
Emzir, 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Sedarmayanti dan Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung: CV Mandar Maju.

Azwar, Saiffudin. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Salim, Peter dan Yenny Salim. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.
Arikunto, Suharsim.1989. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta.





[1] Suharni Arikunto, Prosedur  Penelitian Suatu  Pendekatan Praktis, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h. 155
[2] Nana Sudjana, Penelitian dan Pendidikan, (Bandung: Percetakan Sinar Baru Algesindo, 2001), h. 16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar