Bumi sendiri adalah
sebuah magnet. Kutub geografis utaranya dekat ke kutub selatan magnet, dan
inilah yang menyebabkan mengapa kutub utara sebuah jarum kompas menunjuk ke
utara. Sumbu magnet bumi tidak persis pararel dengan sumbu geografisnya (sumbu rotasi),
sehingga sebuah pembacaan kompas agak menyimpang dari arah utara geografis.
Penyimpangan ini, yang mengubah dengan tepat, dinamakan deklinasi magnetic (magnetic declination) atau variasi magnetic (magnetic variation). Juga, medan magnetik itu
tidak horizontal di kebanyakan titik pada permukaan bumi; sudutnya yang naik
atau turun dinamakan inklinasi magnetik (magnetic
inclination). Dikutub-kutub magnet, medan magnet itu vertikal.
Gambar 28-2 adalah
sebuah sketsa madan magnetik bumi. Garis-garis itu dinamakan garis-garis medan magnetic,
memperlihatkan arah yang akan ditunjuk oleh sebuah jarum kompas disetiap
tempat; garis-garis itu dibicarakan secara rinci dalam Subbab 28-4. Arah medan
itu di sebarang titik dapat didefinisikan sebagai arah gaya yang dikerahkan
oleh medan itu pada sebuah kutub utara magnet. Dalam Subbab 28-3 kita
akanmenjelaskan sebuah cara yang lebih fundamental untuk mendefinisikan arah
dan besar sebuah medan magnetik.
Konsep kutub magnetik
dapat muncul serupa dengan konsep muatan listrik, dan kutub utara serta kutub
selatan dapat dilihatkan analog dengan muatan positif dan muatan negatif. Tetapi
analogi ini dapat menyesatkan. Walaupun terdapat muatan yang positif dan muatan
positif terisolasi: Kutub-kutub selalu muncul berpasangan. Jika sebuah magnet
batang dipecah menjadi dua bagian maka tiap ujung yang pecah akan menjadi
sebuah kutub. Keberadaan kutub magnet yang terisolasi, atau monopol magnetic (magnetic monopole), akan mempunyai implikasi besar untuk fisika
teori. Penelitina ini yang sanga tluas untuk monopol magnetik telah
dilaksanakan, tetapi sebegitu jauh tanpa hasil.
Bukti nyata pertama
mengenai hubunganmagnetisme dengan muatan yang bergerak ditemukan tahun 1819
oleh ilmuan Denmark Hans Christian Oersted. Ia nemenukan bahawa jarum kompas
dibelokan oleh kawat yang mengangkut arus. Penyelidikan yang serupa
dilaksanakan oleh Andre Ampere di Prancis. Beberapa tahun kemudian, Michael
faraday di inggris dan Yoseph Henry di Amerika Serikat menemukan bahwa dengan
menggerakan sebuah magnet didekat sebuah simpal itu. Kita sekarang mengetahui
gaya-gaya magnetik di antara dua benda yang diperlihatkan dalam Gambar 28-1 dan
28-2 secara pundamental disebabkan leh interaksi diantara electron-elektron
yang bergerak dalam atom-atom dari benda-benda itu (diatas dan diluar ineraksi
listrik diantara muatan-muatan ini). Didalam sebuah benda yang dimagnetkan
seperti sebuah magnet permanen, terdapat gerak yang terkoordinsi dari electron-elektron atomic tertentu,; dalam suatu
benda yang tidak dimagnetkan, gerak ini tidak terkoordinasi. (Kita akan
menjelaskan gerak ini lebuh jauh dalanm Subbab 28-8, dan kita akan melihat
bagimana timbulnya interaksi yang diperlihatkan dalam gambar 298-1 dan 28-2).
Interaksi lisrik dan
interaksi magnetic terbukti sangat berkaitan erat. Pada beberapa Bab berikutnya
kita akan mengembangkan prinsip-prinsip pemersatu elektromagnetisme, yang mencapai
pincaknya dalam pernyataan perinsip-perinsip ini dalam Persamaan Mawell. Persamaan ini menyatakan sintesis dan elekromagnetisme,
persisi seperti hukum-hukum gerak newton adalah sintesis dari mekanika, dan
seperti hukum newton, persamaan ini menggambarkan sebuah pencapaian yang sangat
tinggi dari kepadaian manusia.
28-3
MEDAN MAGENTIK
Untuk memperkenalkan
konsep medan magnetik secar waja, mrilah kita meninjau ulang peumusan kita
mengenai interaksi listrik pada Bab 22, dimana kita diperkenalkan konesep medan
listrik. Kita menyajikan kembali interaksi listrik dalam dua langkah.
1.
Sebuah
distribusi muatan listrik yang diam meniptakan sebuah medan dalam
ruang sekitarnya.
2.
Medan listrik
itu mengarahkan sebuah gaya=q pada setiap muatan yang laian yang hadir dalam
medan itu.
Kita dapat menjelaskan interaksi
magnetik dengan cara yang serupa :
1.
Sebuah mutan
yang bergerak atau sebuah arus menciptakan sebuah medan magnetik (magnetic
field) dalam ruang sekitarnya (sebagai tambahan untuk medan listriknya).
2.
Medan magnetic
itu mengarahkan sebuah gaya pada setiap muatan yang bergerak atau arus
yang hadir dalam medan itu.
Dalam bab ini akan dipusatka perhatian
pada aspek kedua dari intersksi itu; Diberikan
kehadiran magnetik, gaya apakah yang dikerahkannya pada muatan yang bergerak
atau arus? Bab 29 kita akan kembali ke persoalan mengenai bagaimana medan
megnetik diciptakan oleh muatan dan
arus yang bergerak.
Serupa dengan medan
listrik, medan magnetic adalah sebuah medan
vector, yakni sebuah kuantitas vektor yang diasosiasikan dengan setiap
titik dalam ruang. Kita akan menggunakan simbol untuk medan magnetic. Disebarang posisi, arah didefinisikan sebagai arah yang cenderung
ditunjuk oleh kutub utara sebuah jarum kompas. Panah panaah dalam Gambar 28-3
menyarankan kerah medan magnetic bumi, untuk sebarang magnet, menunjuk
ke luar dari kutub utaranya dan meunjuk ke dalam kutub selatannya.
Bagaimanakah ciri atau
karakter dari gaya magnetik itu pada muatan yang bergerak? Pertama, gaya itu
sebanding dengan muatan tersebut. Jika sebuah muatan 1 dan sebuah muatan 2 bergerak melalui medan magnetik yang diberikan
dengan kecepatan yang sama, maka gaya pada muatan 2 adalah dua kali besarnya pada muatan 1 dan sebuha muatan xx bergerak melalui medan magnetik
yang diberikan dengan kecepaan yang sama, maka gaya pada muatan 2 adalah dua kali bersarnya gaya pada muatan 1.
Besarnya gaya itu juga cebanding dengan besarnya, atau “kekuatan” medan itu,
jika kita melipatduakan besarnya medan itu (misalnya, dengan menggunakan dua
magnet batang yang identik sebagai ganti dari satu batang) tanpa mengubah
muatan atau kecepatannya, maka gaya itu akan menjadi dua kali lipat.
Gaya magnetik juga tergantung
pada kecepatan partikel tersebut. Iini agak berbeda dari gaya medan listrik,
yang sama apakah muatan itu bergerak atu tidak. Sebuah partikel bermuatan yang
diam tidak mengalami gaya magnetik. Lagipula gaya magnetik tidak mempunyai arah yang sama seperti medan magnetik Tetapi selalu
tegak lurus terhadap maupun .
Besarnya F dari gaya itu didapatkan sebanding dengan komponen dari V yang tegak lurus terhadap medan tersebut,
bila komponen tersebut adalah nol (yakni, bila v dan b pararel atau berlawanan
arah), maka gaya itu adalah nol.
Gambar 28-5 memperlihatkan
hubungan-hubungan ini. Arah dari selalu
tergak lurus terhadap bidang yang mengandung v dan .
besarnya diberikan oleh
F=
dimana besarnya
muatan dan sudut
yang di ukur dari arah kearah ,
berarti diperlihatkan dalam gambar.
Dekskripsi ini tidak
menspesifikan arah secar lengkap; selalu ada dua arah, yang
berlawanan satu sama lain, keduanya tegak lurus terhapad bidang ke arah ,.
Untuk melengkapi deksripsi ini, kita menggunakan kaidah-kaidah tangan kanan
sama yang kita gunakan untuk mendefiniksan perkalian vektor dalam Subbab 1-11.
(adalah sebuah pemikiran yang baik untuk meninjau ulang subbab tersebut sebelum
anda meneruskan pelajaran ini).
Gambarkanlah vector dan vektor dengan ekor-ekornya berasama-sama, seperti
dalam Gambar 28-5. Bayangkan Anda memutar sampai
menunjuk dalam arah dari gaya pada sebuah muatan positif dalah arah dalam
mana sekrup benang tangan kanan akan bergerak maju jika diputarkan dengan cara
yang sama. Pembicaraan ini memperlihatkan bahwa gaya pada muatan q yang bergerak dengan kecepatan dalam
medan magnetik diberikan, kedua besar dan arahnya, oleh
Gaya magnetik
pada sebuah fartikel bermuatan yang bergerak).
(28-2)
Ini yang pertama dari bebrapa perkalian vektor
yang akan kita jumpau dalam kajiajn kita mengenai, hubungan medan magnetik.
Penting untuk diperhatikan bahawa Pesamaan (28-2) tidak dideduksi secara
teorotis; persamaan itu merupakan pengamatan berdarakan eksperimen.
Persamaan (28-2)
berlaku untuk kedua muatan positif dan kedua muatan negatif. Bila adalah berlawanan dengan arah dari x .
Jika dua muatan yang dengan besar yang sama dan tanda yang berlawanan bergerak
dalam medan b yang sama dengan kecepatabn yang sama (Gambar 28-6), maka
gaya-gaya itu mempunyai besar yang sama dan arah yang berlawanan. Gambar 28-5
dan 28-6 memperlihatkan bebrapa contoh mengenai hubungan dari arah-arah dari ,
dan.
untuk kedua muatan positif dan muatan negatif. perhatikan bahwa Anda mengerti
hubungan-hubungan yang bdiperlihatkan dalam gambar-gambar ini.
Persamaan (28-1)
memberikan besarnya gaya magnetik f dalam persamaan (28-2). Kita dapat
menyatakan besarnya gaya ini dengan cara yang berbeda tetapi ekuivalen. Kerana
xx adalah diantara arah vektor v arah vektor , maka kita dapat menafsirkan B sin sebagai komponen dari yang tegak lurus pada ,
yakni, .
Dengan notasi ini maka beasarnya gaya
itu adalah
F= |q|V B (28-3)
Bentuk ini kadang-kadang lebih mudah,
khususnya pada soal-soal yang melibatkan arus dan bukan melibatkan
pertikel-partikel individu. Kita akan membicarakan gaya pada arus kelak dalam
Bab ini.
Dari persamaan (28-1) satuan dari b harus sama seperti satuan
dari .
maka satuan SI dari B adalah ekuivalen dengan 1N.S/C, atau karena
satu ampere adalah satu coloumb perdetik (1A=1 C/S), .m. Satuan ini dinamakan
tesla (disingkat T), untuk menghormati Nikola Testa (1857-1943), seorang ilmuan
keturunan Amerika Sernia
dan seorang penemu:
1 tesla = 1 T N/A . m
Satuan cgs sari B, yakni geus (1 G = 10-4T),
juga lazim digunakan. Instrument untuk mengukur medan magnetic kadang-kadang
dinamaan geussmeter.
Medan magnetic bumi mempunyai orde
sebesar 10-4 T atau 1 G. Medan magnetic yang ordenya sebesar 10 T
terjadi dibagian dalam dari atom dan medan magnetik ini penting dalam analaiasi
spectrum atom. Medan magnetic tunak (steady)
terbesar yang data dihasilkan sekarang dalam laboraturium adalah kira-kira 45
T. Beberapa elektromagnetik arus berpusa dapat menghasilkan medan yang ordenya
120 T untuk interval waktu pendek.
Yang ordenya sebesar milidetik. Medan magnetik
dipermukaan sebuah bintang neuron dipercaya mempunyai orde sebesar 108
T.
Untuk menyelidiki sebuah medan magnetik
yang tidak diketahui, kit adapt mengukur besar dan arah dari gaya pada suatu
muatan uji yang bergerak, kemudian
kita menggunakan Persamaan (28-2) untuk menentukkan .
Sinar elektron dalam sebuah tabung sinar katoda, yang dibicarakan dalam Subbab
24-7, adalah sebuah alat yang mudah digunakan untuk membuat pengukuran seperti
itu (sebuah perangkat TV yang tua dengan koil-koil penyimpanan yang diputus
dapat digunakan untuk tujuan yang sama). Meriam electron menembakkan keluar
seberkas sinar itu, maka sinar menumbuk pusat layar.
Jika
medan magnetik hadir, pada umumnya sinar electron dibelokkan. Tetapi jika sinar
pararel atau berlawanan arah dengan medan tersebut, maka ø=0 atau x dalam
Persamaan (28-1) dan F=0 ; tidak ada
gaya, maka tidak ada pembelokan. Jika kita mendapatkan bahwa sinar electron
tidak dibelokan bila arahnya pararel dengan sumbu tertentu seperti dalam Gambar
28-7a, maka vektor harus mengarah ke atas atau ke bawah sepanjang
sumbu tersebut.
Jika
kita kemudian memutarkan tabung itu 90° (Gambar
28-7b), yakni ø= /2
dalam Persamaan (28-1) dan gaya magnetiK adalah maksimun: sinar dibelokkan
dalam sebuah arah tegak lurus terhadap bidang dari dan
.
Arah dan besar pembelokkan itu menentukkan arah dan besarnya .
Kita dapat melakukan eksperimen tambahan untuk sudut di antara x dan x adalah
di antara nol dan 90° untuk
memastikan Persamaan (28-1) atau (28-3) dan diskusi yang menyertainya. Kita
memperhatikan bahwa elektron mempunyai muatan negatif; gaya pada Gambar 28-7
berlawanan arah dengan gaya pada muatan positif.
Bila
sebuah partikel bermuatan bergerak melalui sebuah darerah ruang dimana hadir
medan lisrrik maupun medan magnetic,
maka kedua medan itu mengarahkan gaya-gaya pada partikel itu. Gaya total adalah
jumlah vektor dari gaya listrik dan gaya magnetik :
= q’(+
x )
Kita dapat menyatakan sebarang medan magnetik dengan garis-garis medan magnetik (magnetic field lines) persis seperti
yang kita lakukan untuk medan magnetik bumi dalam gambar 28-3. Idenya sama
dengan medan listrik yang kita perkenalkan dalam subbab 22-3. Kita menggambar
garis itu sehingga garis yang melalui sebarang titik akan menyinggung vektor
medan magnetik di
titik tersebut. Sama persis seperti garis medan listrik, garis-garis itu akan
mengisi seluruh ruang. Dimana garis medan yang berdekatan sangat rapat, maka
besarnya medan itu adalah besar. Dimana garis medan yang jauh itu terpisah satu
sama lain, maka besarnya Juga, karena
arah dari di
setiap titik adalah unik, garis-garis tidak pernah berpotongan.
Perhatian
garis medan magnetik kadang-kadang dinamakan garis magnetic dari
gaya. Tetapi ini bukan sebuah nama yang baik bagi garis medan maggnetik, tidak
seperti garis medan listrik, garis medan magnrtik tidak menunjuk dalam arah
gaya pada sebuah partikel bermuatan. Persamaan (28-2) memperlihatkan bahwa gaya
pada sebuah partikel bermuatan yang bergerak selalu tegas lurus kepada medan
magnetik yang berarti tegak lurus kepada garis medan magnetik yang lewat
melalui posisi partikel itu, arah dari gaya bergantung pada kecepatan partikel
itu dan tanda muatannya, sehinggga dengan hanya melihat pada garis medan
magnetic tidak dapat mengatakan kepada anda arah gaya pada sebarang partikel
bermuatan yang bergerak. Garis medan magnetik mempunyai arah yang akan ditunjuk
oleh sebuah jarum kompas di setiap tempat, ini dapat membantu anda untuk
melihat garis medan magnetik.
Garis medan magnetic yang dihasilkan oleh beberapa sumber bersama
dari medan magnetic diperlihhatkan dalam Gambar 29-9. Dalam celah diantara
kutub-kutub dari elektro-magnet yang diperlihatkan dalam Gambar 28-9c.
garis-garis medan secara aproksimasi adalahh lurus parallel dan jarak
ruanggannya sama, yang memperlihhatkan bahwa medan magnetic dalam daerah ini
secara aproksimasi adalah homogeny (besar dan arah konstan). Gambar 28-10
memperlihatkan secara yang umum dikenal untuk melihat garis medan magnetic
dengan serbuk besi.
FLUKS MAGNETIC DAN HOKUM GAUSS UNTUK MAGNETISM
Kita mendefinisikan fluks magnetik (magnetic fluks) melalui sebuah permukaan garis seperti kita
mendefinisikan fluks listrik dalam hubungannya dengan hokum gauss dalam Subbab
23-3. Kita membagi sebarang permukaan kedalam unsur-unsur yang luasnya
dA (Gambar 28-11) Untuk setiap unsur
kita menemukan B, komponen yang normal terhadap permukaan pada posisi
unsur itu seperti yang diperlihatkan . Dari gambar itu B=B cos dimana adalah sudut diantara rah dan sebuah garis tegak lurus pada pernukaan
itu. (Hati-hati dalam membedakan antara dan
B). Umumnya komponen ini berubah dari titik ketititk
di permukaan. Kita mendefinisikan fluks magnetic B melalui ini sebagai
B
= B dA = B cos dA (28-5)
Fluks magnetik total yang melalui
permukaan itu adalah jumlah dari kontribusi-kontribusi dari unsur-unsur luas
individu:
B= dA (fluks magnetik yang melalui sebuah
permukaan)
(Persamaan ini menggunakan konsep luas
vektor dan integral permukaan yagn kita perkenalkan dalam Subbab 23-3 ; anda
mungkin ingin meninjau ulan pembicaraan tersebut )
Fluks magnetik adalah
sebuah kuantitas skalar. Dalam kasus khusus dengan homogen
pada sebuah permukaan bidang dengan luas total A, maka B dan adalah
sama disemua titik pada permukaan itu, dan jika B secara kebetulan tegak lurus
dengan permukaan itu, maka cos dan
Persamaan (28-7) direduksi menjadi B=BA. Kita akan menggunakan
kosnsep fluks magnetik secara ekstensif selama pengkajian kita mengenai indusi
elektromagnetik dalam Bab 30.
Satuan SI dari fluks magnetik sama
dengan satuan medan magnetic (1 T) kali satuan luas (1 m2). Satuan
ini dinamakan weber (1 Wb), unuk
menghormati fisikawan jerman Wilhelm Weber (1804-1891):
1 Wb = 1 T . m2
Juga, 1T = 1N/A . m, sehingga
1 Wb = 1 T . m2
= 1 N . m/A
Dalam hukum Gauss fluks listrik total
yang melalui permukaan tertutup adalah sebanding dengan muatan listrik total
yang dicakup oleh permukaan itu. Misalnya, jka permukaan tertutup mencakup
sebuah dipol listrik , maka fluks listrik total adalah nol karena muatan total
adalah nol. (anda mungkin ingin meninjau ulang Subbab 23-4 mengenai hukum
Gauss). Berdasarkan analogi , senadinya ada sesuatu macam sebuah muatan magnetik
tunggal (monopol magnetik), maka fluks magnetik total yang dicakup. Tetapi
sudah disebutkan bahwa tidak ada monopol magnetik yang pernah teramati,
walaupun telah dilakukan penelitian intensif. Kita menyimpulkan bahwa fluks magnetk total yangaa melalui sebuah
permukaan tertutup selalu samas dengan nol. Secara sombolis.
(fluks
magnetik yang melalui sebarang permukaan tertutup). (28-8)
Persamaan ini kadang kadang dinamakan hukum
gauss unuk magnetism. Anda dapat membuktikan persamaan itu dengan memeriksa
Gambar 29-9; jika nada menggambarkan sebuah permukaan tertutup dimana saja dalam sebarang peta modern yang
diperlihatkan dalam gambar tersebut, maka akan melihat bahwa tiap-tiap garis
medan yang memasuki permukaan itu juga keluar dari permukaan , fluks netto yang
melalui permukaan itu adalah nol. Juga diperoleh dari Persamaan (28-8) bahwa
garis medan magnetik selalu membentuk simpal tertutup. tidak seperti garis
medan listrik yang bermula dan berakhir pada muatan-muatan listrik, garis medan
magnetik tidak pernah mempunyai titik-titik ujung ; sebuah tititk itu akan
menujukan keberadaan sebuah monopol.
Untuk hukum Gauss ,
yang selalu menagani atau memperlakukan permukaan tertutup , unsur luas vektor dalam Persamaan (28-6) selalu meujnujk keluar
dari permukaan itu. Akan tetapi, beberapa apliksai fluks magnetic melibatkan sebuah permukaan terbuka dengan sebuah garis terbatas; maka ada kerancuan tanda
dalam Persamaan (28-6) karena kedua pemilihan yang mungkin dari arah untuk.
Dalam kasus-kasus ini kita memilih salahsatu dari sisi-sisi yang mungkin dari permukaan itu sebagai sisi “positif” dan kita
menggunakan pilihan tersebut secara kosnsisten.
Jika unsur luas xx dalam Persamaan (28-5) tegak lurus terhadap medan,
maka xx = B ; dengan menamhbahan luas itu dA,
maka kita memperoleh
B (28-9)
Yakni, besar medan magnetik adalah sama
dengan fluks per satuan luas yang menyeberang suatu luas dengan arah tegak
lurusterhadap medan magnetik. Karena alasan ini , maka medan magnetik kadang dinamakan kerapatan fluks magnetik (magnetic
fluks density).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar