Jumat, 31 Maret 2017

PERKEMBANGAN TASAWUF DAN TAREKAT



PERKEMBANGAN TASAWUF DAN TAREKAT
1.         Pengertian Tasawuf
Tasawuf (tasawwuf) atau Sufisme (bahasa Arab:تصوف , ) adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin serta untuk memporoleh kebahagian yang abadi. Tasawuf pada awalnya merupakan gerakan zuhud (menjauhi hal duniawi) dalam Islam, dan dalam perkembangannya melahirkan tradisi mistisme Islam. Tarekat (pelbagai aliran dalam Sufi) sering dihubungkan dengan Syiah, Sunni, cabang Islam yang lain, atau kombinasi dari beberapa tradisi. Pemikiran Sufi muncul di Timur Tengah pada abad ke-8, sekarang tradisi ini sudah tersebar ke seluruh belahan dunia. Sufisme merupakan sebuah konsep dalam Islam, yang didefinisikan oleh para ahli sebagai bagian batin, dimensi mistis Islam. Yang lain berpendapat bahwa sufisme adalah filosofi perennial yang eksis sebelum kehadiran agama, ekspresi yang berkembang bersama agama Islam. Jadi tasawuf  adalah ilmu untuk mengetahui bagaiman cara mensucikan jiwa.
Ada beberapa sumber perihal etimologi dari kata "Sufi". Pandangan yang umum adalah kata itu berasal dari Suf (صوف), bahasa Arab untuk wol, merujuk kepada jubah sederhana yang dikenakan oleh para asetik Muslim. Namun tidak semua Sufi mengenakan jubah atau pakaian dari wol. Ada juga yang berpendapat bahwa sufi berasal dari kata saf, yakni barisan dalam sholat. Suatu teori etimologis yang lain menyatakan bahwa akar kata dari Sufi adalah Safa (صفا), yang berarti kemurnian. Hal ini menaruh penekanan pada Sufisme pada kemurnian hati dan jiwa. Teori lain mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata Yunani theosofie artinya ilmu ketuhanan.
2.    Pokok-pokok Ajaran Tasawuf
a.       Tasawuf ahlaki,  jika ditinjau dari sudut bahsa arab merupakan bentuk frase dalam kaidah bahasa arab dikenal dengan sebutan  jumlah idhofah yaitu merupakan gabungan dua kata menjadi satu kesatuan makna yang utuh dan menentukan realitas yang khusus,yaitu kata tasawuf dan ahklak.
b.      Tasawuf amali adalah tasawuf yang penekanannya pada amaliah berupa wirid dan amaliah lainnya. Tasawuf amali atau hadah, menghapuskan sifat-sifat yang tercela, melintasi semua hambatan itu, dan menghadap total dari segenap esensi diri hanya kepada Alla SWT. Di dalamnya terdapat kaedah-kaedah suluk (perjalanan tarbiyah ruhaniyah), macam-macam etika (adab) secara terperinci, seperti hubungan antara murid dengan shaykh, uzlah dengan khalwah, tidak banyak makan, mengoptimalkan waktu malam, diam, memeperbanyak zikir, dan semua yang berkaitan dengan kaedah-kedah suluk dan adab.
c.       Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional. Tasawuf ini menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya,yang berasal dari berbagai macam ajaran filsafat yang telah mempengaruhi para tokohnya.

3.    Perkembangan Tassawuf di Indonesia
 Seiring dengan masuk dan berkembangnya agama islam di Indonesia, tasawuf juga mengalami perkmbangn yang sangat pesat. Di Indonesia sendiri tasawuf terpecah menjadi dualiran yaitu tasawuf suni dan tasawuf falsafi. Karena perkembangannya sangat pesat, maka banyak bermunculan aliran-aliran tarekat untuk mempelajari tasawuf.
 Perkembangan taswuf di Indonesia mempunyai hakikat tujuan yakni islamisasi penduduk Indonesia yang masih menganut kepercayaan tradisional yang bersifat animisme, dinamisme dengan pengaruh mistiknya, sementara itu tasawuf digunakan oleh para wali untuk mengadakan pendekatan dengan masyarakat. Perkembangan tasawuf bukan hanya di pulau jawa akan tetapi di pulau-pulau lain kepulauan nusantara.
 Berdasarkan hal diatas, perkembangan Islam di Indonesia sangat terkait sejarah dan pemikirian tasawuf, dengan kata lain penyebaran Islam di Nusantara tidak dapat dipisahkan dari tasawuf. Bahkan "Islasm Pertama" yang dikernal di Nusantara ini sesungguhnya adalah Islam yang disebarkan dengan sufistik. Para penyebar Islam di Indonesia itu umunya pada Da'i yang memiliki pengetahuan dan pengamalan tasawuf. Dianatar mereka juga banyak yang menjadi pangamal dan penyebar tarekat di Indonesia.
Tarekat itu adalah pelaksanaan taqwa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seperti usaha untuk melewati jenjang dan maqam. Tarekat juga bisa diartikan untuk menahan hawa nafsu dan mengasingkan ke tempat yang sunyi, tarekat ini bisa menggambarkan kesederhanaan atau keprihatinan untuk menggapai sesuatu atau tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaannya melalui ikatan antara para mursyid-mursyid hingga kpada maqam tertinggi.





4.    Para Sufi Nusantara Yang Mengajar Tarekat
Menelusuri mewabahnya aliran ini di Indonesia, maka hal ini tidak lepas dari pada peran andil orang-orang yang melakukan study (belajar) ke negara Timur tengah. Diantara para pelopor berkembangnya aliran tasawuf di Indonesia, sebagaimana yang disebutkan dibeberapa literatur diantaranya adalah : Nuruddin Ar Raniri ( wafat tahun 1658 M ), Abdur Rauf As Sinkili (1615 -1693 M ), Muhammad Yusuf Al makkasary ( 1629-1699 M ). Mereka ini belajar di kota Makkah .

Pemikiran Tokoh Tasawuf di Indonesia.
a.       Hamzah Fansuri
Nama Hamzah fansuri di nusantara tidak asing lagi dikalangan ulama dan sarjana penyelidik keislaman. beliau adalah pengembang aliran widhatul wujud ibnu arabi. Berdasarkan kata fansur yang melekat pada namanya sebagian peneliti beranggapan bahwa ia berasal dari “fansur” sebutan kota Barus yang sekarang merupakan kota kecil di pantai sumatra antara sibolga (SUMUT) dan singkil (ACEH). Hamzah nur asalnya Fansuri mendapat wujud dari syahru nawi beroleh khilafat yang 'ali dari pada Abdul Qadir Sayyid Zailani.
Syair di atas yang menguatkan asal tempat kelahiran beliau yang tak diketahui oleh para peneliti sejarah. Mengenai tanggal kelahirannya disetiap buku yang kami jadikan Referensi, tak menyebutkan tanggal tahun lahir beliau. tetapi dari syair beliau menunjukkan beliau berasal dari fansuri. Dari sebuah buku, beliau diperkirakan hidup sebelum tahun 1630.  Selama hidup dan dalam pengembaraan intelektualnya, beliau pernah ke India, Persia (Iran), Mekkah dan Madinah. Dalam pengembaraanya itu ia sempat mempelajariilmu fiqih, tauhid, tasawuf, sejarah dan sastra arab. Selesai menjalani pengembarannya beliau kembali ke kampung halamannya untuk mengajarkan ilmunya di dayah (pesantren) oboh Rundeng,  Subulussalam (sekarang).  Hamzah fansuri sangat giat mengajarkan ilmu tasawuf sesuai paham yang di yakininya, ada riwayat yang mengatatakan bahwa ia pernah sampai ke semenanjung melayu dan mengembangkan tasawuf di negeri perak, perlis, kelantan, terengganu, dan lain-lain, dan pengaruh beliau juga di dalam negeri  sampai ke buton sulawesi tenggara, lewat dua karyanya, Asrar Al-Arifin dan Syarb Al-Asyiqin.
Orang banyak menentang Al-Fansuri karena paham alir an widhatul wujud, hulul dan ittihadnya. Salah satunya ialah Nuruddin Ar-Raniry dalam buku Ruba’i Hamzah Fansury. Menurut yang dituduhkannya bahwa manusia sama dengan allah, Karenanya banyak orang mengecap beliau zindik, sesat, kafir dan sebagainya. dalam bidang tasawuf ia mengikuti tarekat qadiriyah. Pemikiran al-fansuri tentang tasawuf di pengaruhi oleh ibn Arabi dalam paham wahdatul wujudnya. Sebagai seorang sufi ia mengajarkan tasawuf bahwa tuhan lebih dekat dari pada leher manusia sendiri dan bahwa tuhan tidak bertempat sekalipun sering di katakan ia dimana-mana.
b.      Nuruddin Ar-Raniry
Nama lengkapnya Nur Al-Din Muhammad Ibn Ali Ibn Hasanji Ibn Muhammad Al-Raniry. Berasal dari gujarat India tahun kelahirannya sampi sekarang, belum dapat diketahui. Ia adalah syekh tarekat rifa’iyyah yang didirikan oleh ahmad rifa’i. Beliau juga di katakan penerus tasawuf sunni. (damanhuri basyr, ilmu taswuf, hal 210). Ia merantau ke Aceh 31 mei 1637/6 muharram 1047 H. Pada masa kerajaan Sutan Iskandar Tsani, ia mengikuti jejak pamannya Syekh Muahammad Jailani yang juga merantau, pada saat itu ia berada di Aceh untuk kedua kalinya, karena saat masa kerajaan Sultan Iskandar Muda ia tak mendapatkan tempat  atau perhatian dari sultan yang berkuasa.
Pemikiran-pemikiran Nuruddin Ar-Raniry yang di tunjukkan kepada tokoh dan penganut wujudiyah, maupun pemikirannya secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Pertama, tentang Tuhan, masalah ketuhanan bersipatt kompromis. Ia berupaya menyatukan paham mutakallimin dengan paham para sufi yang di wakii Ibn Arabi. Ia berpendapat bahwa wujud Allah dan alam Esa berarti bahwa alam merupakan sisi lahiriah dari hakikatnya yang batin, yaitu Allah.namun ungkapan itu pda hakikatnya bahwa alam tidak ada yang ada hanyalah wujud allah.
Kedua, tentang alam. Menurutnya alam ini diciptakan Allah melalui tajlli, ia menolakteori, zaidh ( emanasi) Al-Farabi.
Ketiga, tentang manusia, merupakan makhluk yyang paling sempurna di dunia ini. Sebab manusia merupakan khalifah allah dibumi yang dijadikan sesai dengan citranya. Dan mazhur (tempat kenyataan asma dan sifat allahpaling lengkap dan menyeluruh)
Keempat, tentang wujudiyyah. Inti ajaran wujudiyyah  Berpusat pada wahdat al-wujud yang salah diartikan,kaum wujudiyyah, dengan arti kemanunggalan allah dengan alam. dapat membawa kekafiran. Ia berpandangan bawa jika benar than dan makhluk hakikatnya satu, maka jadilah makhluk itu addalah tuhan.
Kelima, tentang hubungn syarit dan hakikat. Pemisahan antara keduanya merupakan sesuatu yang tidak benar. Selain itu ia juga menekankan kepada umat islam agar memahami secara benar akidah islamiyah.
c.       Syekh Abdurruf As-Sinkilli.
Nama lengkap beliau adalah Abdul Rauf Al-Jwi Alfansuri Al-Singkil. Tahun kelahirannya tidak di ketahi pasti ada yang menyebutkan tahun kelahirannya 1024 H/1615 M.8 ( murodi, sejarah kebudayaan islam, hal 268). Ia menerima bai’at tarekat syathariyyah. Abdurrauf adalah ulama yang berupaya mendamaikanajaran martabat alam tujuh yang dikenal di aceh sebgai paham wahdatul wujud/wujudiyyah (pantheisme) dengan paham sunnah.
Pemikiran tasawuf as-singkili dapat dilihat antara lain pad persoalan merekonsiliasi antara taswuf dan syariat. Ajaran tasawufnya mirif dengan tasawuf hamzah fansuri dengan ar-raniry yaitu menganut paham satu-satunya wujud hakiki yakni allah. Sedangakan alam ciptaanya bukanwujud hakiki tetapi bayangan dari  hakiki. Menurutnya jelaslah alam berbeda dengan Allah. Beliau juga mempunyai pemikiran tentang zikir, zikir menurut pandngannya usaha melepaskn diri dari lalai dan lupa. Ajaran tasawuf as-singkili yang lainbertalian dengan martabat perwujudan. menurutnya ada tiga martabat perwujudan. Pertama, ahadiyah atau la ta’ayyun waktu itumasih merupakan hakikat yang ghaib. Kedua, martabat wahdah atau ta’ayun awwal. Sudah tercifta hakikat muhammadiyyah sangat potensial bagi terciptanya alam. Ketiga, martabat wahdiyyah atau ta’ayyun tsanidisebut juga a’ayan al-tsabilah dan darisinilah alam tercipta.
d.      Syekh Siti Jenar.
Nama asli  beliau Ali Hasan Alias Andul Jalil, hidup sejaman dengan walisongo. Menurut penelitian dalhar shodiq mahasiswa UGM, ia berasal dari cirebon, jawa barat. Tahun kelahirannya sulit dilacak, kemungkinan hidup abad ke 16 M. Pemikirannya di anggap liberal dan kontroversial, dalam ajaran tetang shalat ia berpendapat bhwa tuhan bersemayam dalam dirinya dan shalat lima waktu sehari dan zikir itu adalah suatu keputusan hati, kehendak pribadi. Syekh Siti Jenar menganggap alam kehidupan didunia sebagai kematian, setelah menemui ajal disebut sebagai kehidupan sejati. Konsep tuhan yang benar bagi syekh siti jenar jika bersumber dari hati yang tulus dan jujur, tuhan tidak dapat digambarkan dengan apapun. 9 ( sri mulyati, tasaawuf nusantara, hal 68).



e.       Syekh Yusuf Al-Makassari.
Ia menerima tareqat qadiriyyah dari ar-raniry,dan tarekat naqsabandiyyah dari Syekh ‘Abd Allah Al-Barakat Ayyub Bin Ahmad Bin Ayyub Bin Alkhawati Al-Qurasy di damaskus.
Adapun metode pendekatan hamba kepada sang penciptanya mengemukakan metode tarekat, tarekat yang disebut adalah naqsabaniyyah. Syekh Yusuf berbicara tentang insaul kamil dan proses penyucian jiwa. Hamba tetap menjadi hamba walaupun nai drajatnya, dan tuhan akan tetap tuhan wlaupun dari pada Hamba. Berkenaan dengan menuju tuhan, ia membaginya kedalam tiga, pertama, tingkatan akhyar (orang-orang terbaik) yaitu dengan memperbanyak shalat, puasa, membaca alqur’an, naik haji, dan berjihad. Kedua muujahadat al-syaqa’,(orang yang berjuang melawan kesulitan), latihan batin untuk melepaskan prilaku buruk,dan menyucikan pikiran dan batindan melipat gandakan amalan lahir. Ketiga, cara ahl al-dzikir, jalan bagi orang yang telah ksyaf untuk berhubungan dengan tuhan, orang-orang yang mencintai Tuhan, baik lahir mupun batin.
Konsep taswuf al-makassari, adalah pemurnian kepercayaan  pada tuhan. Usahanya dalam menjelaskan transendensi tuhan atas ciptaannya, ia menekankan keesaan tuhan, tidak berbatas dan mutlak. Tuhan tidak dapat diperbandingkan apapun, (laisa ka mislihi syai’), beliau mengambil konsep wahdat al syuhud (kesatuan kesadaran atau monisme fenomonologis).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar