Jumat, 31 Maret 2017

PENGARUH INVESTASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Dalam setiap perekonomian pemerintah perlu melakukan berbagai jenis pembelanjaan. Pengeluaran-pengeluaran untuk membiayai administrasi pemerintah, membangun dan memperbaiki struktur, menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Dengan kata lain, pemerintah memiliki kewajiban mutlak dalam mengumpulkan sumber-sumber dana (penerimaan) untuk membiayai seluruh pengeluaran yaitu pengeluaran tidak langsung yang meliputu belanja operasi dan pengeluaran langsung yang meliputi belanja modal. Agar terwujud sasaran yang tepat dalam pengumpulan dana dan pembiayaan maka pemerintah menusun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). APBD terdiri dari penerimaan dan belanja daerah. Sumber-sumber penerimaan daerah yaitu pendapatn asli daerah, dana perimbangan, dan penerimaan lain-lain. Sumber pendapatan asli daerah merupakan sumber keuangan daerah yang digali dalam daerah yang bersangkutan yang terdiri dari pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah dan lain-lain pendapatan yang sah.
Belanja daerah adalah belanja yang tertuang dalam APBD yang diarahkan untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. Secara umum belanja daerah dapat dikategorikan ke dalam belanja tidak langsung dan belanja

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana hubungan belanja tidak langsung terhadap PDRB di Kabupaten Tanah Datar?
2.      Bagaimana hubungan belanja langsung terhadap perekonomian kabupaten tanah datar?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan sesuatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor – faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan mereka. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor – faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi kerap kali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya.
Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal.
Tetapi dengan menggunakan berbagai jenis data produksi adalah sangat sukar untuk memberi gambaran tentang pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Oleh karena itu untuk memberikan suatu gambaran mengenai pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara, ukuran yang selalu digunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan nasioanal rill yang dicapai.
                         
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi suatu daerah dalam periode tertentu adalah data produk domestik regioanl bruto baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha kegiatan ekonomi dalam suatu daerah/wilayah pada periode tertentu.

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB atas dasar harga berlaku merupakan seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun, yang dinilai dengan harga tahun yang bersangkutan.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Perhitungan atas dasar harga konstan pengertiannya sama dengan atas dasar harga berlaku tapi penilaiannya dilakukan dengan harga satu tahun dasar tertentu. NTB atas dasar harga konstan menggambarakan perubahan volume/kuantum produksi saja. Pengaruh perubahan harga telah dihilangkan dengan cara menilai dengan harga suatu dasar teretntu.
Perehitungan atas dasar harga konstan berguna untuk melihat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, juga melihat perubahan struktur perekonomian suatu daerah dari tahun ke tahun.


B.     Konsep Dasar Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran Pemerintah
Menurut Kunarjo mengatakan bahwa pengeluaran pemerintah berperan untuk mempertemukan permintaan masyarakat dengan penyediaan saran dan prasarana yang tidak dapat dipenuhi oleh swasta. Dikatakan pula bahwa pengeluaran pemerintah yang dinyatakan dalam belanja langsung bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam preoyek-proyek yang mengacu pada pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, peningkatan kesejahteraan dan program yang menyentuh langsung kawasan yang terbelakang. Pemerintah daerah dituntut dapat berperan aktif dalam mengelola dan mengembangkan sektor publik dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Pendekatan pada upaya peningkatan pertumbuhan tidak semata – mata menentukan pertumbuhan sebagai satu satunya tujuan pembangunan daerah, namun pertumbuhan merupakan salah satu ciri pokok terjadinya proses pembangunan. Terdapat berbagai instrumen yang digunakan pemerintah untuk mempengaruhi perekonomian, salah satunya adalah pemebelanjaan atau pengeluaran pemerintah. Apabila pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk membeli barang dan jasa, pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
Pengeluaran pemerintah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertama pembelian faktor – faktor produksi (input) dan pembelian produk (output). Kedua untuk pengeluaran konsumsi pemerintah ( belanja tidak langsung) serta untuk investasi pemerintah ( belanja langsung). Pengeluaran pemerintah yang diukur dari pengeluaran tidak langsung dan langsung mempunyai peran dana dan fungsi yang cukup besar untuk mendukung sasaran pembangunan dalam menunjang kegiatan pemerintah serta peningkatan jangkauan dan misi pelayanan secara langsung berkaitan dengan pembentukan modal untuk peningkatan produksi. Layaknya pengeluaran masyarakat, maka pengeluaran pemerintah akan memperbesar permintaan agregat melalui multiplier effec dan selanjutnya akan meningkatkan produksi atau penawaran agregat, sehingga PDRB meningkat.
Meningkatnya PDRB merupakan indikasi timbulnya suatu perekonomian yang akan menmabah penerimaan. Pengeluaran pemerintah akan meningkat seiring dengan peningkatan kegiatan perekonomian suatu negara. Walaupun demikian peningkatan pengeluaran pemerintah belum tentu berakibat baik tehadap aktifitas perekonomian. Oleh karena itu perlu juga dilihat efisiensi penggunaan pengeluaran pemerintah tersebut.

Jenis-jenis Pengeluaran Pemerintah

a. Pengeluaran tidak langsung
Pengeluaran tidak langsung yaitu pengeluaran untuk pemeliharaan atau penyelenggaraan roda pemerintahan sehari-hari meliputi, belanja pegawai,belanja barang berbagai macam subsidi, angsuran dan bunga hutang pemerintah serta jumlah pengeluaran lain.
Anggaran belanja tidak langsung memegang peranan penting untuk menunjang kelancaran mekanisme sistem pemerintahan serta upaya peningkatan efisiensi dan produktifitas yang pada gilirannya akan menunjang tercapainya sasaran dan tujuan setiapa tahap pembangunan.

b. Pengeluaran langsung
Pengeluaran langsung yaitu pengeluaran yang bersifat menambah modal masyarakat dalam bentuk pembangunan baik prsarana fisik dan non fisik.
Pengeluaran langsung merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk membiayai program-program pembangunan sehingga anggarannya
selalu dapat disesuaikan dengan dana yang telah ditetapkan. Dana ini kemudian dialokasikan pada berbagai bidang sesuai dengan prioritas yang direncanakan.

Teori Pengeluaran Pemerintah
Persamaan keseimbangan pendapatan nasional menurut Keynes adalah Y= C+I+G. Dimana (Y) merupakan pendapatan nasional, (C) merupakan pengeluaran konsumsi dan (G) adalah Pengeluaran pemerintah. Dengan membandingkan nilai (G) terhadap Y serta mengamati dari waktu ke waktu dapat diketahui seberapa besar kontribusi pengeluaran pemerintah dalam pembentukan pendapatan nasional. Menurut Keynes, untuk menghindari timbulnya stagnasi dalam perekonomian, pemerintah berupaya untuk meningkatkan jumlah pengeluaran pemerintah (G) dengan tingkat yang lebih tinggi dari pendapatan nasional, sehingga dapat mengimbangi kecenderungan mengkonsumsi (C) dalam perekonomian. Perpajakan dan pengeluaran pemerintah saling berkaitan dalam pengertian fiskal atau anggaran pendapatan dan belanja pemerintah secara keseluruhan. Pengeluaran total dalam perekonomian dikurangi efek pengganda dari peningkatan pajak dan pemotongan pajak merupakan kebijakan dimana pemerintah melaksanakan anggaran surplus dalam menekan pengeluaran pemerintah. Jika tujuannya adalah untuk meningkatkan pengeluaran, maka pemerintah mengoperasikan anggaran defisit dengan mengurangi pajak dan meningkatkan pengeluaran pemerintah.
Suatu penurunan dalam pengeluaran pemerintah dan peningkatan dalam pajak dari aliran sirkulasi pendapatan nasional akan mengurangi permintaan agregat dan melalui proses pengganda (multiplier effect) akan memberikan penurunan tekanan inflasi ketika perekonomian mengalami peningkatan kegiatan yang berlebihan (over-heating). Sebaliknya adanya peningkatan dalam pengeluaran pemerintah dan penurunan dalam pajak, maka suatu suntikan (injection) ke dalam aliran sirkulasi pendapatan nasional akan menaikkan permintaan agregat dan melalui efek pengganda akan menciptakan tambahan lapangan pekerjaan.

C.     Gambaran Umum Kabupaten Tanah Datar
Kondisi Geografis
 Kabupaten Tanah Datar adalah salah satu kabupaten di propinsi Sumatera Barat yang dikenal sebagai Luhak Nan Tuo terletak pada 00 derjat 17” samapi dengan 00 derjat39” lintang selatan dan 100”19” sampai dengan 100 derjat 51 bujur timur mempunyai luas 1336,00 km2. Wilayah administrasi Kabupaten Tanah Datar terdiri dari 14 Kecamatan dan pada 75 Nagari. Secara geografis wilayah Kabupaten Tanah Datar berada disekitar kaki gunung merapi, Gunung Singggalang, dan Gunung Sago, serta diperkaya pula dengan 25 sungai. Danau singkarak yang cukup luas sebagian diantaranya merupakan wilayah Kabupaten Tanah Datar yakni terletak dikecamatan Batipuah Selatan dan Rambatan.
Diantara seluruh kecamatan yang ada, tiga kecamatan terletak pada ketinggian anatara 750 sampai dengan 1000 meter di atas permukaan laut, yaitu kecamatan x koto, Salimpaung dan Tanjung Baru. Semenatara itu empat kecamatan lainnya, yaitu kecamatan Limau Kaum, Tanjung Emas, Padang Ganting dan Sungai Tarab terletak pada ketinggian 450 sampai dengan 550 meter dari permukaan laut. Sedangkan tujuh kecamatan lagi terletak pada ketinggian antara 200 sampai dengan 750 meter dari permukaan laut.
Bila dilihat dari luas wilayah kecamatan, maka kecamatan yang paling kecil luasnya adalah kecamatan Tanjung Baru dengan luas 43,14 km2, sedangkan kecamatan yang paling luas adalah kecamatan Lintau Buo Utara, yakni 204,31 km2, kemudian diikuti kecamatan x koto yang luasnya 152,02km2.
           
Penduduk
Berdasarkan hasil survei penduduk tahun 2010 yang dilakukan pada tanggal 1-31 Mei 2010 memberikan informasi bahwa pada jumlah penduduk kabupaten Tanah Datar mencapai 338.494 jiwa yang tersebar diseluruh nagari atau seluruh jorong, sedangakan jumlah penduduk yang mendiami Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2011 sebanayak 340,073 dan tahun 2009 sebanyak 340,733.


Jumlah Penduduk Kabupaten Tanah Datar
No
Kecamatan
Jumlah Penduduk (jiwa)
2009
2010
2011
1
X Koto
39.313
42.133
42.329
2
Batipuah
42.329
29.896
30.035
3
Batipuh Selatan
10.926
10.430
10.479
   4
Pariangan
21.330
19.519
19.610
5
Rambatan
33.117
33.287
33.442
6
Limau Kaum
34.814
35.784
35.951
7
Tanjung Emas
21.295
21.689
21.790
8
Padang Ganting
13.862
13.641
13.705
9
Lintau Buo
15.664
17.565
17.646
10
Lintau Buo Utara
34.788
34.810
34.810
11
Sungayang
16.948
16.903
16.982
12
Sungai Tarap
32.979
29.282
29.418
13
Salimpaung
21.033
20.768
20.865
14
Tanjung Baru
JUMLAH TOTAL
13.319
340.733

12.788
338.494

12.847
340.073

Sumber : BPS Kabupaten Tanah Datar

Berdasarkan tabel diatas dapat diinformasikan tentang penyebaran penduduk pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Tanah Datar. Jumlah penduduk terbanyak setiap tahunnya adalah kecamatan X koto, sedangkan kecamatan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah kecamatan Batipuh Selatan.

Ketenagakerjaan
Berdasarkan hasil survey Angkatan kerja nasional 2011 diperoleh informasi bahwa dari 238.571 orang berusia 15 tahun yang ada di Kabupaten Tanah Datar terdapat sebanyak 155.550 orang diantaranya merupakan penduduk kelompok angkatan kerja. Dari jumlah tersebut ada sejumlah 149.038 yang sudah memperoleh pekerjaan, sedangkan 6.512 orang lainnya masih berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Sebanyak 83.021 orang berusia diatas 15 tahun lainnya termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja yang terbagi kedalam tiga kelompok kegiatan yaitu 44.409 orang mempunyai kegiatan mengurus rumah tangga, 19.257 orang mempunyai kegiatan utama bersekolah dan 19.335 orang lainnya mempunyai kegiatan yang bervariasi( sakit, menganggur, penduduk usia tua, dan lain – lain).

Penduduk 15 Tahun Ke atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 (jiwa)
No
Lapangan Usaha

Laki-laki
perempuan
jumlah
1
Pertanian
38.371

23.271

61.642

2
Pertambangan dan Penggalian
290


290

3
Industri Pengolahan
7.958

8.191

16.149

4
Listrik dan Air
253


253

5
Bangunan/ kontruksi
5.284

344

5.628

6
Perdagangan Hotel dan Restoran
16.172

16.471

32.643

7
Pengangkutan dan Komunikasi
10.098

463

10.561

8
Lembaga, keuangan, jasa persewaan
804

193

997

9
Jasa – jasa
11.080

9.795

20.875

Sumber : BPS Kabupaten Tanah Datar
Sejalan dengan potensi perekonomian Tanah Datar yang didominasi oleh sektor pertanian, penduduk yang bekerja banyak terserap pada sektor pertanian. Dari seluruh penduduk yang berumur 15 tahun ke atas dan sedang bekerja sebanyak 61.642 orang bekerja di sektor pertanian dengan komposisi 38.371 orang lak - laki dan 23.271 peremupan. Selanjutnya aktivitas ekonomi kedua terbesar yang menyerap tenaga kerja di Kabupaten Tanah Datar adalah sektor Perdagangan Hotel dan Restoran yang dapat memperkejakan sebanyak 32.634 orang penduduk yang berumur 15 tahun ke atas.

Penduduk 15 Tahun Ke atas Menurut Jenis Kegiatan dan Jenis Kelamin Tahun 2011 (jiwa)
Kegiatan Utama
Jenis Kelamin
Jumlah Total
Laki-Laki
Perempuan

1. Angkatan Kerja

94.354

61.196

155.550

a.       Bekerja


90.310


58.728


149.038


b.      Mencari pekerjaan


4.044


2.468


6.512


2. Bukan Angkatan Kerja


19.120


63.901


83.021


a.       Sekolah


7.330


11.927


19.257


b.      Mengurus Rumah Tangga


1.812


42.597


44.409


c.       Lainnya


9.978


9.337


19.355

Sumber : BPS Kabupaten Tanah Datar
Komposisi angakatan kerja menurut jenis kelamin, tampak bahwa penduduk yang bekerja ataupun pencari kerja didominasi oleh laki – laki, sedangkan untuk para perempuan lebih terfokus pada ketegori bukan angkatan kerja melainkan pada kegiatan mengurus rumah tangga

D.    Keadaan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
Dari pengolahan PDRB diperoleh laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,88 persen selama tahun 2009. Bila dibandingkan tahun 2008 (5,91 persen) dan rata-rata pertumbuhan ekonomi selama kurun waktu lima tahun (5,79 persen), akselerasi kinerja perekonomian Tanah Datar sedikit melambat. Tetapi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanah Datar lebih tinggi apabila dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi yang dicapai Propinsi Sumatera Barat yang hanya mampu tumbuh sebesar 4,16 persen.
Lambatnya laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi di tahun 2009 diakibatkan ada beberapa sektor ekonomi yang mengalami pertumbuha yang rendah dan relatif melambat dibandingkan tahun -tahun sebelumnya seperti sektor Pertanian, sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Industri dan sektor Jasa-jasa. Namun, bila menelaah lebih lanjut sampai subsektor terlihat perkembangan laju pertumbuhan masing –masing subsektor ekonomi relatif cukup bervariasi.
Meskipunsektor Pertanian selama tahun 2009 menghasilkan nilai tambah terbesar dalam struktur perekonomian Kabupaten Tanah Datar namun demikian jika dilihat dari perannya dalam memacu pertumbuhan ekonomi, sektor Pertanian selama tahun 2009 hanya mampu tumbuh sebesar 5,36 persen. Pertumbuhan yang dicapai oleh sektor Pertanian tersebut sedikit lamban dibandingkan dengan pertumbuhan yang dialami pada tahun 2008 dimana pada tahun 2008 sektor Pertanian mampu tumbuh sebesar 5,58
persen. Bahkan bila dibandingkan dengan rata -rata laju pertumbuhan ekonomi selama kurun waktu lima tahun ke belakang pertumbuhan sektor Pertanian di tahun 2009 masih cenderung lamban. Hal tersebut dipicu dengan melambatnya akselerasi laju pertumbuhan di hampir seluruh subsektor Pertanian, diantaranya subsektor Tanaman Bahan Makanan (5,37 persen), Perkebunan (5,87 persen), Peternakan (4,85 persen), Kehutanan (2,06 persen), dan Perikanan (6,98 persen).


    BAB III
KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai hubungan pengeluaran pemerintah terhadap perekonomian kabupaten tanah datar diambil kesimpulan

1.      Dari hasil perhitungan data diatas diperoleh nilai koefisien determinasi 0,9333. Hal ini menggambarkan bahwa variabel bebas (belanja tidak langsung dan belanja langsung) secara bersama-sama mampu meberikan penjelasan terhadap variabel terikat (PDRB) selama kurun waktu 2003-2012 sebesar 93,33 persen sedangkan sisanya sebesar 6,67 persen dijelaskan variabel lain tang tidak dimasukkan dalam model persamaan ini.
B.     SARAN
Untuk meningkatkan perekonomian daerah Kabupaten Tanah Datar, pemerintah perlu mengurangi atau mengalokasikan anggaran belanja tidak langsung secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 2. Untuk meningkatkan perekonomian daerah Kabupaten Tanah Datar. Pemerintah perlu meningkatkan belanja langsung untuk menunjang




Tidak ada komentar:

Posting Komentar