Sabtu, 16 Desember 2017

BULAN SABIT DI GURUN GOBI

A.    Sejarah yang hilang
Mongol mulai muncul pada akhir abad XII dan awal abad XIII M. hal ini terungkap dalam buku Genghis khan.Mongol pada mulanya merupakan entititas masyarakat yang mendiami hutan Siberia dan luar Mongolia. Mereka menempati wilayah diantara gurun pasir gobi dan danau Baikal. Bangsa Mongolia hidup sebagai pengembara( nomaden) dan tinggal di perkemahan. Pada tahun 1206dalam quriltay (majelis atau sidang para kepalasuku bangsa mongol untuk memutuskan perkara militer dan lainnya) dihasilkan kesepakatan untuk mengangkat temuchin, dengan gelar chengis Khan sebagai pemimpin tertinggi mongol.
Dalam masa kepemimpinanya, Chengis Khan menyempurnakan moral masyarakat dengan undang-undang social yang dibuatnya yakni ulang yassaq/ulanyasa/yasaq/yasa dan disebut yasaq. Pada perkembangan berikutnya  mereka masuk islam dan menaklukan rusia, polandia dan sekitarnya. Generasi ke V dari chengis khan mencapai masa kejayaan nya. Chengis khan menunjuk chaghtai untuk menguasai system pemerintahan, peraturan Negara dan strategi peperangan serta pelestarian adat istiadat Persia. Pada kekuasaan chaghtai mengalami kemunduran, karna sering terjadi pergantian kekuasaan yaitu, sebanyak 17 kali dalm wktu singkat.Dalam mengkaji peristiwa yang telah lalu teori yang bisa digunakan diantaranya, teori evolusi, teori challenge and response, dan teori tri-kon.
B.     Awal Islamisasi dikawasan Gurun Gobi
Gurun gobi adalah padang pasir terluas di asia yang membentang dari asia tengah sampai Siberia utara, Tibet selatan dan mancuri barat serta Turkistan timur. Danau Baikal merupakan situs warisan dunia UNESCO yang terletak diselatan Siberia, danau yang paling indah diantara danau-danau lainnya. Telah disebut gurun gobi dan danau Baikal identik dengan kekaisaran mongol. Danau ini popular dengan istilah “si gadis perawan Siberia”.Bangsa pertama yang menemukan danau ini adalah bangsa mongol tepatnya pada abad XIII M dengan pemimpin berjuluk Chengis Khan. Awal islamisasi dikawasan gurun gobi, pada masa Al-Khulafa al-rasyidun (632-660), masa dinasti umayah di damaskus (660-750 M), masa dinasti Abbasiyah (750-1258 M), dinasti Tahariah (820-872M), Dinasti saffariah (867-908 M), Dinasti zaidiah (862-964 M), Dinasti samaniah (874-1000 M), Dinasti Buwaihiah (945-1055 M), Dinasti Ghazni (962-1186 M), dinasti Ghuri (1173-1205 M), Saljuk (1055-1194 M), Dinasti Khawarizam (1077-1231 M).
C.    Sejarah  Bangsa Mongol
Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan Bangsa Mongol bukan saja mengakhiri Khalifah Abbasiyah disana, tetapi juga merupakan, awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam. Bangsa Mongol berasal dari daerah pengunungan Mongolia, yang membental dari Asia Tengah sampai ke Serebia Utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putra kembar, Tatar dan Mongol. Dua putra tersebut melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tatar. Mongol mempunyai anak yang bernama Ilkhan, yang melahirkan keturunan pimpinan bangsa Mongol di kemudian hari.

Manusia Mongol hidup sebagai pengembara dan tinggal di perkemahan. Mereka hidup sederhana dengan memburu binatang, mengembala domba, dan memakai kulit binatang untuk menutupi auratnya. Sebagian kecil mereka menganut cabang Nestoria dan Sammaniah. Pada umumnya Bangsa Mongol menyembah matahari saat terbit, makan daging semua binatang,  dan juga sesama manusia. Mereka hidup dengan keadaan kotor dan tidak bersih. Kemunculan Chengis Khan dalam Sejarah perkembangan peradaban dunia mampu menggetarkan peradaban bangsa di belahan dunia lain.

D.    Dinasti Ilkhan (1256-1363)
Dinasti ilkhan adalah salah satu cabang dari dinasti mongol yang didirikan Hulagu khan. Ilkhan dalam bahasa mongol berarti kepala suku. Hulagu berkuasa dipersia dan sekitarnya sebagai Ilkhan (1256-1267) di masa mongu dan kubilai khan. Ia merupakan penghancur pusat peradaban islam, baghdad, setelah melenyapkan teror Assasin di alamut. Kondisi kehidupan beragama pada masa Hulagu Khan penuh toleransi. Hulagu Khan bersimpati dan membantu  orang-orang Kristen. Hal ini diduga akibat pengaruh istrinya yang beragam kristen, Deguz/dekuz Khatun. kemudian dinasti Ilkhan menguasai wilayah persia dan sekitarnya selama lebih 100 tahun (1256-1363). Setelah tujuh tahun kehancuran baghdad Hulagu khan meninggal dunia padah tahun 1265 M. Wilayah yang berhasil dikuasainya meliputi Iran, Iraq, Kaukasus termasuk Azarbayjan, kurdistan dan anatoli. Hulagu Khan digantikan oleh putranya, Abaga yang dinobatkan pada tanggal 19 juni 1265 M.

E.     Dinasti Chaghtai (1227-1359 M)
Sepeninggal Chengis, Chagtai (1227-1241) yang berkuasa sebagai kepala wilayah di bawah Khan Agung, di sekitar Transoxiana. Chagtai membenci aturan islam dan memusuhi umat islam. Oleh karena itu umat islam pun tidak menyukainya seperti pada masa ayahnya dan kemenakannya, Hulagu. Meski Chagtai membenci islam dan pemeluknya, namun ia memiliki sorang menteri (islam) yang berasal dari Utara. Atas nama Chagtai, dinasti yang berkembang dan dikendalikan oleh keturunannya, disebut dinasti Chagtai. Keturunannya, yang bernama Olghu Khan secara formal menentang kedaulatan Khan Agung dan mendirikan dinasti Chagtai di Asia Tengah. Hampir selama 150 tahun, Chagtai berkuasa di Transoxiana sebagai basis daerah politik mereka.

Sepeninggal Chagtai, Kara Hulagu berkuasa. Namun ia kemudian dipecat oleh Khan Agung dan di            gantikan putra kelima Chagtai, Ishu Mongki. Ishu Mongki juga dipecat karena ia terlibat dalam menggulingkan Khan Agung. Kemudian Kara diangkat lagi menjadi penguasa Transoxiana pada tahun 1251 M. Pada tahun itu pula, secara mendadak meninggal dunia. Pada tahun 1282, anaknya Buraq, Dua Khan naik tahta. Ia merupakan seorang pejuang yang tangguh yang dibuktikan dengan kemenangan telak dalam berbagai peperangan. Sepeninggal Dua Khan, para penguasa Chagtai  adalh keturunannya. Tiga putera yang memimpin dinasti ini; Ishen Buka (1309-1318 M), Khan Kabak (1318-1326 M), dan Tarrmashirin (1226-1334 M). Namun yang paling terkenal di antara ketiganya adalah Tarmashirin. Setelah Tarmashirin Masuk Islam ia berganti nama menjadi Alauddin. Ia dilengserkan oleh kemenakannya yaitu Bujan. Setelah itu, Chagtai oleh seorang pemimpin yang hanya bagaikan boneka, yaitu Tura Khan.

F.     Dinasti Tumuriah (1361-1506 M)
Harold Lamb menyebut bahwa Timur adalah pemimpin bangsa tartar. Helda Hukman, Tamburlaine the congueror : tambulaine disebut sebagai orang Chaghtai-Mongol berdasarkan Timur Leng resmi menjadi penguasa muslim(!370) yang berdaulat. Ia mengumumkan dirinya sebagai seorang dari dinasti Chaghtai pelindung dan pelanjut dinasti ini. Politik suku nomaden kepada timur sebagai pemimpin mereka yang diwujudkan dengan dua langkah. Pertama Pemimpin dinasti tumuriah adalah Timur. Timur sendiri mempunyai kepemimpinan yang dermawan dan sifat mulia yang membuat suku-suku nomaden bertantang untuk mendapat keberuntungan dengan mengabdi kepadanya. Langkah kedua adalah menyelesaikan persoalan antar musuh dengan cara menciptakan musuh bersama. Setelah suku-suku tercerai berai tersebut dapat disatukan kembali, maka dengan otoritas yang dimiliknya timur kemudian mempersiapkan tentara untuk menghadapi pasukan pemerintah yang dibantu oleh pasukan pangeran husein, cucu Amir Kazag Khan. Peperangan pun pecah dan berakhir kemenangan dipihak Timur Leng. Pada saat ayah timur meninggal karna keributan kekuasaan di Transoxiana dalam tubuh dinasti chaghtai disaat itu juga kakeknya melarikan diri karna kalah dalm peperangan itu.

Kemudian timur yang dalam keadaan sulit, berkelana tanpa tujuan dan bertemu amir husein, ipar timur yang juga mengalami kekalahan yang sama dari taimur khan. Dan disaat itu mereka ditangkap oleh penguasa khiva di transoxiana dan berhasil melarikan diri tetapi kemudian ditangkap oleh tentara turki. Diam diam timur lolos dari tahanan.  Banyak sekali peperangan yang terjadi di dinasti timuriah salah satunya timur menyerang anatoli dengan 250.000 tentara dan mengusir orang-orang turki usmani. Ekspedisi terakhir timur ke china pada musim saju pada usia tua. Cuaca buruk mengakibatkan hampir semua tentara mati dalam ekspedisi ini. Ia letih dan akhirnya jatuh sakit di tepi sungai jaxartes, otra sekitar 400 KM dari Sir Dari. Timur meninggal dunia pada tanggal 18 februari 1406 M dalam perjalan untuk menyerang china.

G.    Dinasti Golden horde (1256-1502 M)
Pada masa Khan Agung Oghtay, putra Chengis Khan, terjadi penaklukan (1236-1237) besar-besaran terhadap Lembah Sungai Volga dan Siberia. Penaklukan ini dipimpin oleh Batu, anak mendiang Jochi (putra Chengis). Batulah yang kemudian merintis Dinasti Kipcak. Pada masa saudara Batu, yaitu Berke, dinasti ini berubah atau melahirkan Dinasti Golden Hordé (1227-1502 M). para penguasa Golden Hordé. Dalam pertemuan perdana/utama setelah salat Jumat dengan rakyat, terutama yang muslim, duduk di pavilion dengan segala perabotannya berwarna emas yang terkenal dengan The Golden Pavilion.
Ada juga yang berpendapat bahwa bangsa Mongol yang menetap di tempat yang padang rumputnya subur oleh aliran Sungai Volga dan anak-anak sungainya (Itli, Akhluba, dan sebagainya) itu dikenal dengan sebutan Golden Hordé. Faktor utama penghancuran dan penghapusan pusat politik dan peradaban Islam, Baghdad, selain konflik dan politik multi-dimensional adalah gangguan kelompok Asasin yang didirikan oleh Hasan ibn Sabbah pada tahun 1256 M di pegunungan Alamut. Di tengah kekacauan istana, Duke mengambil keuntungan dan membatalkan aliansinya dengan Golden Hordé yang telah terjalin sejak Uzbeg Khan. Ia juga menolak membayar pajak dan upeti kepada Golden Hordé. Pada tahun 1378 Mamai memimpin ekspedisi ke Moscow. Jika demikian, Islam dapat memainkan peranan yang signifikan dan kembali jaya seperti pada era Golden Hordé di bawah pimpinan Berke dan Uzbegh Khan, saat Islam dijadikan sebagai agama resmi negara walaupun umat Islam waktu itu hanya sekitar 10%. Hal ini meningkat tajam pada era Uzbegh Khan dan pada masanya Mongol Golden Hordé telah bebas dari non-muslim.
H.    Hasil peradabatan Dinasti-Dinasti Mongol Islam
Pada masa Pra-Islam sejak muncul sampai hancur, mongol identik dengan teror, kerusakan pembunuhan massal, penghancuran dan pembakaran yang tidak ada duanya. Mereka membumihanguskan banyak negara yang melenyapkan kekuatan bangsa-bangsa yang lemah selamanya dari peta dunia, baik muslim maupun non muslim. Telah disebut bahwa Chengis Khan, misalnya meratakan 21 ribu kota negara. Sejarawan eropa menilainya negatif dan menganggap bahwa Chengis Khan adalah laknat Tuhan dimuka bumi ini. Namun sejarawan modern justru menilai sebaliknya. Mereka berpendapat bahwa didalam kepemimpinan Chengis Khan tidak hanya berdampak  negatif saja tetapi memiliki dampak positif nya.

Pasca masuknya Islam para penguasa Mongol ini juga memberi aroma baru bagi peradaban Islam, seperti yang tidak asing lagi Mubarak Shah penguasa Islam pertama Mongol ini, dan dia mencetak mata uang perak dengan nama “Kabaki”. Kemudian yang tak kalah menariknya Timur Lang, seorang yang mempunyai cita-cita untuk kekuasaan dan harta, namun dibalik kekuasaan dan harta rampasan yang dimilkinya dihabiskan untuk mensejahterakan, dan membangun kota-kota yang indah serta kegiatan intelektual. Perlu dicatat, dia memiliki sifat netral dan jujur, kaya-miskin semua dipandang sama (tidak pandang bulu). Perkembangan selanjutnya, masa Uzbeg Khan (Golden Horde), penguasa yang very staunch, administrasi kenegaraan diterapkan sesuai dengan Shari’ah Islam dan ia menggantikan Yassa dengan hukum Islam. Pada masa dinasti Ilkhan yang berpengaruh ialah Ghazan Khan, pada masa itu telah memberikan sumbangsih yang sangat berharga bagi kemujuan Islam. Oleh karena itu ia menganggap dirinya sebagai penguasa berkat Tuhan (Ruler by the Grace of God).  Demikian beberapa hasil peradaban yang pernah ditorehkan oleh dinasti-dinasti Islam dikalangan Mongol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar