Jumat, 15 Desember 2017

KOMUNIKASI, ALIANSI, DAN ORGANISASI MASA DEPAN

 


KOMUNIKASI, ALIANSI, DAN ORGANISASI MASA DEPAN
Tugas ini di ajukan untuk memenuhi tugas Pengantar Organisasi


 

 


                                                                                                Kelompok 9








DAFTAR ISI

COVER........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... . ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. .iii
BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang................................................................... ....1
B.     Rumusan Masalah............................................................... ....2
BAB II            PEMBAHASAN
A.        Konsep Dasar Komunikasi.......................................................3
B.        Unsur- unsur komunikasi..........................................................8
C.         Prinsip Dasar Berlangsungnya Komunikasi...........................12
D.        Learning Organization Dasar Organisasi Masa Depan...........14           
BAB III          KESIMPULAN
A.    Kesimpualan.............................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA
 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Setelah runtuhnya kerajaan-kerajaan islam seperti Turki Utsmani yang berada di Turki Safawi yang berada di Persia, Mughal di India dan kerajaan-kerajaan islam seperti di Indonesia. Oleh orang-orang Eropa Barat dimana orang-orang Eropa ini menjajah negara-negara islam mempunyai tujuan yaitu untuk merebut kekuasaan islam, kekayaan dan menyebarkan agama mereka unttuk menghancurka agama islam. Sehingga agama islam sendiri ini sudah banyak terdtoktrin kebudayaan dari Barat, sehingga ajaran-ajaran Islam ini sudah tidak lagi menjadi islam yang murni. Sehingga umat muslim sedikit demi sedikit tersingkir dari pergerakan zaman. Sampai pada akhirnya umat muslim sebagian dari mereka merasa bahwa hal yang terjadi pada islam ini berupa kemunduran pada masa kegelapan. Melihat kemunduran umat islam ini para ulama-ulama bangkit untuk memperbaharui islam yang sudah tercampur dengan budaya barat ini kembali ke ajaran yang di bawa Rasulullah SAW, yaitu ajaran yang berpegangan teguh kepada Al-Qur’an dan Hadits.
Disini pemakalah akan sedikit membahas tentang pembaharuan Islam yang berada di India.




B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pembaharuan ?
2.      Apa yang meletar belakangi pembaharuan Islam di India ?
3.      Siapa saja tokoh-tokoh pembaharuan Islam di India ?

C.    Tujuan pembahasan
1.      Untuk mengetahui pengertian pembaharuan.
2.      Untuk mengetahui terjadinya pembaharuan di India.
3.      Untuk mengetahui tokoh-tokoh dan gerakan-gerakan pembaharuan di India.
 














BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pembaharuan Dalam Islam
Pembaharuan iaalah arti dari kata tajdid di ambil dari bahasa arab yang berkata dasar ‘jaddada-yujaddidu-taddiidan’ yang artinya memperbaharui. Secara kebahasaan pembaharuan ialah suatu proses pembaharuan suatu yang di pandang usang atau rusak. Adapun secara istilah, sebagaimana ditegaskan oleh imam al-syatibi, sepeti dikutib oleh syaik alawi, pembaharuan (tajdid) berarti mengidupkan ajaran al-qur’an dan sunnah yang telah banyak ditinggalkan oleh umat Islam, dan memurnikan pemahaman dan pengalaman agama Islam dari hal-hal yang tidak berasal dari Islam[1].sedangkan didunia barat pembaharuan di kenal dengan modernisasi pemakaian kata modernisasi berasal dari bahasa inggris yaitu modernisme selama ini sudah sangat populer dikalangan terdidik (intelektual). Modernisme dalam masyarakat barat mengandung arti pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk merubah faham-faham, adat-istiadat, institusi-institusi lama, dan sebagainya untuk disesusika dengan suasana baru yang di timbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi moderen.[2]Akan tetapi dalam perkembangnya modernisasi memiliki arti-arti negative di samping arti positive.
Pembaharuan ini mulai terjadi didunia Islam pada abad 18 M akibat jatuhnya mesir ketangan kekuasaan Napoleon dari Prancis yang mengakibatkan keinsafan dunia Islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat islam bahwa barat telah timbul peradapan baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi islam. Maka raja-raja dan pemuka islam mulai memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat islam kembali dengan cara melakukan pembaharuan dalam islam.[3]
Di dunia islam timbul pemikiran dan gerakan untuk menyesuaikan paham-paham keagamaan Islam dengan berkembang baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Pembaharuan dalam islam mempunyai tujuan yang sama akan tetapi, perlu di ingat bahwa islam adalah ajaran-ajaran yang bersifat mutlak yang tidak dapat dirubah-rubah.

B.     Pembaharuan Islam di India

1.        Latar Belakang Pembaharuan di India
Di waktu inggris telah mulai menanamkan kekuasaannya di India dan kemajuan pradapan islam maupun hindu. Tetapi di antara kedua umat tersebut orang-orang hindu lah yang lebih banyak dipengaruhi oleh peradapan islam dan lebih dapat bekerja dikantor-kantor inggris.[4]Kelatarbelakangan umat islam disegi-segi vital internal sangat menonjol ; kebodohan dari segi iptek, kemiskinan ekonomi, ketertinggal dalam peran-peran politik pemerintah, bahkan dari segi agama. Gambaran keadaan umat islam umumnya dalam dimesi teologi rasional kurang berkembang dengan baik, akidah islam yang benar dan sesuai dengan al-qur’an dan sunnah sangat rapuh. Praktek teologi yang sangat akulturatif dengan budaya asli dan hindu justru lebih menonjol. Gambaran pemuliaan yang sangat berlebihan terhadap syikh tarekat baik semasa ia masih hidup maupun sudah wafat merupakan fenomena umum. Begitupula dalam soal peribadatan fikih rasional kurang mendapat tempat. Pintu ijtihad sebagai lambang supermasi kemajuan pemahaman hukum islam secara khusus tidak menjadi dorongan yang kuat untuk menggali keluasan wawasan keagamaan, dengan kata lain ijtihad mengalami ketertutupan rapat sehingga untuk mendapatkan konsep pemahaman hukum yang lebih dinamis, berwawasan luas dan kematangan intelektual secara syariat jelas kurang memungkinkan. Umat islam di india seakan cukup merasa puas dengan bertaktid terhadap mazhab-mazhb fikih yang sudah mapan dari warisan abad ke dua dan ketiga hijriah. Fenomena begitu selama beberapa abad dalam memberikan protet yang seram dalam kebangkitan pradapan intelektual, bahkan ketika Inggris berkuasa di India pun umat islam cukup terbelanggu dalam penjajahan,yang seakan meraka tidak merasa dirampas kemerdekaannya. Inggris meamang sengaja menempatkan posisi umat islam sedemikian rupa terutama dalam politik pemerintahan memang sengaja tidak memberi posisi-posisi penting, sebab besar kemunkinan kalau umat islam menempati posisi-posisi strategius akan membawa perubahan dalam kebijakan kolonialisme yang dapat memperpendek jarak kekuasaan dan kelemahan mereka menjajah.
Himpitan penjajahan inialah yang membuat umat islam india berada di arus pinggiran dalam yang semena-mena ditancapkan inggris di bumi mereka. Akar-akar perdapan islam baik yang bersifat warisan intelektual maupun gemilang arsitektur budaya islam pun tidak ketinggalan di rampas mereka. Kebanggaan islam jaya dinasti babur, akrab dan sebagainya. Hanya sebagai lempengan nostalgia bagi kehidupan umat islam di bawah kekuasaan penjajah.Umat islam India juga telah mewarisi masa kesuraman intelektual. Juga lumpuhnya berfikir yang disebabkan oleh paham tasawuf yang mengarah kepada pembentukan kelompok-kelompok terekat telah membuat umat islam sangat radikal dalam memahami dalam tawakal. Juhud secara berlebihan telah membuat islam merasa tidak terlalu penting terlibat ke dalam urusan diniawi. Begitula tentara inggris berkuasa di wilayah ini, maka umat islam pun merasa bahwa pada saat itu nasib telah mengiringi mereka untuk pasrah untuk menerima suratan takdirnya.
Melihat gambaran posisi pemerintahan inggris kian hari tambah brutal dan semakin memerosotkan umat islam ke lembah keterbelakangan makin dalam, maka kalangan ulama yang mempunyai tingkat kepedulian tinggi akan nilai-nilai murni ajaran islam pun bangkit dan mengadakan perbaikan terutama perbaikan ke dalam umat islam sendiri. Lahirnya tokoh-tokoh pembaharuan yang membangkitkan kesadaran umat islam tentang ajaran islam yang benar dan memberi motifasi perlawanan jihad terhadap pemerintahan inggris.




2.      Tokoh-tokoh Pembaharuan di India dan pemikirannya

a.      Syah Waliyullah
syah waliyullah (1703-1762)ia lahair dian delhi dan mendapat pendidikan dari orang tuanya syah Abd Al-Rahim seorang sufi dan ulama yang memiliki madrasa.setelah dewasa ia kemudian tuur mengajar, selanjutnya ia pergi naik haji dan selama setahun di Hejaz ia sempat belajar pada ulama-ulama yang di mekah dan madinah. Ia kembali ke delhi di tahun 1732 meneruskan pekerjaannya sebagai guru. Disamping itu ia gemar mengarang dan meninggalkan karangan-karangan, di antaranya buku hujjatullah Al-balighah.
Syah waliyullah adalah tokoh pembaharuan islam dibidang akidah. Ide-ide pembaharuan dibidang akidah dilakukan dengan memurnikan tauhit dan ajaran islam dari bid’ah dan khufarat. Selanjutnya ide-ide yang diusung oleh syah waliyullah meluas dan di kenal sebagai gerakan Mujahiddin.[5]
Diantara sebab-sebab yang membawa kepada kelemahan umat islam, menurutnya adalah perubahan sistem pemerintahan dalam islam dari sistem kekhalifahan menjadi sistem kekerajaan. Sistem pertama bersifat  demokratis,sedangkan sistem yang kedua bersifat otokratis. Untuk mengatasi hal-hal negatif, syah waliyullah berpendapat bahwa sistem pemerintahan yang ada dizaman khalifa perlu dihidupkan kembali. Dengan kata lain sistem pemerintahan absolut harus diganti dengan sistem pemerintahan demokratis. Dizaman syah waliyullah penerjemahan Al-Qur’an kedalam bahasa asing masih dianggap terlerang. Tetepi ia meliahat bahwa orang di India membaca Al-Qur’an dengan tidak mengerti isinya.








b.      Abdul Aziz
Ide-ide pembaharuan yang dicetuskan Syah Waliyullah di abad ke-18 diteruskan oleh anknya Syah Abdul Aziz (1746-1823) ke generasi selanjutnya. Syah Abdul Aziz merupakan ulama terkemuka dizamannya. Ketika umumnya ornag berpendapat bahwa berpendapat bahwa belajar bahasa eropa haram, ia memberi fatma bahwa belajar bahasa inggris bukan saja boleh, tetapi perlu untuk kemajuan umat Islam India. Diwaktu itu Inggris telah menanam kekuasaanya di India dan kemajuan peradapan barat telah dirasakan rakyat india, baik yang beragam Islam maupun Hindu. Tetapi diantara kedua umat tersebut orang-orangHindulah yang dipengaruhi oleh peradapan baru itu. Sehingga orang Hindu lebih maju dari orang islam. Dan lebih dapat bekerja di kantor-kantor Inggris. keadaan umat islam lebih mundur dari pada umat hindu inilah yang ingin di atasi oleh Syah Abdul Aziz dan pemimpin-pemimpin pembaharuan sesudahnya, terutama Sir Sayyid Ahmad Khan.[6]


c.       Sayyid Ahmad Syahid
Sayyid Ahmad Syahid lahir tahun 1786 di Rec Bareli, suatu tempat yang terletak didekat Lucknow. Masa muda,ia memasuki pasukan berkuda Nawab Amir Khan. Disinilah ia memperoleh pengetahuan dan pengalaman militer yang dibelakang hari berarti baginya dalma memimpin gerakan mujahidin. Setelah Nawab Amir Khan mengadakan damai dengan kekuasaan inggris di india, ia meninggalakan lapangan militer dan pergi ke Dhelhi untuk belajar. Setelah cukup memperoleh ilmu pengetahuan keagamaan, ia mulai mengadakan dakwa dimuka umum dan membuat namanya mulai dikenal. Sayyid Ahmad berkeyakinan bahwa umat Islam India mundur karena agama yang mereka anut tidak lagi Islam murni. Untuk mengetahui ajaran yang murni itu harus kembali kesumber aslinya Al-Qur’an dan hadist.
      Sayyid Ahmad juga menentang taklid pada pendapat ulama, termasuk di dalamnya pendapat keempat imam besar. Oleh karena itu berpegang pada madzhab tidak menjadi soal yang penting. Sesungguhnya ia sendiri adalah pengikut mazhab abu hanifah. Daerah india telah banyak dikuasi oleh orang bukan islam, dan oleh karena itu buka lagi merupakan dar al-islam melaikan telah menjadi  dar al-harb. Sayyid Ahmad berpendirian bahwa daerah-daerah yang telah jatuh kebawah tangan bukan islam harus kembali ketangan islam. Dengan demikian timbulah perang jihad terhadp dua musuh, hindu di satu pihak dan imggris di pihak lain. Sayyid Ahmad wafat di tahun 1831, segolong pengikutnya meninggalkan medan jihad dan memasuki bidang pendidikan.[7]






d.      Sayyid Ahmad Khan
Sayyid Ahmad Khan dilahirkan di Delhi tanggal 17 oktober 1817 dan menurut keterangan ia berasal dari keturunan husein, cucu Nabi Muhammad SAW melalui fatimah bin ali. Neneknya, sayyid hadi, adalah pembesar istana di zaman Almghir II (1754-1759). Ia orang yang rajin membaca dan selalu memperluan pengetahuan dengan menelaah berbagai bidang ilmu pengetahuan. Sewaktu berusia 18 tahun ia juga bekerja sebagai hakim. Sayyid ahmad khan berpendapat bahwa meningkatkan kedudukan umat islam india.hanya dapat di wujudkan dengan kerjasama atas inggris. di samping itu dasar ketinggian kekuasaan barat, termasuk yang dimiliki inggris ialah islam klasik juga telah hilang dan telah timbul peradaban baru di barat. Pada tahun 1998, Ahmad khan tokoh dan pendekar pendidikan islam modern ini punt telah berpulang kerahmahtullah dengan tenang dalam usia 81 tahun , ia telah meninggal sesuatu yang bernilai abadi dalam perjalanan sejarah pemikiran modern di india dan bahkan di dunia islam sepanjang masa.[8]

e.       Sayyid Amir Ali
Sayyid Amir Ali berasal dari keluarga Syi’ah yang di zaman Nadir Syah (1736-1747) pindah dari kurasan di persia ke India. Keluarga itu kemudian bekerja di istana raja Mughal. Sayyid Amir Ali lahir di tahun 1849 dan meninggal di usia 79. Pendidikan nya ia peroleh dari perguruan tinggi Muhsiniah selanjutnya ia belajar bahasa inggris dan kemudian juga sastra inggris dan hikum inggris. Dithaun 1877 ia membuat National Muhammden Assocition, sebagai wadah persatau umat islam india, dan tujuannya ialah untuk membela kependidikan umat islam dan untuk melatih mereka dalam bidang politik. BukunyaThe Spirit of islam dicetak untuk pertama kali di tahun 1891. Dalam buku itu ia kupas ajaran-ajaran islam mengenai tauhid, ibadat ,hari akhir ,kedudukan, wanita ,perbudakan, sistem politik,dan sebagainuya. Di samping itu di jelaskan pula kemajuan ilmu pengetahuan dan pemikiran rasional dan filosofis yang dalam sejarah islam.
Pidah ke soal kemunduran umat islam, ia berpendapat bahwa sebabnya terletak pada keadaan umat islam di zaman modern mengaggap bahwa pintu ijtihad telah tertutup dan oleh karena itu mengadakan ijtihad tidak boleh lagi, bahkan merupakan dosa. Umat islam zaman modern tidak percaya pada kekuatan akal, sedangkan nabi Muhammad memberi penghargaan timggi dan mulai kepada akal manusia. Ulama kita sekarang, demikian Sayyid Amir Ali meneruskan uraiannya membuat berfikir dan memakai akal sebagai suatu dosa dan kejahatan. Ilmu pengetahun mempunyai kedudukan yang tinngi dalam ajaran islam. Untuk menujang pendapat ini ia bawa ayat-ayat dan hadits-hadist Nabi Muhammdah.[9]
                                                           



f.       Abu Kalam Azad
Abu Kalam Azad lahir di tanah suci Mekkah tahun 1888. Ayahnya sebenarnya berasal dan india, yang kemudian mengembara ke Mekkah. Kemudian setelah Abu Kalam Azad besar ia kembali ke tanah airnya. Ia merupakan anak yang cerdas. Pendidikannya di peroleh di Mekkah dan Al-Azar Kairo. Dengan modal kecedrasannya itu, ia bercita-cita mau menjadi politikus dan pengarang, yang berbeda dengan ayahanya sebagai seorang ulama dan tokoh terekat. Bahakan pada usia 12 tahun, ia sudah menulis buku tentang riwayat hidup Imam Al-Ghozali. Di usia yang masih samangat  muda itu. Bahkah ia menerbitkan majalah Al-hilal pada tahun 1921.
      Masa muda Kalam Azab, memang di warnai oleh pemikiran islam yang kental namun setalah memahami kondisi masyarakat india pada waktu itu,maka berangsur-angsur ia memintang nasionalisme. Ide nesionalisme yangdi lontorkannya antara lain tentang persatuan umat islam dengan umat hindu dalam mengahadapi bangsa asing, perpecahan yang terjadi selama ini antara antara golongan islam dengan hindu karena di pihak islam timbul kecurigan yang amat besar terdapat umat hindu. Pada tahun 1929 di bentuklah kelompok Nasianalisma Islam di dalam Partai Kongkres yang di ketuai oleh dirinya sendiri. Tujunnya untuk membangkitkan jiwa patriotisme di kalangan umat islam di india , terutama sekali menyelesaikan peritikaian paham antara Hindu dan Islam. Usaha ini tidak membuahkan hasil yang berarti, karena umat islam tidak bisa menghilangkan kecurigaan mereka terhadap Hindu.

g.      Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal adalah seorang anak keturnan dari kelas Brahmana (kelas sosil tertinggi di India), dilahirkan tanggal 22 febuari 1873M. Di silkot, punjab Barat. Ayahnya bernama Muhammad Nur, seorang sufi yang saleh. Sejak masa kanak-kanak,agama sudah tertanam dalam jiwanya. Pendidikan agama juga selain dari orang tua, juga di dapatakan dengan mengaji kepada Mir Hassan . Dari sinilah cikal bakal lahirnya gagasan negara islam. Pemikiran kenegaraan ini dalam bentuk lain sebenarnya mengambil inti gerakan Pan-Islamisme, meskipun Iqbal menganut paham nasionalis, tapi pertimbangan nasionalisme itu di arahkan semata-mata untuk keuntungan persatuan muslim. Kegigihan perjuangan Iqbal menggagaskan negara islam dalam forum diplomtis, juga di lanjutkannya. Ketika berkesempatan menghadiri Konferensi Meja Bundar, ia kembali mengenegahkan keinginan mendirikan sebuah negara di anak benua India yang terpisah secara politik. Walaupun hal itu di kemukakan secara tidak formal, namun mendapatkan pertimbangan positif dari Sir Gefferi Corbet ini di lanjutkannya lagi ketika berada di Inggris. Hal yang penting, Iqbal mendapat dukungan dari seorang politikus berpengaruh dari kalangan islam, yaitu Muhammad Ali Jinnah. Gagasan pakistan itu di akui oleh Jinnah, datangnya dari Iqbal sendiri.

h.      Muhammad Ali Jinnah
Muhammad Ali Jinnah adalah anak seorang saudagar dan lahir di Karachipada tanggal 25 Desember 1876. Di masa remaja ia telah pergi ke London untuk meneruskan studi dan di sanalah ia memperoleh kesarjanaannya dalam bidang hukum di tahun 1898. Pada tahun itu juga ia kembali ke India dan bekerja sebagai pengacara di Bombay. Tidak lama setelah itu ia menggabungkan diri dengan partai Kongres Nasional India. Politik patuh dan setia pada pemerintah Inggris yang terdapat dalam Liga muslim tidak sesuai dengan jiwanya. Ia lebih sesuai dengan jiwa menentang Inggris untuk kepentingan Nasional India yang terdapat dalam Partai Kongres. Oleh karena itu dia menjauhkan diri dari Liga Muslimin India sanpai pada tahun 1913, yaitu ketika organisasi ini mengubah sikap dan menerima ide pemerintahan sendiri bagi India sebagai tujuan perjuangan. Pada tahun 1913 itu juga Jinnah di pilih menjadi presiden Liga Muslimin. Pada waktu itu, ia masih mempunyai keyakinan bahwa kepentingan umat islam India dapat di jamin melalui ketentuan-ketentuan tertentu dalam undang-undang dasar. Untuk itu dia mengadakan pembicaraan dan perundingan dengan pihak Kongres Nasional India. Salah satu hasil dari perundingan ialah perjanjian Lucknow 1916. Gandhi mengeluarkan konsep nasionalisme India yang di dalamnya umat islam dan hindu bergabung menjadi satu bangsa. Konsep Gandhi ini dan politik nonkoperasinya ia tentang dan akhirnya ia meninggalkan partai Kongres. Selanjutnya dalam Konferensi Meja Bundar London yang di adakan pada tahun 1930-1932 ia menjumpai hal-hal yang menimbulkan perasaan kecewa dalam dirinya, ia memutuskan mengndurkan diri dari lapangan politik dan menetap di London. Disana ia bekerja sebagai pengacara. Pada saat itu Liga Muslimin perlu ada pimpinan baru yang aktif, maka dari itu pada tahun 1934 ia di minta pulang oleh teman-temannya dan pada tahun itu juga ia di pilih menjadi ketua tetap dari Liga Muslimin. Di bawah pimpinan Jinnah kali ini, Liga Muslimin berubah menjadi gerakan rakyat yang kuat. Di masa-masa sebelumnya Liga Muslimin hanyalah berupa perkumpulan golongan atas yang terdiri dari hartawan, pegawai tinggi dan intelegensi.
Pada suatu hari Jinnah mulai menjelaskan apa yang di maksud dengan Pakistan. Negara baru itu akan mencangkup enam daerah. Daerah perbatasan Barat laut, Bulukistan, Sindi dan Punjab di sebelah Barat serta Bengal dan Assam di sebelah Timur. Penduduk islam dari daerah ini, menurut Jinnah, berjumlah 70juta orang dan merupakan 70% dari seluruh penduduk. Pemerintah dari daerah-daerah itu akan berada di tangan umat islam, dengan tidak melupakan turut sertanya golongan non-islam dalam pemerintah dan jumlahnya akan di sesuaikan dengan persentase mereka tiap-tiap daerah. Sokongan umat islam India kepada Jinnah dan Liga Muslimin bertambah kuat lagi dan ternyata dari hasil pemilihan 1946. Seumpamanya di Assam, Liga Muslimin memperoleh 31 dari 34 kursi, dan di sindi 29 dari 34 kursi. Dan Dewan pusat seluruh kursi yang disediakan untuk seluruh golongan islam, dapat diperoleh oleh Liga Muslimin. Kedudukan Jinnah dalam perundingan dengan Inggris dan partai Kongres nasional India mengenai masa depan umat islam India bertambah kuat. Di tahun 1942 Inggris telah memberi janji akan memberi kemerdekaan kepada sesudah perang kedua selesai. Pelaksanaan mulai di bicarakan dari tahun 1945, tetapi pembicaraan selalu mengalami kegagalan. Akhirnya pemerintahan Inggris memutuskan untuk membentuk pemerintahan sementara yang terdiri atas orang-orang yang ditentukan oleh Inggris sendiri. Jinnah menentang usaha ini dan pemerintah Inggris menunjukan presiden partai Nasional India, pandit Nehru, untuk menyusun pemerintahan sementara itu. Hura-hara timbul dan Jinnah diminta supaya turut menyusun pemerintahan sementara itu. Ia menjulukan lima pemimpin liga muslimin untuk serta dalam pemerintahan, tetapi huru-hura tak dapat di atasai. Setahun kemudian keluarlah putusan Inggris untuk menyerahkan kedaulatan kepada dua dewan konstitusi, satu untuk Pakistan dan satu lagi untuk India. Pada tanggal 14 Agustus 1947 Dewan Konstitusi Pakistan di buka dengan resmi dan keesokan harinya 15 Agustus 1947 Pakistan lahir sebagai negara bagi umat islam India. Jinnah di angkat menjadi gubernur jendral dan mendapat gelar Qaid-i-Azam (pemimpin Besar) dari rakyat Pakistan. Ia masih sempat menghayati hasil perjuangannya selama setahun lebih. Ia meninggal pada bulat september 1948 di Karachi. Pemikiran pembaharuan yang di mulai Syah Waliyillah pada akhir abad ke-18 dan kemudian di lanjutkan oleh Sayyid Ahmad Khan seratus tahun kemudian menimbulkan negara Pakistan di abad ke-20. Mengingat sejarah perkembangan pembaharuan di India, pembentukan negara tersendiri bagi umat islam di India, adalah suatu hal yang sudah semestinya begitu. Setelah jatuhnya kerajaan Mughal, umat islam yang sejak semula memang merupakan minoritas di India, sadar bahwa kedudukan terancam. Inilah yang di sarankan oleh Sayyid Ahmad Syahid, Sayyid Amir Ali, Iqbal dan Jinnah.[10]





i.        Abu ‘Ala Maududi
Abu ‘Ala Maududi (Lahir 3 Rajab 1321 H / 25 September 1903 M), merupaka figur ulama tradisional dalam kancah pemikiran modern islam. Namun perannya dimensi sosial politik justru sangat relevan pada masanya. Dari sini peran kepada negara benar-benar berada di bawah naungan panji-panji islam. Ia mencontohkan secara kongrit bagaimana konsep negara islam di jalankan oleh para Khulafaur Rasiddin, dari sinilah kakuasaan dan ketentuan dari Tuhan. Secara politik kenegaraan, Maududi berusaha mengembangkan program kompehensif mengubah negara islam Pakistan menjadi suatu masyarakat islam yang ideal, melalui berbagai sarana yang mampu menunjang terwujudnya negara ideal ia laksanakan. Para pemikir kemudian mengakui ketajaman, kekayaan, dan kedalaman wawasan Maududi dalam menulis. Kerena luasnya wawasannya, maka sulit untuk mengemukakan satu persatu pikirannya, kecuali secara lengkap.Dan disini hanya di gambarkan secara umum sekali. Tentang islam, ia lebih menekankan citra keislaman pri-kehidupan al-qur’an dan sunnah secara hidup. Artinya bisa terbalik arus umat yang menghidup-hidupkan Al-Qur’an dan Sunnah,








D.    Delhi (india)
Dhelhi adalah ibukota kerajaan kerajaan islam di india sejak tahun 608 H/1211M (kecuali bebarapa kali dalm waktu yang tidak lama, yaitu ibu kota pindah ke Dawltabad, agra, dan lahore) sampai kerajaan mugal runtuh oleh inggris tahun 1858. Sebagai ibu kota kerajaan kerajaan islam,delhi juga menjadi pusat kebudayaan dan peradaban islam di anak benua india.
Kota ini terletak di pinggir sungai jamna.sebelum islam masuk kesana delhi berada di bawah kekuasaan keturunan johan rajput. tahun 589H(1193M) kota ini di  taklukan oleh Qutb AL Din Aybak dan tahun 602H(1204M ini di jadikan ibu kota kerajaan tersendiri olehnya.dinasti mamluk ini berkuasa sampai tahun 689H(1290 M),kemudian di ganti oleh dinasti Khalji(1296-1316M),setelah itu ,dinasti tughlug (1320-1413M).babur,raja mughal pertama,merebut delhi dari tangan dinasti lodi.setiap dinasti islam memperluas kota itu deengan mendirikan “kota-kota” baru di delhi semula, yaitu kota yang berada di dalam benteng lalkot.dlhi sekarang mencakup semua kotaa kota baru itu.semuanya dikenal sebagai ”Tujuh Kota Delhi”.
Dinasti mamluk mendirikan sebuah menara yang tingginya 257 kaki,dikenal dengan menara “Qutb Manar”, bukan saja sebagai tempat azan tetapi juga,sebagai tugu kemenangan dan sebuah masjid dengan nama masjid “Qutb AL-Islam”. Mamluk juga memperluas tembok kota hindu itu dengan apa yang dikenal dengan kota Kil’a Ray Pithora.inilah “ kota” pertama dari tujuh “kota“. Delhi tersebut.
Dinasti Khalji menambah bangunan masjid dengan atap yang indah dan beberapa menara lagi.ke sebelah barat,dinasti ini memperluas benteng Lalkot yang lama dengan maksud mempertahankan kota dari serangan bangsa mongol. Dengan demikian,ia memindahkan ibukota ke Siri,sekitar 2km dari yang pertama.ini lah kota yang kedua. Di dalam kota,dinasti ini mendirikan sebuah istana megah tersendiri.
Sementara itu,raja pertama dinasti tughlug mendirikan tughlughabad,sekitar 8km di sebelah timur Kil’a Ray Pithora,ang d jadikan nya sebagai pusat pemerintahan tahun 720H/1320M.ditengah tughlughabad didirikan istana,masjid,perumahan,perkantoran,dan jalan jalan,yang dikelilingi benteng yang kuat.diasti ini juga membangun jalan jalan yang di tnggikan,membentuk pita di sebelah tenggara,untuk memelihara air danau.Muhammad ibn,dan tughlug juga melasanakan sebuah proyek raksasa,yaitu mendirikan Adilabad yang kemudian dengan kota Jahanpanah.hal yang sama di lakukan oleh fairuz tughlug dengan mendirikan kota Fairuzabad,sekitar 3km di sebelah barat laut kota yang kemudian dikenal dengan Syeah jahanabad.
Setelah delhi di hancurkan oleh tentara timur lenk,kekusaan raja raja yang berkeduduka di delhi merosot tajam.ketika itulah dinasti Lodi mengambil kota Agra sebagai ibu kota,sementara,delhi menjadi kota yang kurang penting.kota Agra itu pula untuk pertama kalinya menjadi ibu kota kerajaan mughal,babur mengalahkan dinasti Lodi.Delhi batu menjadi ibukota kerajaan mugal pada masa Humayun (1530-1556),seorang raja yang cinta ilmu.dia wafat karna terjatuh dari tangga perpustakaannya,Din Panah.raja mugal lainnya,Syeah Jehan  (1628-1658M) mendirikan kota Syeah Jahanabad.ini lah”kota” terakhir dari tujuh “kota” itu.
Setiap dinasti islam yang berkuasa di india dan menjadikan delhi sebagai ibu kotanya,seakan mereka berlomba lomba untuk membangun dan memperindah istana,benteng,masjid,madrasah,dan makam. Di Delhi dan sekitarnya,banyak berdiri makam makam megah, bukan saja makam makam para pengusa islam,tetapi juga makam makam para wali.kalau saja timur lenk tidak menghancurkan kota Delhi,tentu akan banyak sekali bangunan mewah dan indah yang dapat di sasksikan.Delhi Islam yang dapat disaksikan sekarang adalah  delhi yang hanya di bangun oleh kerajaan mugal.[11]













BAB III
   PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesemenahan inggris terhadap masyarakat India dan terjadinya kesenjangan perlakuan antara islam dan hindu India dalam hak sebagai warga Negara, menuai kritik dari para tokoh India, sehingga gerakan anti inggris bermunculan.
Gerakan Mujahidin di pelopori oleh Sayyid Ahmad mencoba memulai peperangan terhadap golongan sikh di India Utara.
Ide yang dimunculkan oleh Sayyid Ahmad ialah merubah sistem pemerintahan dari monarki kepada sistem imamah, yaitu negara dipimpin oleh seorang imam., imam mengangkat seorang khalifah sebagai wakilnya di kota-kota penting.
Diantara tugas mereka yaitu mengumpulkan zakat utnuk pemerintahan imam dan mencari mujahidin untuk meneruskan jihad
Dari para Murid Syah Waliullah berdirilah dua perguruan tinggi di India Deoband dan Aligarh. Yang menjadi perbedaan faham keagamaan dan politik Aligarh dan Deoband. Dari segi politik Deoband anti terhadap Inggris dan Aligarh justru sebaliknya pro terhadap Inggris. Dari segi keagamaan Deoband tetap mempertahankan taklid kepada ulama’ klasik dan menutup pintu ijtihad, beda halnya dengan gerakan Aligarh mereka tidak menutup pintu ijtihad. Tetapi pada akhirnya sikap Deoband yang tadinya keras bisa melembut dan berubah terhadap sikap yang tadinya mempertahankan tradisi dan menutup pintu ijtihad, perlahan mulai membuka pintu ijtihad.
Hingga berdirinya Negara Pakistan yang dipelopori oleh Iqbal dan Jinnah, Deoband dan Aligarh telah banyak melahirkan tokoh-tokoh India seperti Sayyid Ahmad Khan, Sayyid Amir Ali, Nawab Muhsin Al-Mulk, Viqar Al-Mulk , Altaf Husain Ali , Chiragh Ali, Maulvi Nazir Ahmad, Muhammad Shibli Nu’mani.





 



















DAFTAR RUJUKAN

Mendainspiraovember 2012tion.blogspot.com

Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.149.

Drs.Abdul Sani, lintasan Sejarah Pemikiran Perkembangan Modern Dalam Islam, PT Raja Grafindo


Prof.Dr.Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.3.












[1] Mendainspiration.blogspot.com 2 November 2012
[2]Prof.Dr.Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.3.

[4]Drs.Abdul Sani, lintasan Sejarah Pemikiran Perkembangan Modern Dalam Islam, PT Raja Grafindo
[5]Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.149.
[6]Prof.Dr.Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.149.

[7]Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.149.
[8]Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.158.
[9]Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.174.
[10]Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.183.
[11]Badriyatim, sejarah pendidikan islam, hlm.119

Tidak ada komentar:

Posting Komentar