AFGANISTAN
Jika kita sekarang mendengar
Afghanistan, yang terbayang adalah perang dan penjajahan. Afghanistan yang
memiliki penduduk mayoritas Muslim ini memamg mempunyai sejarah panjang dengan
peperangan. Bahkan bisa dibilang, di Afghanistan, perang tidak pernah berhenti.
Afghanistan adalah wilayah tua yang dulu
pernah dikunjungi oleh Iskanadar Zulkarnain atau referensi Barat menyebutnya
Alexander The Great, atau Aleksander Agung. Iskandar Zulkarnain menguasai
daerah tersebut pada kira-kira tahun 312 SM. Raja Macedonia tersebut memperluas
wilayah kekuasaannya mulai Afghanistan sampai ke Mesir dan Marroko. Sehingga
Mesir yang ibukotanya Coiro dulu bernama Alexandriya, karena Aleksander
Agunglah yang membangun kota Coiro atau dalam bahasa Arab Qoirah tersebut.
Setelah itu, pada abad ke 12 Afghanistan
pernah diserang tentara Mongol dibawah kekaisaran Jengis Khan. Setelah itu,
dalam beberapa waktu berikutnya, Afghanistan jarang diperhatikan orang lagi
karena wilayah geografisnya yang berbukitan. Afghanistan perlahan-lahan menjadi
negara yang terisolir. Wilayah Afghanistan dekat dengan jalur perdagangan
dunia, Jalur Sutra, Melalui kota Khyber Pass di Timur Afghanistan, dari China
ke Yunani, oleh sebab itu Afghanistan menjadi negara yang ramai dikunjungi
orang yang sambil berdagang.
Pada Masa sebelum perang Dunia I
Afgahnistan dibawah ke Khalifahan Abassyiah dan Turki Utsmani. Memasuki era
Perang Dunia II, Kekhalifahan Turki Ustmani runtuh dan Turki jatuh ke tangan
Barat bergabung dengan kekuatan Aliansi Jerman, Italia, Turki dan Jepang
melawan Sekutu Amerika Serikat, dan Uni Sovet dan Inggris. Sampai akhirnya
pihak Aliansi dikalahkan pada Perang Dunia II, dan negara yang kalah tidak
diperbolehkan menguasai daerah jajahan.Sontak Afghanistan yang pada mulanya
dikuasai Turki, terpaksa jatuh kepada Uni Soviet.
Sejak Perang Dunia berakhir, banyak
wilayah jajahan berhasil berjuang mendapatkan kemerdekaannya. Tetapi lain
dengan Afghanistan, ketika dikuasai Turki, Afghanistan tidak merasa terjajah
bahkan membangun bersama dan merasa bersaudara. Tetapi tidak ketika dibawah Uni
Soviet. Afghanistan diperlakukan sebagai budak dan kaum terjajah. Dan sejak itu
Afghanistan memperjuangkan kemerdekaan negaranya.
Sampai masa perang dingin berlangsung,
wilayah ini berjuang untuk mendapatkan kemerdekaannya dari Uni Soviet.
Perjuangan rakyat Afghanistan dalam memperoleh kemerdekaannya dikenal dengan
kelompok Mujahidin. Tahun 1994, kaum Mujahidin Taliban muncul di depan publik
dengan kampanye anti-korupsi, dan menegakkan syari’ah Islam, dan dikenal tegas
dalam menegakkan Islam.
Simpati masyarakat lebih tertuju pada
Taliban yang berjanji akan menegakkan Islam apabila mereka mau mendukungnya
dalam berbagi hal termasuk pelayanan kesehatan. Pada tahun 1996 Taliban mampu
menggulingkan pemerintahan presiden Robbani dan Hekmatyar dan mengatur
pemerintahannya sendiri, di bawah pimpinan Mullah Umar.
Pada tahun 2001 Tentara Amerika Serikat
menyerang kota Kabul dan kota itu hancur lebur. Invasi AS ke Afghanistan
berangkat dari tuduhan pemimpin Al-Qaidah, Osama bin Ladin disembunyikan oleh
Taliban. Osama bin Ladin dan Mullah Umar tidak pernah ditemukan oleh Amerika
Serikat pada pertempuran tersebut yang sampai saat ini masih berlanjut.
SANG PENEBANG KAYU DAN DEREK - DONGENG
AFGHANISTAN
Dongeng anak dunia - Sebuah derek
berdiri dengan megahnya di tepi sebuah sungai, dia berharap akan mendapatkan
ikan dan menyantapnya untuk sarapan pagi itu. Dari pinggiran tepian sungai yang
sama, seorang huntsman merangkak melalui semak-semak belukar mencoba keluar
dari situ, dan dia tidak mandapatkan apa-apa untuk yang dicarinya.
Dengan hati yang sangat kesal, dia
membidik derek di depanya dengan busur dan panahnya yang dia selalu bawa, panah
pun melesat menuju sasaran. Derek dengan pendengaran yang sangat tajammendengar
suara panah yang mengancam nyawanya, dengan cepat dia pun menyepakkan sayapnya
untuk terbang ke udara, namun pahanya tertembus sang panah yang sangat tajam
tersebut.
Sang derek yang terluka parah tidak
sanggup terbang terlalu jauh, dia pun akhirnya ambruk karena luka yang di
deritanya begitu dalam dan menimbulkan sakit yang tidak tertahankan lagi
olehnya. Akhirnya, sang derek pun jatuh mendarat dengan canggung dalam
rimbunnya pepohanan di dalam hutan. Selang beberapa hari kemudian, seorang
penebang kayu menemukan derek terluka parah di hutan tempatnya bekerja mencari
kayu bakar.
Dengan segera kayu di atas punggungnya
di lemparkan begitu saja dan langsung memeriksa derek miskin yang terluka hebat
di pahanya. Karena kasihan, dia pun membawa derek tersebut pulang ke gubuknya
untuk di rawat olehnya. Dengan telaten sekali, panah di paha sang derek miskin
dibersihkan dan diobati oleh tanaman herbal yang terdapat di hutan tersebut.
Sang penebang kayu pun dengan segera
membersihan tanah-tanah dan kotoran yang melekat di sekujur badan derek
tersebut dengan teliti sehingga kembali bersih, sehingga tidak berbau dan
busuk. Setiap hari setelah pulang mencari kayu bakar, sang pemuda yang baik
hati itu selalu mengobati luka yang diderita sang derek miskin yang tidak
berdaya tersebut dengan sangat telaten sampai lukanya akhirnya sembuh total.
Dan tanpa diketahui sang penebang kayu,
sang derek atau crane tersebut pada suatu hari ketika sang penebang kayu sedang
bekerja memiliki kekuatan sihir. Karena ingin membalas budi, dia pun mengubah
dirinya menjadi seorang wanita cantik, tentu saja ketika sang penebang kayu ke
gubuk manjadi kaget tetapi senang juga hatinya kerena wanita tersebut mau di
jadikan istrinya.
Keesokan harinya wanita cantik tersebut
pergi ke desa dan diperoleh suatu tanah lempung tenun dan dia pun membawa
pulang alat tersebut lalu ditempatkan di salah satu kamar yang terdapat dalam
salah satu ruangan gubuk. Pada suatu malam
wanita cantik tersebut menjelaskan kepada suaminya bahwa dia akan
menenun kain kemudian dijual di pasar untuk membantu menambah pendapatan sang
suami yang hanya menjadi penebang kayu.
Dengan cara itu mereka bisa mendapatkan
uang tambahan lebih banyak dari pada menjual kayu bakar saja, tetapi dia
memperingatkan agar suaminya tidak datang menengok ke ruangan ketika dia sedang
bekerja, atau sesuatu yang benar-benar buruk akan terjadi terhadap kehidupan
rumah tangga mereka berdua. Hari-hari, minggu dan bulan terus berlalu dalam
Setiap hari, sang penebang kayu pergi ke pasar untuk menjual kain tenunan dan
setiap malam ketika ia tiba kembali pulang dari berjualan ada sejumlah besar
kain tenunan yang baru.
Kehidupan mereka berdua sekarang menjadi
kaya, dan mereka memiliki kehidupan yang sangat baik, namun pada suatu hari
sang penebang kayu menjadi penasaran, dan dia bertekad untuk melihat bagaimana
istrinya berhasil memproduksi semua kain tenun yang sangat halus dan bagus itu.
Sang penebang kayu berangkat ke pasar seperti hari-hari biasa dengan membawa
kantong yang telah berisi kain tenunan, tetapi setelah keluar dari rumah dia
memutar balik arah langkah kakinya kembali menuju rumahnya dan sebelumnya dia
pun menyembunyikan kain-kain tenun itu diselah-selah sebuah pohon.
Dia lalu merangkak naik ke ruangan
tempat sang istri yang sedang bekerja menenun kain, dia pun bisa mendengar
suara istrinya yang sedang bekerja di dalam ruangan tersebutnya. Dia
perlahan-lahan membuka pintu dan mengintip ke dalamnya, dengan rasa kaget yang
begitu besar, dia melihat yang bekerja pada lempung tenun itu ternyata adalah
derek yang dia selamatkan di hutan!
Dengan segera mantra sihir yang dimiliki
sang derek hilang daya kerjanya dan derek kembali ke dalam bentuk semula
setelah di mata-matai sang penebang kayu, dia telah melanggar larangan yang di
amanatkan sang istri tercinta kepadanya.n Karena dia tidak bisa mengendalikan
rasa ingin tahunya, pria itu pun kini kehilangan istri dan kebahagian yang
selama ini dirasakan dan juga pendapatan dari hasil menjual kain tenunan.
Larangan atau amanat yang diberikan
kepada kita sebaiknya dipatuhi supaya tidak akan ada akibat yang merugikan diri
kita dan orang pemberi amanat tersebut.
http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/sejarah-afghanistan-dari-iskandar-zulkarnain-inggris-rusia-dan-amerika.htm#.WCw279ycHIU
http://www.dongenganakdunia.com/2016/08/sang-penebang-kayu-dan-derek-dongeng-afghanistan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar