AKHLAK
A. PENGERTIAN
DAN RUANG LINGKUP AHLAK SERTA PERBEDAANNYA DENGAN MORAL DAN ETIKA
Dalam uraian di muka telah di sebut
komponen utama agama islam : akidah, syari’ah dan akhlak. Penggolongan itu di
dasarkan pada penjelasan nabi muhammad kepada malaikat jibril, di depan para
sahabatnya mengenai arti iman, islam, dan ihsan. Yang ditanyakan jibril kepada
beliau. Intinya hampir sama dengan yang di kandung perkataan perkataan akidah
dan syariah ahlak.
perkataan
akhlak dalam bahasa indonesia berasal
dari bahasa arab akhlaq, bentuk jamak kata khuluq atau al – khuluq, yang
secara etimologis ( bersangkutan dengan cabang ilmu bahasa yang di menyelidiki
asal usul kata serta perubahan – perubahan dalam bentuk dan makna ) antara lain
budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Dalam kepustakaan akhlak di
artikan juga sikap yang melahirkan perbuatan ( prilaku, tingkah laku ) mungkin
baik, mungkin buruk, seperti telah di sebut di atas.
Budi
pekerti adalah kata majemuk perkataan budi dan pekert, gabungan kata yang
berasal dari bahasa sansekerta dan bahsa indonesia. Dalam bahasa sansekerta
budi artinya, alat kesadaran ( batin ) sedangkan dalam bahasa indonesia pekerti
berarti kelakuan. Menurut kamus besar bahasa indonesia budi pekerti ialah
tingkah laku, perangai, akhlak. Budi pekerti mengandung makna perilaku yang
baik, bijaksana, dan manusiawi. Budi pekerti sendiri mengandung artian positif.
Namun, penggunaan tau pelaksanaannya yang mungkin negatif. Penerapannya itu
tergantung pada manusianya.
Kalau
perkataan budi pekerti di hubungkan dengan perangai, kata budi pekerti itu
mengandung arti yang lebih dalam karna telah mengenai sifat dan watak yang
dimiliki seseorang. Sifat dan watak yang telah melekat pada diri pribadi, telah
menjadi kepribadiannya. Pembentukan ke arah baik atau buruk, di tentukan oleh
beberapa faktor, terutama faktor orang tua dalam keluarga. Namun, penerapannya
yang mungkin menimbulkan penilaian positif atau negatif, tergantung pada
tingkah laku atau prilaku orang yang memiliki perangai itu.
Baik
budi pekerti maupun akhlak mengandung makna yang ideal,tergantung pada
pelaksanaan atau penerapannya melalui tingkah laku yang mungkin positif,
mungkin negatif, mungkin baik atau buruk. Yang menentukan suatu perbuatan atau
tingkah laku itu baik atau buruknya adalah nilai
dan norma agama juga kebiasaan atau
adat istiadat.
Akhlak
islami seperti yang telah di kemukakan di atas adalah keadaan yang melekat pada
jiwa manusia. Karena itu suatu perbuatan baru di sebut pencerminan akhlak,
harus memenuhi beberapa syarat antara lain :
1. Di
lakukan berulang-ulang jika dilakukan sekali saja tidak bisa dikatakan akhlak misalnya
memberi kepada orang lain karena alasan tertentu.
2. Timbul
dengan sendirinya. Yaitu tidak di fikir berulang – ulang karena perbuatan itu
pencerminan akhlak.
Akhlak
menempati posisi yang sangat penting dalam islam. Pentingnya kedudukan akhlak
dapat di lihat dari berbagai sunah diantaranya adalah ‘ sesungguhnya aku di
utus untuk menyempurnakan akhlak “ dan “ mukmin yang paling sempurna imannya
adalah orang yang paling baik akhlaknya” dan akhlak nabi muhammad yang di utus
untuk menyempurakan akhlak di muka bumi, yang terdapat di dalam al-Quran.
Akhlak
adalah sikap yang melahirkan perbuatan tingkah laku manusia. Karena itu selain
dengan akidah, akhlak tidak dapat di cerai pisahkan debgan syri’ah. Kategori
penilaian itu tidak hanya wajib dan haram tetapi juga sunat, makruh, mubah atau
jaiz. Wajib dan haram termasuk kategori hukum duniawi. Sedangkan makruh, sunat
dan mubah termasuk kategori kesusilaan akhlak.
Dalam
garis besarnya, seperti yang telah di sebutkan di depan , akhlak terbagi dua.
Yaitu akhlak terhadap allah atau pencipta dan yang kedua adalah akhlak terhadap
makhluk. Ilmu akhlak di pandang dari etimologi ialah upaya untuk mengenal budi
pekerti, atau tingkah laku sesuai dengan tabiat seseorang atau esensinya.di
pandang dari terminologi ilmu akhlak adalah ilmu yang menentukan antara batas
baik dan buruk, antara yang terpuji dengan yang tercela,tentang perkataan atau
perbuatan manusia lahir dan batin.
Sebelum
membandingkan akhlak dengan moral dan etika, tidak ada salahnya kalau disebut
juga padanan lain yaitu kesusilaan.kesusilaan berasal dari kata susila yang
mendapat awalan ke dan akhiran an. Susila dalam bahasa sansekerta terdiri dari
su dan sila. Su artinya baik atau bagus dan sila berarti sikap dasar, peraturan
hidup atau norma. Dalam kamus besar bahasa indonesia kesusilaan artinya perihal
susila ( beadab, sopan, tertib ), berkenaan dengan adab kesopanan , kehalusan, dengan norma-norma tata susila.
Akhlak
islami yang telah di uraikan diatas, berbeda dengan moral dan etika. Perbedaan
nya dapat dilihat terutama dari sumber yang menentukan mana yang baik dan mana
yang buruk. Yang menentukan baik dan buruknya suatu sikap yang melahirkan
perilaku atau perbuatan manusia, dalam agama dan ajaran islam adalah alquran
yang di jelaskan dan di kembangkan oleh rosulullah dengan sunnah beliau yang
kini dapat di baca dalam kitab-kitab hadist. Akhlak islami bersifat tetap dan
berlaku untuk selama-lamanya, sedangkan moral dan etika berlaku selama massa
tertentu, di suatu tempat tertentu. Konsekuensinya, akhlak islam bersikap
mutlak, sedangkan moral dan etika bersifat relatif. Perbedaan pengertian ini
harus di pahami agar dapat membedakan sikap dan isi akhlak.
B. AKHLAK
TERHADAP ALLAH, KEPADA MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP
Dalam
ruangan ini, hanya di cantum kan beberapa macam akhlak, diantaranya:
1. Akhlak
Terhadap ALLAH
1. Mencintai
allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan mempergunakan firman
nya dalam alquran sebagai pedoman hidup dan kehidupan.
2. Melaksanakan
segala perintah nya dan menjauhi segala larangannya.
3. Mengharapkan
dan berusaha memperoleh keridhoan allah.
4. Mensyukuri
nikmat dan karunia allah.
5. Menerima
dengan Ikhlas semua kada dan khadar ilahi setelah berikhtiar maksimal.
6. Memohon
ampunan kepada Allah.
2. Akhlak
Terhadap Makhluk
1. Akhlak
terhadap Manusia
a. Mencitai
Rasulullah secara tulus dan mengamalkan semua sunnah-Nya.
b. Menjadikan
Rasulullah sebagai idola dan suritauladan.
c. Menjalankan
apa yang diperintah-Nya dan tidak melakukan apa yang di larang-Nya.
2. Akhlak
Terhadap Orang Tua
a. Mencintai
mereka melebihi kerabat lainnya.
b. Merendahkan
diri terhadap kedua orang tua.
c. Berkomunikasi
dengan Hikmat.
3. Akhlak
Terhadap Diri Sendiri
a. Memelihara
kesucian diri.
b. Menutup
aurat.
c. Jujur
.
d. Ikhlas.
e. Sabar.
f. Rendah
hati
g. Malu
melakukan perbuatan jahat.
4. Akhlak
Terhadap Keluarga
a. Saling
membina rasa cinta dan kasih.
b. Saling
menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak.
c. Berbakti
kepada ibu dan bapak.
d. Mendidik
anak-anak dengan kasih sayang.
e. Memelihara
hubungan silaturahmi.
5. Akhlak
Terhadap Tetangga
a. Saling
mengunjungi.
b. Saling
membantu.
c. Saling
memberi
d. Saling
menghormati
e. Saling
menghindari pertengkaran dan permusuhan.
6. Akhlak
Terhadap Masyarakat
a. Memuliakan
Tamu
b. Menghormati
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
c. Saling
menolong dalam kebajikan dan taqwa
d. Menganjurkan
anggota masyarakat untuk berbuat baik dan melarang berbuat jahat.
e. Memberi
makan fakir miskin dan berusaha melapangkan kehidupan.
f. Bermusyawarah
dalam segala urusan demi kepentingan bersama.
g. Mentaati
keputusan yang telah di ambil dalam bermusyawarah.
h. Menepati
jani.
3. Akhlak
Terhadap Bukan Manusia (Lingkungan Hidup)
a. Sadar
dan menjaga kelestarian lingkungan hidup
b. Menjaga
dan memanfaatkan alam
c. Sayang
terhadap sesama makhluk.s
Penggolongan
sikap manusia dalam butir-butir akhlak tersebut diatas, kalau dikelompokkan
secara lain akan sama dengan penggolongan hubungan taqwa dalam kehidupan
manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar