Minggu, 02 April 2017

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AHLAK SERTA PERBEDAANNYA DENGAN MORAL DAN ETIKA



AKHLAK
A.    PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AHLAK SERTA PERBEDAANNYA DENGAN MORAL DAN ETIKA
            Dalam uraian di muka telah di sebut komponen utama agama islam : akidah, syari’ah dan akhlak. Penggolongan itu di dasarkan pada penjelasan nabi muhammad kepada malaikat jibril, di depan para sahabatnya mengenai arti iman, islam, dan ihsan. Yang ditanyakan jibril kepada beliau. Intinya hampir sama dengan yang di kandung perkataan perkataan akidah dan syariah ahlak.
perkataan akhlak dalam bahasa indonesia berasal  dari bahasa arab akhlaq, bentuk jamak kata khuluq atau al – khuluq, yang secara etimologis ( bersangkutan dengan cabang ilmu bahasa yang di menyelidiki asal usul kata serta perubahan – perubahan dalam bentuk dan makna ) antara lain budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Dalam kepustakaan akhlak di artikan juga sikap yang melahirkan perbuatan ( prilaku, tingkah laku ) mungkin baik, mungkin buruk, seperti telah di sebut di atas.
Budi pekerti adalah kata majemuk perkataan budi dan pekert, gabungan kata yang berasal dari bahasa sansekerta dan bahsa indonesia. Dalam bahasa sansekerta budi artinya, alat kesadaran ( batin ) sedangkan dalam bahasa indonesia pekerti berarti kelakuan. Menurut kamus besar bahasa indonesia budi pekerti ialah tingkah laku, perangai, akhlak. Budi pekerti mengandung makna perilaku yang baik, bijaksana, dan manusiawi. Budi pekerti sendiri mengandung artian positif. Namun, penggunaan tau pelaksanaannya yang mungkin negatif. Penerapannya itu tergantung pada manusianya.
Kalau perkataan budi pekerti di hubungkan dengan perangai, kata budi pekerti itu mengandung arti yang lebih dalam karna telah mengenai sifat dan watak yang dimiliki seseorang. Sifat dan watak yang telah melekat pada diri pribadi, telah menjadi kepribadiannya. Pembentukan ke arah baik atau buruk, di tentukan oleh beberapa faktor, terutama faktor orang tua dalam keluarga. Namun, penerapannya yang mungkin menimbulkan penilaian positif atau negatif, tergantung pada tingkah laku atau prilaku orang yang memiliki perangai itu.
Baik budi pekerti maupun akhlak mengandung makna yang ideal,tergantung pada pelaksanaan atau penerapannya melalui tingkah laku yang mungkin positif, mungkin negatif, mungkin baik atau buruk. Yang menentukan suatu perbuatan atau tingkah laku itu baik atau buruknya adalah nilai dan norma agama juga kebiasaan atau adat istiadat.
Akhlak islami seperti yang telah di kemukakan di atas adalah keadaan yang melekat pada jiwa manusia. Karena itu suatu perbuatan baru di sebut pencerminan akhlak, harus memenuhi beberapa syarat antara lain :
1.      Di lakukan berulang-ulang jika dilakukan sekali saja tidak bisa dikatakan akhlak misalnya memberi kepada orang lain karena alasan tertentu.
2.      Timbul dengan sendirinya. Yaitu tidak di fikir berulang – ulang karena perbuatan itu pencerminan akhlak.
Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam islam. Pentingnya kedudukan akhlak dapat di lihat dari berbagai sunah diantaranya adalah ‘ sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak “ dan “ mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya” dan akhlak nabi muhammad yang di utus untuk menyempurakan akhlak di muka bumi, yang terdapat di dalam al-Quran.
Akhlak adalah sikap yang melahirkan perbuatan tingkah laku manusia. Karena itu selain dengan akidah, akhlak tidak dapat di cerai pisahkan debgan syri’ah. Kategori penilaian itu tidak hanya wajib dan haram tetapi juga sunat, makruh, mubah atau jaiz. Wajib dan haram termasuk kategori hukum duniawi. Sedangkan makruh, sunat dan mubah termasuk kategori kesusilaan akhlak.
Dalam garis besarnya, seperti yang telah di sebutkan di depan , akhlak terbagi dua. Yaitu akhlak terhadap allah atau pencipta dan yang kedua adalah akhlak terhadap makhluk. Ilmu akhlak di pandang dari etimologi ialah upaya untuk mengenal budi pekerti, atau tingkah laku sesuai dengan tabiat seseorang atau esensinya.di pandang dari terminologi ilmu akhlak adalah ilmu yang menentukan antara batas baik dan buruk, antara yang terpuji dengan yang tercela,tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.
Sebelum membandingkan akhlak dengan moral dan etika, tidak ada salahnya kalau disebut juga padanan lain yaitu kesusilaan.kesusilaan berasal dari kata susila yang mendapat awalan ke dan akhiran an. Susila dalam bahasa sansekerta terdiri dari su dan sila. Su artinya baik atau bagus dan sila berarti sikap dasar, peraturan hidup atau norma. Dalam kamus besar bahasa indonesia kesusilaan artinya perihal susila ( beadab, sopan, tertib ), berkenaan dengan adab kesopanan , kehalusan,  dengan norma-norma tata susila.
Akhlak islami yang telah di uraikan diatas, berbeda dengan moral dan etika. Perbedaan nya dapat dilihat terutama dari sumber yang menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Yang menentukan baik dan buruknya suatu sikap yang melahirkan perilaku atau perbuatan manusia, dalam agama dan ajaran islam adalah alquran yang di jelaskan dan di kembangkan oleh rosulullah dengan sunnah beliau yang kini dapat di baca dalam kitab-kitab hadist. Akhlak islami bersifat tetap dan berlaku untuk selama-lamanya, sedangkan moral dan etika berlaku selama massa tertentu, di suatu tempat tertentu. Konsekuensinya, akhlak islam bersikap mutlak, sedangkan moral dan etika bersifat relatif. Perbedaan pengertian ini harus di pahami agar dapat membedakan sikap dan isi akhlak.  

B.     AKHLAK TERHADAP ALLAH, KEPADA MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP
Dalam ruangan ini, hanya di cantum kan beberapa macam akhlak, diantaranya:
1.      Akhlak Terhadap ALLAH
1.      Mencintai allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan mempergunakan firman nya dalam alquran sebagai pedoman hidup dan kehidupan.
2.      Melaksanakan segala perintah nya dan menjauhi segala larangannya.
3.      Mengharapkan dan berusaha memperoleh keridhoan allah.
4.      Mensyukuri nikmat dan karunia allah.
5.      Menerima dengan Ikhlas semua kada dan khadar ilahi setelah berikhtiar maksimal.
6.      Memohon ampunan kepada Allah.
2.      Akhlak Terhadap Makhluk
1.      Akhlak terhadap Manusia
a.       Mencitai Rasulullah secara tulus dan mengamalkan semua sunnah-Nya.
b.      Menjadikan Rasulullah sebagai idola dan suritauladan.
c.       Menjalankan apa yang diperintah-Nya dan tidak melakukan apa yang di larang-Nya.
2.      Akhlak Terhadap Orang Tua
a.       Mencintai mereka melebihi kerabat lainnya.
b.      Merendahkan diri terhadap kedua orang tua.
c.       Berkomunikasi dengan Hikmat.
3.      Akhlak Terhadap Diri Sendiri
a.       Memelihara kesucian diri.
b.      Menutup aurat.
c.       Jujur .
d.      Ikhlas.
e.       Sabar.
f.       Rendah hati
g.      Malu melakukan perbuatan jahat.
4.      Akhlak Terhadap Keluarga
a.       Saling membina rasa cinta dan kasih.
b.      Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak.
c.       Berbakti kepada ibu dan bapak.
d.      Mendidik anak-anak dengan kasih sayang.
e.       Memelihara hubungan silaturahmi.
5.      Akhlak Terhadap Tetangga
a.       Saling mengunjungi.
b.      Saling membantu.
c.       Saling memberi
d.      Saling menghormati
e.       Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan.
6.      Akhlak Terhadap Masyarakat
a.       Memuliakan Tamu
b.      Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
c.       Saling menolong dalam kebajikan dan taqwa
d.      Menganjurkan anggota masyarakat untuk berbuat baik dan melarang berbuat jahat.
e.       Memberi makan fakir miskin dan berusaha melapangkan kehidupan.
f.       Bermusyawarah dalam segala urusan demi kepentingan bersama.
g.      Mentaati keputusan yang telah di ambil dalam bermusyawarah.
h.      Menepati jani.
3.      Akhlak Terhadap Bukan Manusia (Lingkungan Hidup)
a.       Sadar dan menjaga kelestarian lingkungan hidup
b.      Menjaga dan memanfaatkan alam
c.       Sayang terhadap sesama makhluk.s
Penggolongan sikap manusia dalam butir-butir akhlak tersebut diatas, kalau dikelompokkan secara lain akan sama dengan penggolongan hubungan taqwa dalam kehidupan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar