BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Gurun tandus yang di kelilingi gurun pasir dan gunung-gunung, yang
mana pada masa itu kehidupan manusia sangat lah buruk, sehingga disebutlah pada
masa itu dengan zaman jahiliyah atau zaman kebodohan manusia, dilahirkanlah
seorang manusia pilihan, yang merupakan pembawa cahaya iman, sebagai panutan
akhlak yang mulia bagi umat manusia dan jin sampai akhir kehidupan di dunia
ini. Beliau adalah bernama Muhammad SAW, seorang manusia pilihan yang
dilahirkan dengan penuh kemuliaan hingga akhir hayatnya. Setelah beliau wafat
bukan berarti islam berhenti dan tidak dikembangkan lagi, justru setelah beliau
wafat kemajuan islam semakin meningkat, itu semua karena peran sahabat nabi
yang begitu baik dalam memajukan dan menyebar luaskan agama islam
Dan betapa agungnya Rasulullah dan para sahabatnya, maka dari itu
penulis akan mempersembahkan sebuah makalah yang berisikan tentang riwayat
hidup Nabi Muhammad SAW.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana riwayat hidup Nabi Muhammad SAW ?
2. Bagaimana kemenangan umat islam pada era
nabi Muhammad SAW?
3. Bagaimana wafatnya nabi Muhammad SAW?
C.Tujuan Masalah
1. Untuk
mengetahui bagaimana riwayat hidup nabi
Muhammad SAW
2. Untuk
mengetahui Kemenangan umat islam pada
era nabi Muhammad SAW
3. Untuk
mengetahui Kisah wafatnyabnabi Muhammad SAW
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Riwayat hidup nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW adalah
anak dari Abdullah bin
Abu-muttalib. Ibunya bernama Aminah binti wahab. Kedua orang tuanya itu berasal
dari suku Quraisy yang terpandang dan mulia. Nabi Muhammad
lahir di kota Mekkah pada hari Senin, tanggal 12 Rabi’ul Awal Tahun
Gajah (dinamakan tahun Gajah karena pada saat itu pasukan bergajah yang
dipimpin oleh Gubernur Yaman Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah. Kemudian
pasukan itu binasa seperti daun yang dimakan
ulat. Q.S Al-Fiil), bertepatan dengan 570 M. Ayah beliau bernama
Abdullah bin Abdul Muthalib, dan ibu beliau bernama Aminah binti Wahab.
Abdullah bin Abdul Muthalib wafat ketika Rasulullah masih berada dalam kandungan (Sebelum kelahiran Nabi Muhammad).
Pada usia 6 tahun ibunya meninggal, Kemudian Rasulullah diasuh kakeknya, selama
dua tahun. Saat beliau berumur 8 tahun, kakeknya meninggal dunia dan beliau di
asuh oleh pamannya Abu Thalib. Pada usia 12 tahun, Rasulullah di bawa berniaga
oleh Abu Thalib bersama kafilah dagang ke negeri Syam. Ketika tiba di Bashrah, beliau bertemu dengan
pendeta Nasrani yang bernama Bahira (Bukhira) yang mengatakan kepada Abu Thalib
bahwa keponakannya memiliki tanda-tanda kenabian dan menyarankan agar Rasulullah dibawa kembali pulang agar
tidak dicelakai orang Romawi dan Yahudi.
Pada tahun ke-14 dari kelahirannya, Rasulullah ikut dalam perang
Fijar yang terjadi pada suatu tempat di
antara Nakhlah dan Thaif, antara kabilah Quraisy dan sekutunya Bani Kinanah
melawan Kabilah Qais ‘Ailan. Dalam hal ini Rasulullah ikut membantu paman-pamannya menyediakan anak panah.
Pada Usia 25 tahun Rasulullah dipercaya membawa barang perniagaan milik Khadijah binti Khuwailid
untuk diperdagangkan ke negeri Syam. Kemudian
Rasulullah menikah dengan Khadijah.
Putra-putri beliau dari perkawinan dengan Khadijah adalah : Al-Qasim,
Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, dan Abdullah. Semua putra beliau
meninggal ketika masih kanak-kanak, sedangkan putri beliau semua hidup pada
masa Islam, namum meninggal semasa beliau masih hidup, kecuali Fathimah yang
meninggal dunia enam bulan setelah beliau wafat.
Ketika Rasulullah berusia 35 tahun, kabilah Quraisy membangun
kembali Ka’bah yang rusak akibat banjir. Tatkala pengerjaan sampai kepada
peletakan Hajar Aswad, terjadi perselisihan tentang siapa yang paling berhak
meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempat semula.Untunglah ada seorang yang
bijaksana yaitu Ummayah bin Mughirah dari bani Makzum. Atas usul Ummayah,
mereka sepakat siapa yang paling pertama masuk melalui pintu Shafa, ialah yang
menjadi pemutus perkara tersebut. Atas
Kehendak Allah SWT, Rasulullah yang pertama memasuki pintu tersebut, dengan
gembira mereka menyeru Al Amin (orang yang dapat dipercaya). Rasulullah membentangkan
sehelai kain dan meletakkan Hajar Aswad di tengahnya, lalu meminta agar semua
kepala kabilah memegang ujung selendang dan mengangkatnya sampai ke tempat.
1.
HALIMAH AS-SA’DIYAH MENJADI IBU SUSU NABI
Sudah menjadi adat bangsa Arab ketika itu, bahwa bayi seseorang
disusukan kepada wanita lain. Begitu pula halnya Nabi Muhammad s.a.w. Beliau
disusukan kepada seorang wanita dusun bernama Halimah as-Sa’diyah. Empat tahun
lamanya beliau tinggal di dusun Bani Sa’ad bersama ibu susunya itu. Selama
memelihara Nabi Muhammad, keluarga Halimah as-Sa’diyah memperoleh limpahan
rezeki dari Allah SWT, sebagai berkah.
Menjelang usia lima tahun, Halimah as-Sa’diyah mengembalikan Nabi
Muhammad s.a.w. kepada ibunya; karena telah terjadi peristiwa atas anak asuhnya
itu yang mencemaskan hatinya. Ketika di dalam permainan bersama kawan-kawannya,
Nabi Muhammad s.a.w. tiba-tiba didatangi dua laki-laki berpakaian serba putih,
membaringkannya, kemudian melakukan sesuatu atas dada anak tersebut. Meskipun
tidak sesuatu pun terjadi atas Nabi Mu¬hammad s.a.w. setelah peristiwa itu,
namun Halimah as-Sa’diyah amat khawatir. Maka segera ia bawa Nabi Muhammad
s.a.w. kem¬bali kepada keluarganya di Makkah.
2.DI BAWAH ASUHAN KAKEKNYA, ABDUL-MUTTALIB
Siti Aminah amat setia terhadap suaminya. Sering kali ia bersama
anaknya pergi ke Madinah untuk berziarah ke makam suaminya, sekaligus
bersilaturrahmi kepada keluarganya, Bani Najjar, di sana.
Suatu kali, dalam perjalanan pulang dari Madinah, seusai
ber¬ziarah, Siti Aminah jatuh sakit di desa Abwa’ (antara Makkah dan Madinah).
Beberapa saat kemudian, ia wafat di sana, meninggal¬kan Nabi Muhammad s.a.w.
yang ketika itu barn berusia 6 tahun. Maka jadilah Nabi Muhammad s.a.w.
yatim-piatu.
Bersama Ummu Aiman, pembantunya, Nabi Muhammad s.a.w. kembali ke
Makkah. Beliau kemudian dipelihara oleh kakek¬nya, Abdul-Muttalib, hingga
menjelang 9 tahun.
3.DI BAWAH ASUHAN PAMANNYA, ABU THALIB
Selama tiga tahun bersama kakeknya, Nabi Muhammad s.a.w. akhirnya
dipelihara oleh pamannya, Abu Thalib, karena kakeknya itu meninggal dunia. Abu
Thalib adalah seorang sesepuh kaum Quraisy yang disegani oleh kaumnya. Meskipun
demikian, dia bukanlah tergolong orang yang kaya. Abu Thalib hanyalah seorang
pedagang biasa yang wring merantau ke negeri Syam ber¬sama serombongan kafilah
dagangnya.
Ketika berusia 12 tahun, Nabi Muhammad s.a.w. diajak oleh pamannya
itu pergi berdagang, ke Syam. Sampai di suatu dusun perbatasan Syam, Abu Thalib
bersama kemenakannya itu singgah di rumah seorang pendeta Nasrani yang saleh,
bernama Bahira. Dari kitab Taurat dan Injil yang dipelajarinya, pendeta Bahira
dapat mengetahui ciri-ciri kenabian yang ada pads diri Nabi Mu¬hammad yang
masih kecil itu. Maka, dengan Berta-merta, pendeta Bahira memberitahLikan hal
itu kepada Abu Thalib seraya berkata: “Wahai saudaraku, sesungguhnya anakmu ini
adalah manusia pilihan Allah, calon pemimpin umat manusia di clunia ini. Maka
jagalah ia balk-balk. Bawalah ia kembali, sebab aku khawatir ia diganggu oleh
orang-orang Yahudi di negeri Syam. Bahkan, jika sekiranya kaum Yahudi itu
mengetahui bahwa ia adalah calon Rasul –Allah, maka tentulah ia akan
membunuhnya.” Maka pulang¬lah Abu Thalib ke Makkah bersama Nabi Muhammad s.a.w.
se¬belum mereka sampai ke negeri Syam.
4.BERDAGANG KE NEGERI SYAM
Setelah Nabi Muhammad s.a.w. berusia hampir 25 tahun, Abu Thalib
merasa bahwa kemekanannya itu telah cukup dewasa. Maka dipanggilnya Nabi
Muhammad, lalu ditawarkanlah kepada¬nya suatu pekerjaan yang menguntungkan,
seraya berkata: “Wahai anakku, sesungguhnya kita bukanlah keluarga yang
berkecukupan. Bahkan, kurasakan akhir-akhir ini kebutuhan kita semakin sulit
didapat. Alangkah baiknya jika engkau pergi kepada Khadijah untuk meminta
izinnya membawa barang-barang dagangannya ke negeri Syam. Mudah-mudahan dari
usaha itu engkau akan beroleh keuntungan yang besar.”
Nabi Muhammad s.a.w. menyetujui usul pamannya, sebab beliau
memaklumi sepenuhnya akan kesulitan yang dihadapi pamannya itu dalam menanggung
beban belanja rumah tangganya. Segera beliau pergi kepada Siti Khadijah untuk
meminta izinnya memperdagangkan barang-barangnya. Siti Khadijah adalah seorang
janda kaya di Makkah. la dikenal sebagai wanita Quraisy yang mulia karena
keturunan dan akhlaknya. la adalah wanita budiman, gemar membantu sesamanya,
dan senantiasa menjaga kehormatan dirinya, sehingga mendapat gelar At-Thahirah
(Wanita Suci).
Menanggapi permohonan Nabi Muhammad s.a.w., Siti Kha¬dijah tanpa
pikir panjang langsung menyambutnya dengan senang hati, karena ia telah cukup
mengenal Nabi Muhammad s.a.w. sebagai pemuda yang ramah , jujur, clan
sopan-santun. Maka be¬rangkatlah Nabi Muhammad s.a.w. ke negeri Syam, ditemani
oleh Maisarah, budak Siti Khadijah. Pulang dari Syam, Nabi Muham¬mad memperoleh
keuntungan amat besar, yang belum pernah di¬capai oleh para pedagang lain. Siti
Khadijah amat kagum terhadap pemuda Muhammad. Lebih-lebih ketika ia mendengar
sendiri dari Maisarah, bagaimana agungnya perangai Nabi Muhammad selama di
perjalanan maupun ketika berdagang. Maka berubahlah rasakagum itu menjadi rasa
cinta.
5.PERKAWINAN NABI MUHAMMAD DENGAN SITI KHADIJAH
Hubungan perdagangan antara Nabi Muhammad s.a.w. de¬ngan Siti
Khadiiah akhirnya diteruskan ke jenjang perkawinan. Rupanya, Allah SWT
menghendaki demikian, karena ada banyak hikmah di batik itu. Dalam suatu
upacara yang sederhana, di¬langsungkannya akad nikah antara keduanya, suatu
pernikahan yang telah menoreh lembaran sejarah Islam. Ketika itu, Nabi
Mu¬hammad s.a.w. berusia 25 tahun, sementara Siti Khadijah telah berusia hampir
40 tahun. Perkawinan ini membuahkan empat anak putri dan dua orang putra,
masing-masing Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum, Fatimah, Qasim, dan Abdullah.
Tetapi, atas kehendak Allah SWT, kedua anak laki-laki beliau wafat ketika masih
kanak-kanak.
6. WAHYU YANG PERTAMA
Pada usia 40 tahun, Muhammad sering bertahanus di Goa Hira. yaitu
mendekatkan diri kepada Tuhan. Tepat pada tanggal 1-17 madhan datanglah
Malaikat Jibril membawa wahyu yang pertama. Mula-mula Muhammad ketakutan,
tubuhnya gemetar melihat kedatangan Malaikat Jibril. Jibril kemudian
merangkulnya, ia makin ketakutan, tubuhnya menggigil. Sesudah dilepas Jibril
berkata : bacalah!”
“Aka tidak bisa membaca!”JawabMuhammad
Jawaban itu diulang hingga tiga kali. Akhirnya ia berkata kepada
Jibril : “Apa yang kubaca?”
Kemudian Jibril membacakan suratt Al-Alaq dari ayat 1-5., Sesudah
itu ia pulang ke rumah dengan tubuh gemetar. la disambut Istrinya Khadijah yang
sangat setia dan memperhatikannya ia diselimuti oleh Khadijah dan dihibur degan
kata-kata yang menentramkan jiwanya.
lalu Khadijah pergi berkonsultasi dengan anak pamannya yang bernama
Waraqah bin Naufal. Warakah memberitahukan bahwa yang datang kepada Muhammad
itu adalah Jibril yang pernah datang
kepada Musa. Jadi Muhammad akan diangkat menjadi seorang Nabi dan Rasul.
7. WAHYU KEDUA
Sesudah wahyu yang pertama selama dua setengah tahun Rasulullah
tidak mendapat wahyu lagi. la kuatir akan terputus, maka nenyepi ke goa Hira’
lagi. Ketika la menengadah ke langit tampaklah malaikat Jibril. la ketakutan
dan segera pulang ke rumah. Minta kepada Hadijah supaya diselimuti. Dalam
keadaan berselimut itu datanglah malikat Jibril menyampaikan wahyu kedua yang
artinya:
“ hai orang yang berselimut! Bangunlah dan beri peringatan!
Besarkanlah Nama Tuhanmu, bersihkanlah pakaianmu dan jauhilah perbuatan
Maksiat, janganlah kamu member karena ingin memperoleh yang lebih banyak. Dan
hendaklah kamu bersabar untuk memenuhi perintah Tuhanmu.” (Al- Muddatstsir:
1-7)
Dengan demikian jelaslah sudah, bahwa Muhammad diperintahkan
menyampaikan Risalah-Nya. Yaitu menyembah Allah Yang Maha Esa.
8.DAKWAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI
Yang pertama kali diajak memeluk Islam adalah keluarganya
sendin’dan oran–orang yang dekat dengannya. Pertama yaitu istrinya Hadijah.
Kedua Ali bin Abi Thalib, lalu Zaid bin Haritsah. Setelah itu beliau
mengajakteman akrabnya yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq.Dengan berimannya Abu Bakar,
maka banyaklah orang-orang yang kemudian mengikutinya. Antra lain: Usman bin
Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin
Ubaidillah, Abu Ubaidah, bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam. Fatimah bin Khattab.
Mereka Inilah yang disebut golongan terdahulu yang masuk Islam atau “As
Saabiqunal Awwalum”.
Mereka mendapat ajaran dan gemblengan keimanan dari Rasulullah di
rumah Arqam bin Abil Arqam.
9.MENYIARKAN AGAMA SECARA TERANG-TERANGAN
Tiga tahun menyiarkan agama Islam secara sembunyi-sembunyi . kini
datanglah perintah untuk berdakwah secara terang-terangan.
Namun sebagaimana nabi-nabi terdahulu, ajakannya ditolak oleh
sebagian besar kaumnya. Hanya sedikit yang mula-mula mau mangikuti ajaran Nabi
Muhammad.Walau demikian Muhammad tetap sabar dan terus melakukan dakwah dengan
bijaksana. Orang-orang kafir makin jengkel. Mereka mendatangi Abu Thalib, dan
minta paman Nabi itu untuk menghentikan kegiatan Nabi mengajak manusia kembali
kejalan yang benar.
Tetapi apa jawab Nabi: “Demi Allah wahai paman, sekiranya mereka
meletakkan matahari di sebelah kananku, dan rembulan ditangan kiriku dengan
maksud agar aku tinggalkan pekerjaan ini (mengajak manusia pada agama Allah)
sehingga agama ini tersiar (dimuka bumi) atau aku akan binasa karenanya, namun
aku tidak akan menghentikan pekerjaan ini.
Mendengar tekad keponakannya yang membaja itu, Abu Thalib berkata:
“Pergilah dan katakan apa yang kamu kehendaki, demi Allah tidak akan
menyerahkan kamu karena suatu alasan pun selama¬-lamanya”.
10.PENGANIAYAAN TERHADAP
RASULULLAH DAN PENGIKUTNYA
Melihat Rasulullah masih saja meneruskan dakwanya dan tarus
menghina sesembahan mereka berupa patung bodoh yang tak bisa gerak dan
berbicara maka orang-orang kafir itu mulai gatal. Terlebih setelah mereka amati
makin banyak saja para pengikut Muhammad memeluk agama Islam. Maka mereka mulai
menganiaya beliau.
Misalnya, ketika Nabi sedang shalat dan bersujud. di Masjidil
Haram, tiba-tiba saja Abu Jahal mengangkat batu besar dan hendak dtimpakan
kepada beliau. Tetapi niatnya tak kesampaian karena beliau dilindungi Allah
yang mengirim malaikat Jibril. Tubuh Abu Jahal gemeter, ketakutan dan pucat
pasi.
Beberapa pengikut beliau Yang mendapat siksaan dari orang kafir
antara lain: Bilal bin Rabah, yaitu seorang budak milik Ummayyah half. Bilal
ditelentangkan di atas terik matahari padang pasir, ditubuhnva ditindihkan batu
besar. la dipaksa supaya meninggalkan Islam namun is tetap teguh dan imannya
bertambah tebal.
Bilal akhimya dibebaskan oleh Abu Bakar yang membelinya dari
Umayyah bin Khalf.
Sahabat lain yang disiksa di luar batas perikemanusiaan adalah Amar
bin Yasir beserta kedua orang tuanya. Mereka disiksa pada waktu Dhuhur yaitu di
saat terik-teriknya matahari memanggang padang pasir. Ketika Nabi lewat beliau
menghibur mereka: “Bersabarlah hai keluarga Yasir, yang dijanjikan untuk kalian
adalah surga”. Sahabat Habab bin Arats juga di siksa lebih kejam, lagi. la
ditusuk-tusuk dengan besi panas pada punggungnya agar mening-galkan Islam,
namun ia tetap tabah dan memilih Islam sebagai agamanya.
11.TAHUN DUKA CITA
Hampir sepuluh tahun Islam tumbuh di Mekkah. Baru saja kaum
Muslimin terlepas daripemboikotan.Kini datang lagi cobaan berat dengan
meninggalnya Khadijah dan disusul kemudian oleh Abu Thalib. Padahal kedua orang
itu adalah tulang punggung pembela Islam.
Khadijah adalah istri setia yang selalu mendampingi Rasul dalam
menyebarkan agama Islam. la salah seorang bangsawan Quraisy yang disegani oleh
kaumnya.
Demikian juga Abu Thalib, wibawanya dikalangan Quraisy sangat
besar. Kini setelah dua orang itu meninggal dunia pihak kafir Quraisy seperti
mendapat angin segar. Mereka tak segan-segan lagi mengadakan gangguan terhadap
Rasul dan para pengikutnya.
Karena kehilangan dua orang yang sangat dikasihi itu, maka tahunnya
dinamakan Tahun Duka Cita.
12.ISRA’ DAN MI’RAJ
Setelah gagal mengajak kaum Thaif untuk beriman kepada Allah, maka
beliau kembali ke Mekkah. namun cobaan semakin berat. Ancaman dari sana-sini
selalu mengintai.
Pada saat demikian terjadilah peristiwa besar di malam hari yang,
terkenal dengan sebutan Isra’ dan Mi’raj. Yaitu perjalanan Nabi dari Masjidil
Haram ke Masjidil Aqsha kemudian dilanjutkan ke Sidraftul Muntaha menembus
langit yang tujuh.
Dalam perjalanan itu Rasui melihat berbagai peristiwa yang, dapat
dijadikan i’tibar atau cermin teladan bagi umatnya.
Perjalanan itu sendiri adalah untuk memenuhi panggilan Allah. Yaitu
untuk menerima kewajiban melaksanakan shalat lima waktu.
Peristiwa ini hanya terjadi pada waktu satu malam, yaitu pada malam
27 Rajab tahun 11 sesudah beliau diangkat menjadi Rasul.
Hikmah yang terkandung dalam Isra’ Mi’raj adalah untuk me¬nambah
kekuatan iman dan keyakinan beliau sebagai utusan Allah, yang diutus ke
tengah-tengah umat manusia untuk membawa risa¬lah-Nya. Dengan demikian akan
bertambahlah kekuatan batin sewaktu
menerina cobaan dan musibah serta siksaan dari kaum kafir.
Bagi umat Islam sendiri ini merupakan ujian keimanan mereka. Mereka
bisa bertambah yakin akan kebenaran Rasul, atau malah bertambah kafir dan tidak
mempercayai Rasul lagi.
13.ORANG YATSRIB MASUK ISLAM
Pada musim Haji datanglah Kabilah
dari kalangan berbagai penjuru Menuju kota Mekkah. Di antara mereka yang
datang ada jamaah orang Khazraj dan Yatsrib. Sebagainiana biasa musim haji
Rasalullah melaksanakan ibadah haji.
Orang Khazraj sudah sering mendengar Kitab Taurat dari bangsa
Yahudi yang menyebutkan bakal adanya Nabi akhir zaman bernama Ahmad atau
Muhammad. Karena itu ketika Rasulullah menyaran¬kan dakwahnya mereka langsung
menerima dan mengimani.
Setelah mereka pulang ke Madinah mereka menyampaikanhal itu kepada saudara-saudaranya dan kerabatnya.
Bahwa Nabi yang dijanjikan itu sekarang sudah datang ke negeri Mekkah.
Demikianlah setiap musim haji datang makin banyak pula orang-orang
Yatsrib yang masuk Islam dan bersumpah setia akan membela ,Rasul dan agamanya.
Dengan demikian sudah banyak sekali orang-orang Yatsrib yang memeluk agama
Islam.
A. KEMENANGAN UMAT
ISLAM
Ternyata dari Yatsrib
Inilah Rasulullah dapat menyusun kekuatan dan membina masyarakat Islam dengan
sempunna. Yastrib kemudian diubah namanya menjadi Madinatun Nabawiatau kemudian
disebut Madinah.
Di Madinah ini beliau membentuk angkatan perang dan mem¬bina
strategi perang. Sejarah kemudian mencatat bahwa Muhamad strategi perang. hanya
seorang Nabi dan Rasul tapi juga seorang Kepala Negara. ahli tata masyarakat,
Panglima Perang yang tangguh dan seorang ayah yang pastas diteladani oleh
putra-putrinya.
Sesudah terjadi Perang Badar, perang Uhud dan peperanglainnya.
akhirya Mekkah pun jatuh dalam kekuasaan beliau. Dengan jatuhnya Mekkah, maka hampir dekatlah tugas
kerasulan beliau.
Sesudah melaksanakan haji wada’, pada tanggal 12 Maulud hari Senin
tahun 11 Hijriyah beliau wafat meninggalkan umatnya. Dalam penanggalan Masehi
bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 dalam usia 63 tahun.
Beliau dimakamkan di Madinah. Hingga sekarang makamnya selalu ramai
diziarahi umat Islam dari seluruh dunia ketika mereka melaksanakan ibadah haji.
Beliua tidak meninggalkan warisan harta benda. Beliau hanya
meninggalkan dua perkara yaitu Al-Qur’an dan As-SUnnah. Siapa pun umatnya jika
tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al-Hadits. maka la tidak akin tersesat
selama-lamanya
B. NABI MUHAMMAD WAFAT
Dengan penuh rasa
syukur, Nabi Muhammad s.a.w. meng¬akhiri tugasnya sebagai seorang Rasul, dengan
mengislamkan se¬luruh penducluk Makkah, Madinah, clan daerah-daerah lain di
seputar Jazirah Arabia. Setelah menderita sakit selama beberapa hari, pads
tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun ke-11 Hijriyah, beliau berpulang ke rahmatullah
dalam usia 63 tahun. Nabi Muhammad s.a.w. dimakamkan di kota Madinah.
Sebelumnya, beliau sempat berpesan kepada keluarganya, pars sahabatnya, clan
seluruh kaum Muslimin dengan sabdanya yang termasyhur:
Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang apabila kalian
berpegang teguh kepadanya, niscaya tidak akan tersesat untuk selama-lamanya,
yakni: Kitabullah (Al-Quran) dan Sunnah Rasul-Nya.
12
KESIMPULAN
Dari bebera
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
A.RIWAYAT HIDUP NABI MUHAMMAD SAW
-Nabi Muhammad dilahirkan dikota mekkah pada hari senin tanggal 12
rabi’ul awal, tahun gajah. Dan nabi muhammad disusui oleh Halimah AS-SA’DIYAH,
dan menjelang nabi muhammad umur 5 tahun Halimah AS-SA’DIYAH mengembalikan Nabi
Muhammad SAW kepada ibunya, karna terjadi peristiwa atas anak asuhnya yang
mecemaskan hatinya.
Dan setelah nabi Muhammad SAW berusia hampir 25 tahun, Abu thalib
merasa bahwa keponakan nya itu telah cukup dewasa maka dipanggilnya nabi
Muhammad lalu ditawarkanlah kepadanya suatu pekerjaan yang menguntungkan yaitu
menawarkan untuk berdagang ke negeri syam dan karna perdagangan nya itu ia
menemukan janda kaya dimakkah yang bernama Siti khadijah karna merasa kasihan
dengan kesulitan yang dilalui oleh wanita itu akhirnya nabi Muhammad SAW
menikahi Siti khadijah
-pada usia 40 tahun nab Muhammad menerima wahyu yang pertama yang
membuat nabi muhammad ketakutan dan tubuhnya gemetar melihat kedatangan
malaikat jibril wahyu pertama itu adalah anjuran kepada nabi untuk membaca,
sesudah wahyu yang pertama datanglah wahyu yang kedua yang berisi menyampaikan Risalah-NYA yaitu menyembah
ALLAH SWT
Dan banyak lagi yang dilalui oleh Nabi Muhammad SAW untuk
menyiarkan islam kepada kaum kaum quraisy
NABI MUHAMMAD WAFAT : Setelah menderita sakit selama beberapa hari
, pada tanggal 12 rabi’ul awwal tahun ke-11 Hijriyah, beliau berpulang ke
rahmatullah dalam usia 63 tahun. Nabi muhammad dimakamkan dikota madinnah
Dan begitulah kesimpulan dari tugas makalah kami bahwa riwayat
hidup baginda kita nabi Muhammad SAW sangatlah mengesankan dan patut untuk kita
ingat dan tauladani sepanjang massa dan semoga kita para pengikutnya dapat
memuliakan keagungan nabi MUHAMMAD SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar