KOMUNIKASI, ALIANSI, DAN
ORGANISASI MASA DEPAN
Tugas
ini di ajukan untuk memenuhi tugas Pengantar Organisasi
Kelompok
9
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR................................................................................... .
ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. .iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang................................................................... ....1
B.
Rumusan Masalah............................................................... ....2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Konsep
Dasar Komunikasi.......................................................3
B.
Unsur- unsur komunikasi..........................................................8
C.
Prinsip Dasar
Berlangsungnya Komunikasi...........................12
D.
Learning
Organization Dasar Organisasi Masa Depan...........14
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpualan.............................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Setelah runtuhnya kerajaan-kerajaan
islam seperti Turki Utsmani yang berada di Turki Safawi yang berada di Persia,
Mughal di India dan kerajaan-kerajaan islam seperti di Indonesia. Oleh
orang-orang Eropa Barat dimana orang-orang Eropa ini menjajah negara-negara
islam mempunyai tujuan yaitu untuk merebut kekuasaan islam, kekayaan dan
menyebarkan agama mereka unttuk menghancurka agama islam. Sehingga agama islam
sendiri ini sudah banyak terdtoktrin kebudayaan dari Barat, sehingga
ajaran-ajaran Islam ini sudah tidak lagi menjadi islam yang murni. Sehingga
umat muslim sedikit demi sedikit tersingkir dari pergerakan zaman. Sampai pada
akhirnya umat muslim sebagian dari mereka merasa bahwa hal yang terjadi pada
islam ini berupa kemunduran pada masa kegelapan. Melihat kemunduran umat islam
ini para ulama-ulama bangkit untuk memperbaharui islam yang sudah tercampur
dengan budaya barat ini kembali ke ajaran yang di bawa Rasulullah SAW, yaitu
ajaran yang berpegangan teguh kepada Al-Qur’an dan Hadits.
Disini
pemakalah akan sedikit membahas tentang pembaharuan Islam yang berada di India.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembaharuan ?
2. Apa yang meletar belakangi pembaharuan
Islam di India ?
3. Siapa saja tokoh-tokoh pembaharuan Islam
di India ?
C.
Tujuan pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian pembaharuan.
2. Untuk mengetahui terjadinya pembaharuan
di India.
3. Untuk mengetahui tokoh-tokoh dan
gerakan-gerakan pembaharuan di India.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembaharuan Dalam Islam
Pembaharuan iaalah arti dari kata tajdid di ambil dari bahasa arab yang
berkata dasar ‘jaddada-yujaddidu-taddiidan’ yang artinya memperbaharui. Secara kebahasaan
pembaharuan ialah suatu proses pembaharuan suatu yang di pandang usang atau
rusak. Adapun secara istilah, sebagaimana ditegaskan oleh imam al-syatibi,
sepeti dikutib oleh syaik alawi, pembaharuan (tajdid) berarti mengidupkan
ajaran al-qur’an dan sunnah yang telah banyak ditinggalkan oleh umat Islam, dan
memurnikan pemahaman dan pengalaman agama Islam dari hal-hal yang tidak berasal
dari Islam[1].sedangkan
didunia barat pembaharuan di kenal dengan modernisasi pemakaian kata
modernisasi berasal dari bahasa inggris yaitu modernisme selama ini sudah sangat populer dikalangan terdidik
(intelektual). Modernisme dalam masyarakat barat mengandung arti pikiran,
aliran, gerakan dan usaha untuk merubah faham-faham, adat-istiadat,
institusi-institusi lama, dan sebagainya untuk disesusika dengan suasana baru
yang di timbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi moderen.[2]Akan
tetapi dalam perkembangnya modernisasi memiliki arti-arti negative di samping
arti positive.
Pembaharuan ini mulai terjadi
didunia Islam pada abad 18 M akibat jatuhnya mesir ketangan kekuasaan Napoleon
dari Prancis yang mengakibatkan keinsafan dunia Islam akan kelemahannya dan
menyadarkan umat islam bahwa barat telah timbul peradapan baru yang lebih
tinggi dan merupakan ancaman bagi islam. Maka raja-raja dan pemuka islam mulai
memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat islam kembali dengan
cara melakukan pembaharuan dalam islam.[3]
Di dunia islam timbul pemikiran dan
gerakan untuk menyesuaikan paham-paham keagamaan Islam dengan berkembang baru
yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Pembaharuan dalam islam mempunyai tujuan yang sama akan tetapi, perlu di ingat
bahwa islam adalah ajaran-ajaran yang bersifat mutlak yang tidak dapat
dirubah-rubah.
B.
Pembaharuan Islam di India
1.
Latar Belakang Pembaharuan di India
Di
waktu inggris telah mulai menanamkan kekuasaannya di India dan kemajuan
pradapan islam maupun hindu. Tetapi di antara kedua umat tersebut orang-orang
hindu lah yang lebih banyak dipengaruhi oleh peradapan islam dan lebih dapat
bekerja dikantor-kantor inggris.[4]Kelatarbelakangan
umat islam disegi-segi vital internal sangat menonjol ; kebodohan dari segi
iptek, kemiskinan ekonomi, ketertinggal dalam peran-peran politik pemerintah,
bahkan dari segi agama. Gambaran keadaan umat islam umumnya dalam dimesi
teologi rasional kurang berkembang dengan baik, akidah islam yang benar dan
sesuai dengan al-qur’an dan sunnah sangat rapuh. Praktek teologi yang sangat
akulturatif dengan budaya asli dan hindu justru lebih menonjol. Gambaran
pemuliaan yang sangat berlebihan terhadap syikh tarekat baik semasa ia masih
hidup maupun sudah wafat merupakan fenomena umum. Begitupula dalam soal
peribadatan fikih rasional kurang mendapat tempat. Pintu ijtihad sebagai
lambang supermasi kemajuan pemahaman hukum islam secara khusus tidak menjadi
dorongan yang kuat untuk menggali keluasan wawasan keagamaan, dengan kata lain
ijtihad mengalami ketertutupan rapat sehingga untuk mendapatkan konsep
pemahaman hukum yang lebih dinamis, berwawasan luas dan kematangan intelektual
secara syariat jelas kurang memungkinkan. Umat islam di india seakan cukup
merasa puas dengan bertaktid terhadap mazhab-mazhb fikih yang sudah mapan dari
warisan abad ke dua dan ketiga hijriah. Fenomena begitu selama beberapa abad
dalam memberikan protet yang seram dalam kebangkitan pradapan intelektual,
bahkan ketika Inggris berkuasa di India pun umat islam cukup terbelanggu dalam
penjajahan,yang seakan meraka tidak merasa dirampas kemerdekaannya. Inggris
meamang sengaja menempatkan posisi umat islam sedemikian rupa terutama dalam
politik pemerintahan memang sengaja tidak memberi posisi-posisi penting, sebab
besar kemunkinan kalau umat islam menempati posisi-posisi strategius akan
membawa perubahan dalam kebijakan kolonialisme yang dapat memperpendek jarak
kekuasaan dan kelemahan mereka menjajah.
Himpitan
penjajahan inialah yang membuat umat islam india berada di arus pinggiran dalam
yang semena-mena ditancapkan inggris di bumi mereka. Akar-akar perdapan islam
baik yang bersifat warisan intelektual maupun gemilang arsitektur budaya islam
pun tidak ketinggalan di rampas mereka. Kebanggaan islam jaya dinasti babur,
akrab dan sebagainya. Hanya sebagai lempengan nostalgia bagi kehidupan umat
islam di bawah kekuasaan penjajah.Umat islam India juga telah mewarisi masa
kesuraman intelektual. Juga lumpuhnya berfikir yang disebabkan oleh paham
tasawuf yang mengarah kepada pembentukan kelompok-kelompok terekat telah
membuat umat islam sangat radikal dalam memahami dalam tawakal. Juhud secara
berlebihan telah membuat islam merasa tidak terlalu penting terlibat ke dalam
urusan diniawi. Begitula tentara inggris berkuasa di wilayah ini, maka umat
islam pun merasa bahwa pada saat itu nasib telah mengiringi mereka untuk pasrah
untuk menerima suratan takdirnya.
Melihat
gambaran posisi pemerintahan inggris kian hari tambah brutal dan semakin
memerosotkan umat islam ke lembah keterbelakangan makin dalam, maka kalangan
ulama yang mempunyai tingkat kepedulian tinggi akan nilai-nilai murni ajaran
islam pun bangkit dan mengadakan perbaikan terutama perbaikan ke dalam umat
islam sendiri. Lahirnya tokoh-tokoh pembaharuan yang membangkitkan kesadaran
umat islam tentang ajaran islam yang benar dan memberi motifasi perlawanan
jihad terhadap pemerintahan inggris.
2.
Tokoh-tokoh Pembaharuan di India dan pemikirannya
a.
Syah Waliyullah
syah
waliyullah (1703-1762)ia lahair dian delhi dan mendapat pendidikan dari orang
tuanya syah Abd Al-Rahim seorang sufi dan ulama yang memiliki madrasa.setelah
dewasa ia kemudian tuur mengajar, selanjutnya ia pergi naik haji dan selama
setahun di Hejaz ia sempat belajar pada ulama-ulama yang di mekah dan madinah.
Ia kembali ke delhi di tahun 1732 meneruskan pekerjaannya sebagai guru.
Disamping itu ia gemar mengarang dan meninggalkan karangan-karangan, di
antaranya buku hujjatullah Al-balighah.
Syah
waliyullah adalah tokoh pembaharuan islam dibidang akidah. Ide-ide pembaharuan
dibidang akidah dilakukan dengan memurnikan tauhit dan ajaran islam dari bid’ah
dan khufarat. Selanjutnya ide-ide yang diusung oleh syah waliyullah meluas dan
di kenal sebagai gerakan Mujahiddin.[5]
Diantara
sebab-sebab yang membawa kepada kelemahan umat islam, menurutnya adalah
perubahan sistem pemerintahan dalam islam dari sistem kekhalifahan menjadi
sistem kekerajaan. Sistem pertama bersifat
demokratis,sedangkan sistem yang kedua bersifat otokratis. Untuk
mengatasi hal-hal negatif, syah waliyullah berpendapat bahwa sistem
pemerintahan yang ada dizaman khalifa perlu dihidupkan kembali. Dengan kata
lain sistem pemerintahan absolut harus diganti dengan sistem pemerintahan
demokratis. Dizaman syah waliyullah penerjemahan Al-Qur’an kedalam bahasa asing
masih dianggap terlerang. Tetepi ia meliahat bahwa orang di India membaca
Al-Qur’an dengan tidak mengerti isinya.
b.
Abdul Aziz
Ide-ide
pembaharuan yang dicetuskan Syah Waliyullah di abad ke-18 diteruskan oleh
anknya Syah Abdul Aziz (1746-1823) ke generasi selanjutnya. Syah Abdul Aziz
merupakan ulama terkemuka dizamannya. Ketika umumnya ornag berpendapat bahwa
berpendapat bahwa belajar bahasa eropa haram, ia memberi fatma bahwa belajar
bahasa inggris bukan saja boleh, tetapi perlu untuk kemajuan umat Islam India.
Diwaktu itu Inggris telah menanam kekuasaanya di India dan kemajuan peradapan
barat telah dirasakan rakyat india, baik yang beragam Islam maupun Hindu.
Tetapi diantara kedua umat tersebut orang-orangHindulah yang dipengaruhi oleh
peradapan baru itu. Sehingga orang Hindu lebih maju dari orang islam. Dan lebih
dapat bekerja di kantor-kantor Inggris. keadaan umat islam lebih mundur dari
pada umat hindu inilah yang ingin di atasi oleh Syah Abdul Aziz dan
pemimpin-pemimpin pembaharuan sesudahnya, terutama Sir Sayyid Ahmad Khan.[6]
c.
Sayyid Ahmad Syahid
Sayyid
Ahmad Syahid lahir tahun 1786 di Rec Bareli, suatu tempat yang terletak didekat
Lucknow. Masa muda,ia memasuki pasukan berkuda Nawab Amir Khan. Disinilah ia
memperoleh pengetahuan dan pengalaman militer yang dibelakang hari berarti
baginya dalma memimpin gerakan mujahidin. Setelah Nawab Amir Khan mengadakan
damai dengan kekuasaan inggris di india, ia meninggalakan lapangan militer dan
pergi ke Dhelhi untuk belajar. Setelah cukup memperoleh ilmu pengetahuan
keagamaan, ia mulai mengadakan dakwa dimuka umum dan membuat namanya mulai
dikenal. Sayyid Ahmad berkeyakinan bahwa umat Islam India mundur karena agama
yang mereka anut tidak lagi Islam murni. Untuk mengetahui ajaran yang murni itu
harus kembali kesumber aslinya Al-Qur’an dan hadist.
Sayyid Ahmad juga menentang taklid pada pendapat ulama,
termasuk di dalamnya pendapat keempat imam besar. Oleh karena itu berpegang
pada madzhab tidak menjadi soal yang penting. Sesungguhnya ia sendiri adalah
pengikut mazhab abu hanifah. Daerah india telah banyak dikuasi oleh orang bukan
islam, dan oleh karena itu buka lagi merupakan dar al-islam melaikan telah menjadi dar al-harb. Sayyid Ahmad
berpendirian bahwa daerah-daerah yang telah jatuh kebawah tangan bukan islam
harus kembali ketangan islam. Dengan demikian timbulah perang jihad terhadp dua
musuh, hindu di satu pihak dan imggris di pihak lain. Sayyid Ahmad wafat di
tahun 1831, segolong pengikutnya meninggalkan medan jihad dan memasuki bidang
pendidikan.[7]
d.
Sayyid Ahmad Khan
Sayyid
Ahmad Khan dilahirkan di Delhi tanggal 17 oktober 1817 dan menurut keterangan
ia berasal dari keturunan husein, cucu Nabi Muhammad SAW melalui fatimah bin
ali. Neneknya, sayyid hadi, adalah pembesar istana di zaman Almghir II
(1754-1759). Ia orang yang rajin membaca dan selalu memperluan pengetahuan
dengan menelaah berbagai bidang ilmu pengetahuan. Sewaktu berusia 18 tahun ia
juga bekerja sebagai hakim. Sayyid ahmad khan berpendapat bahwa meningkatkan
kedudukan umat islam india.hanya dapat di wujudkan dengan kerjasama atas
inggris. di samping itu dasar ketinggian kekuasaan barat, termasuk yang
dimiliki inggris ialah islam klasik juga telah hilang dan telah timbul
peradaban baru di barat. Pada tahun 1998, Ahmad khan tokoh dan pendekar
pendidikan islam modern ini punt telah berpulang kerahmahtullah dengan tenang
dalam usia 81 tahun , ia telah meninggal sesuatu yang bernilai abadi dalam
perjalanan sejarah pemikiran modern di india dan bahkan di dunia islam
sepanjang masa.[8]
e.
Sayyid Amir Ali
Sayyid
Amir Ali berasal dari keluarga Syi’ah yang di zaman Nadir Syah (1736-1747)
pindah dari kurasan di persia ke India. Keluarga itu kemudian bekerja di istana
raja Mughal. Sayyid Amir Ali lahir di tahun 1849 dan meninggal di usia 79.
Pendidikan nya ia peroleh dari perguruan tinggi Muhsiniah selanjutnya ia
belajar bahasa inggris dan kemudian juga sastra inggris dan hikum inggris.
Dithaun 1877 ia membuat National Muhammden Assocition, sebagai wadah persatau
umat islam india, dan tujuannya ialah untuk membela kependidikan umat islam dan
untuk melatih mereka dalam bidang politik. BukunyaThe Spirit of islam dicetak untuk pertama kali di tahun 1891. Dalam
buku itu ia kupas ajaran-ajaran islam mengenai tauhid, ibadat ,hari akhir
,kedudukan, wanita ,perbudakan, sistem politik,dan sebagainuya. Di samping itu
di jelaskan pula kemajuan ilmu pengetahuan dan pemikiran rasional dan filosofis
yang dalam sejarah islam.
Pidah
ke soal kemunduran umat islam, ia berpendapat bahwa sebabnya terletak pada
keadaan umat islam di zaman modern mengaggap bahwa pintu ijtihad telah tertutup
dan oleh karena itu mengadakan ijtihad tidak boleh lagi, bahkan merupakan dosa.
Umat islam zaman modern tidak percaya pada kekuatan akal, sedangkan nabi
Muhammad memberi penghargaan timggi dan mulai kepada akal manusia. Ulama kita
sekarang, demikian Sayyid Amir Ali meneruskan uraiannya membuat berfikir dan
memakai akal sebagai suatu dosa dan kejahatan. Ilmu pengetahun mempunyai
kedudukan yang tinngi dalam ajaran islam. Untuk menujang pendapat ini ia bawa
ayat-ayat dan hadits-hadist Nabi Muhammdah.[9]
f.
Abu Kalam Azad
Abu
Kalam Azad lahir di tanah suci Mekkah tahun 1888. Ayahnya sebenarnya berasal
dan india, yang kemudian mengembara ke Mekkah. Kemudian setelah Abu Kalam Azad
besar ia kembali ke tanah airnya. Ia merupakan anak yang cerdas. Pendidikannya
di peroleh di Mekkah dan Al-Azar Kairo. Dengan modal kecedrasannya itu, ia
bercita-cita mau menjadi politikus dan pengarang, yang berbeda dengan ayahanya
sebagai seorang ulama dan tokoh terekat. Bahakan pada usia 12 tahun, ia sudah
menulis buku tentang riwayat hidup Imam Al-Ghozali. Di usia yang masih
samangat muda itu. Bahkah ia menerbitkan
majalah Al-hilal pada tahun 1921.
Masa muda Kalam Azab, memang di warnai oleh pemikiran islam
yang kental namun setalah memahami kondisi masyarakat india pada waktu itu,maka
berangsur-angsur ia memintang nasionalisme. Ide nesionalisme yangdi
lontorkannya antara lain tentang persatuan umat islam dengan umat hindu dalam
mengahadapi bangsa asing, perpecahan yang terjadi selama ini antara antara
golongan islam dengan hindu karena di pihak islam timbul kecurigan yang amat besar
terdapat umat hindu. Pada tahun 1929 di bentuklah kelompok Nasianalisma Islam
di dalam Partai Kongkres yang di ketuai oleh dirinya sendiri. Tujunnya untuk
membangkitkan jiwa patriotisme di kalangan umat islam di india , terutama
sekali menyelesaikan peritikaian paham antara Hindu dan Islam. Usaha ini tidak membuahkan
hasil yang berarti, karena umat islam tidak bisa menghilangkan kecurigaan
mereka terhadap Hindu.
g.
Muhammad Iqbal
Muhammad
Iqbal adalah seorang anak keturnan dari kelas Brahmana (kelas sosil tertinggi
di India), dilahirkan tanggal 22 febuari 1873M. Di silkot, punjab Barat.
Ayahnya bernama Muhammad Nur, seorang sufi yang saleh. Sejak masa
kanak-kanak,agama sudah tertanam dalam jiwanya. Pendidikan agama juga selain
dari orang tua, juga di dapatakan dengan mengaji kepada Mir Hassan . Dari
sinilah cikal bakal lahirnya gagasan negara islam. Pemikiran kenegaraan ini
dalam bentuk lain sebenarnya mengambil inti gerakan Pan-Islamisme, meskipun
Iqbal menganut paham nasionalis, tapi pertimbangan nasionalisme itu di arahkan
semata-mata untuk keuntungan persatuan muslim. Kegigihan perjuangan Iqbal
menggagaskan negara islam dalam forum diplomtis, juga di lanjutkannya. Ketika
berkesempatan menghadiri Konferensi Meja Bundar, ia kembali mengenegahkan
keinginan mendirikan sebuah negara di anak benua India yang terpisah secara
politik. Walaupun hal itu di kemukakan secara tidak formal, namun mendapatkan
pertimbangan positif dari Sir Gefferi Corbet ini di lanjutkannya lagi ketika
berada di Inggris. Hal yang penting, Iqbal mendapat dukungan dari seorang
politikus berpengaruh dari kalangan islam, yaitu Muhammad Ali Jinnah. Gagasan
pakistan itu di akui oleh Jinnah, datangnya dari Iqbal sendiri.
h.
Muhammad Ali Jinnah
Muhammad
Ali Jinnah adalah anak seorang saudagar dan lahir di Karachipada tanggal 25
Desember 1876. Di masa remaja ia telah pergi ke London untuk meneruskan studi
dan di sanalah ia memperoleh kesarjanaannya dalam bidang hukum di tahun 1898.
Pada tahun itu juga ia kembali ke India dan bekerja sebagai pengacara di
Bombay. Tidak lama setelah itu ia menggabungkan diri dengan partai Kongres
Nasional India. Politik patuh dan setia pada pemerintah Inggris yang terdapat
dalam Liga muslim tidak sesuai dengan jiwanya. Ia lebih sesuai dengan jiwa
menentang Inggris untuk kepentingan Nasional India yang terdapat dalam Partai
Kongres. Oleh karena itu dia menjauhkan diri dari Liga Muslimin India sanpai
pada tahun 1913, yaitu ketika organisasi ini mengubah sikap dan menerima ide
pemerintahan sendiri bagi India sebagai tujuan perjuangan. Pada tahun 1913 itu
juga Jinnah di pilih menjadi presiden Liga Muslimin. Pada waktu itu, ia masih
mempunyai keyakinan bahwa kepentingan umat islam India dapat di jamin melalui
ketentuan-ketentuan tertentu dalam undang-undang dasar. Untuk itu dia
mengadakan pembicaraan dan perundingan dengan pihak Kongres Nasional India.
Salah satu hasil dari perundingan ialah perjanjian Lucknow 1916. Gandhi
mengeluarkan konsep nasionalisme India yang di dalamnya umat islam dan hindu
bergabung menjadi satu bangsa. Konsep Gandhi ini dan politik nonkoperasinya ia
tentang dan akhirnya ia meninggalkan partai Kongres. Selanjutnya dalam
Konferensi Meja Bundar London yang di adakan pada tahun 1930-1932 ia menjumpai
hal-hal yang menimbulkan perasaan kecewa dalam dirinya, ia memutuskan
mengndurkan diri dari lapangan politik dan menetap di London. Disana ia bekerja
sebagai pengacara. Pada saat itu Liga Muslimin perlu ada pimpinan baru yang
aktif, maka dari itu pada tahun 1934 ia di minta pulang oleh teman-temannya dan
pada tahun itu juga ia di pilih menjadi ketua tetap dari Liga Muslimin. Di
bawah pimpinan Jinnah kali ini, Liga Muslimin berubah menjadi gerakan rakyat
yang kuat. Di masa-masa sebelumnya Liga Muslimin hanyalah berupa perkumpulan
golongan atas yang terdiri dari hartawan, pegawai tinggi dan intelegensi.
Pada
suatu hari Jinnah mulai menjelaskan apa yang di maksud dengan Pakistan. Negara
baru itu akan mencangkup enam daerah. Daerah perbatasan Barat laut, Bulukistan,
Sindi dan Punjab di sebelah Barat serta Bengal dan Assam di sebelah Timur. Penduduk
islam dari daerah ini, menurut Jinnah, berjumlah 70juta orang dan merupakan 70%
dari seluruh penduduk. Pemerintah dari daerah-daerah itu akan berada di tangan
umat islam, dengan tidak melupakan turut sertanya golongan non-islam dalam
pemerintah dan jumlahnya akan di sesuaikan dengan persentase mereka tiap-tiap
daerah. Sokongan umat islam India kepada Jinnah dan Liga Muslimin bertambah
kuat lagi dan ternyata dari hasil pemilihan 1946. Seumpamanya di Assam, Liga
Muslimin memperoleh 31 dari 34 kursi, dan di sindi 29 dari 34 kursi. Dan Dewan
pusat seluruh kursi yang disediakan untuk seluruh golongan islam, dapat
diperoleh oleh Liga Muslimin. Kedudukan Jinnah dalam perundingan dengan Inggris
dan partai Kongres nasional India mengenai masa depan umat islam India
bertambah kuat. Di tahun 1942 Inggris telah memberi janji akan memberi
kemerdekaan kepada sesudah perang kedua selesai. Pelaksanaan mulai di bicarakan
dari tahun 1945, tetapi pembicaraan selalu mengalami kegagalan. Akhirnya
pemerintahan Inggris memutuskan untuk membentuk pemerintahan sementara yang
terdiri atas orang-orang yang ditentukan oleh Inggris sendiri. Jinnah menentang
usaha ini dan pemerintah Inggris menunjukan presiden partai Nasional India,
pandit Nehru, untuk menyusun pemerintahan sementara itu. Hura-hara timbul dan
Jinnah diminta supaya turut menyusun pemerintahan sementara itu. Ia menjulukan
lima pemimpin liga muslimin untuk serta dalam pemerintahan, tetapi huru-hura
tak dapat di atasai. Setahun kemudian keluarlah putusan Inggris untuk menyerahkan
kedaulatan kepada dua dewan konstitusi, satu untuk Pakistan dan satu lagi untuk
India. Pada tanggal 14 Agustus 1947 Dewan Konstitusi Pakistan di buka dengan
resmi dan keesokan harinya 15 Agustus 1947 Pakistan lahir sebagai negara bagi
umat islam India. Jinnah di angkat menjadi gubernur jendral dan mendapat gelar
Qaid-i-Azam (pemimpin Besar) dari rakyat Pakistan. Ia masih sempat menghayati
hasil perjuangannya selama setahun lebih. Ia meninggal pada bulat september
1948 di Karachi. Pemikiran pembaharuan yang di mulai Syah Waliyillah pada akhir
abad ke-18 dan kemudian di lanjutkan oleh Sayyid Ahmad Khan seratus tahun
kemudian menimbulkan negara Pakistan di abad ke-20. Mengingat sejarah
perkembangan pembaharuan di India, pembentukan negara tersendiri bagi umat
islam di India, adalah suatu hal yang sudah semestinya begitu. Setelah jatuhnya
kerajaan Mughal, umat islam yang sejak semula memang merupakan minoritas di
India, sadar bahwa kedudukan terancam. Inilah yang di sarankan oleh Sayyid
Ahmad Syahid, Sayyid Amir Ali, Iqbal dan Jinnah.[10]
i.
Abu ‘Ala Maududi
Abu
‘Ala Maududi (Lahir 3 Rajab 1321 H / 25 September 1903 M), merupaka figur ulama
tradisional dalam kancah pemikiran modern islam. Namun perannya dimensi sosial
politik justru sangat relevan pada masanya. Dari sini peran kepada negara
benar-benar berada di bawah naungan panji-panji islam. Ia mencontohkan secara
kongrit bagaimana konsep negara islam di jalankan oleh para Khulafaur Rasiddin,
dari sinilah kakuasaan dan ketentuan dari Tuhan. Secara politik kenegaraan,
Maududi berusaha mengembangkan program kompehensif mengubah negara islam
Pakistan menjadi suatu masyarakat islam yang ideal, melalui berbagai sarana
yang mampu menunjang terwujudnya negara ideal ia laksanakan. Para pemikir
kemudian mengakui ketajaman, kekayaan, dan kedalaman wawasan Maududi dalam
menulis. Kerena luasnya wawasannya, maka sulit untuk mengemukakan satu persatu
pikirannya, kecuali secara lengkap.Dan disini hanya di gambarkan secara umum
sekali. Tentang islam, ia lebih menekankan citra keislaman pri-kehidupan
al-qur’an dan sunnah secara hidup. Artinya bisa terbalik arus umat yang
menghidup-hidupkan Al-Qur’an dan Sunnah,
D.
Delhi (india)
Dhelhi adalah ibukota
kerajaan kerajaan islam di india sejak tahun 608 H/1211M (kecuali bebarapa kali
dalm waktu yang tidak lama, yaitu ibu kota pindah ke Dawltabad, agra, dan
lahore) sampai kerajaan mugal runtuh oleh inggris tahun 1858. Sebagai ibu kota
kerajaan kerajaan islam,delhi juga menjadi pusat kebudayaan dan peradaban islam
di anak benua india.
Kota
ini terletak di pinggir sungai jamna.sebelum islam masuk kesana delhi berada di
bawah kekuasaan keturunan johan rajput. tahun 589H(1193M) kota ini di taklukan oleh Qutb AL Din Aybak dan tahun
602H(1204M ini di jadikan ibu kota kerajaan tersendiri olehnya.dinasti mamluk
ini berkuasa sampai tahun 689H(1290 M),kemudian di ganti oleh dinasti
Khalji(1296-1316M),setelah itu ,dinasti tughlug (1320-1413M).babur,raja mughal
pertama,merebut delhi dari tangan dinasti lodi.setiap dinasti islam memperluas
kota itu deengan mendirikan “kota-kota” baru di delhi semula, yaitu kota yang
berada di dalam benteng lalkot.dlhi sekarang mencakup semua kotaa kota baru
itu.semuanya dikenal sebagai ”Tujuh Kota Delhi”.
Dinasti
mamluk mendirikan sebuah menara yang tingginya 257 kaki,dikenal dengan menara
“Qutb Manar”, bukan saja sebagai tempat azan tetapi juga,sebagai tugu
kemenangan dan sebuah masjid dengan nama masjid “Qutb AL-Islam”. Mamluk juga
memperluas tembok kota hindu itu dengan apa yang dikenal dengan kota Kil’a Ray
Pithora.inilah “ kota” pertama dari tujuh “kota“. Delhi tersebut.
Dinasti
Khalji menambah bangunan masjid dengan atap yang indah dan beberapa menara
lagi.ke sebelah barat,dinasti ini memperluas benteng Lalkot yang lama dengan
maksud mempertahankan kota dari serangan bangsa mongol. Dengan demikian,ia
memindahkan ibukota ke Siri,sekitar 2km dari yang pertama.ini lah kota yang
kedua. Di dalam kota,dinasti ini mendirikan sebuah istana megah tersendiri.
Sementara
itu,raja pertama dinasti tughlug mendirikan tughlughabad,sekitar 8km di sebelah
timur Kil’a Ray Pithora,ang d jadikan nya sebagai pusat pemerintahan tahun
720H/1320M.ditengah tughlughabad didirikan
istana,masjid,perumahan,perkantoran,dan jalan jalan,yang dikelilingi benteng
yang kuat.diasti ini juga membangun jalan jalan yang di tnggikan,membentuk pita
di sebelah tenggara,untuk memelihara air danau.Muhammad ibn,dan tughlug juga
melasanakan sebuah proyek raksasa,yaitu mendirikan Adilabad yang kemudian
dengan kota Jahanpanah.hal yang sama di lakukan oleh fairuz tughlug dengan
mendirikan kota Fairuzabad,sekitar 3km di sebelah barat laut kota yang kemudian
dikenal dengan Syeah jahanabad.
Setelah
delhi di hancurkan oleh tentara timur lenk,kekusaan raja raja yang berkeduduka
di delhi merosot tajam.ketika itulah dinasti Lodi mengambil kota Agra sebagai
ibu kota,sementara,delhi menjadi kota yang kurang penting.kota Agra itu pula
untuk pertama kalinya menjadi ibu kota kerajaan mughal,babur mengalahkan
dinasti Lodi.Delhi batu menjadi ibukota kerajaan mugal pada masa Humayun
(1530-1556),seorang raja yang cinta ilmu.dia wafat karna terjatuh dari tangga
perpustakaannya,Din Panah.raja mugal lainnya,Syeah Jehan (1628-1658M) mendirikan kota Syeah
Jahanabad.ini lah”kota” terakhir dari tujuh “kota” itu.
Setiap dinasti islam yang berkuasa di
india dan menjadikan delhi sebagai ibu kotanya,seakan
mereka berlomba lomba untuk membangun dan memperindah
istana,benteng,masjid,madrasah,dan makam. Di Delhi dan sekitarnya,banyak
berdiri makam makam megah, bukan saja makam makam para pengusa islam,tetapi
juga makam makam para wali.kalau saja timur lenk tidak menghancurkan kota
Delhi,tentu akan banyak sekali bangunan mewah dan indah yang dapat di
sasksikan.Delhi Islam yang dapat disaksikan sekarang adalah delhi yang hanya di bangun oleh kerajaan mugal.[11]
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesemenahan inggris terhadap masyarakat
India dan terjadinya kesenjangan perlakuan antara islam dan hindu India dalam
hak sebagai warga Negara, menuai kritik dari para tokoh India, sehingga gerakan
anti inggris bermunculan.
Gerakan
Mujahidin di pelopori oleh Sayyid Ahmad mencoba memulai peperangan terhadap
golongan sikh di India Utara.
Ide
yang dimunculkan oleh Sayyid Ahmad ialah merubah sistem pemerintahan dari
monarki kepada sistem imamah, yaitu negara dipimpin oleh seorang imam., imam
mengangkat seorang khalifah sebagai wakilnya di kota-kota penting.
Diantara
tugas mereka yaitu mengumpulkan zakat utnuk pemerintahan imam dan mencari
mujahidin untuk meneruskan jihad
Dari para Murid Syah Waliullah
berdirilah dua perguruan tinggi di India Deoband dan Aligarh. Yang menjadi
perbedaan faham keagamaan dan politik Aligarh dan Deoband. Dari segi politik
Deoband anti terhadap Inggris dan Aligarh justru sebaliknya pro terhadap
Inggris. Dari segi keagamaan Deoband tetap mempertahankan taklid kepada ulama’ klasik
dan menutup pintu ijtihad, beda halnya dengan gerakan Aligarh mereka tidak
menutup pintu ijtihad. Tetapi pada akhirnya sikap Deoband yang tadinya keras
bisa melembut dan berubah terhadap sikap yang tadinya mempertahankan tradisi
dan menutup pintu ijtihad, perlahan mulai membuka pintu ijtihad.
Hingga
berdirinya Negara Pakistan yang dipelopori oleh Iqbal dan Jinnah, Deoband dan
Aligarh telah banyak melahirkan tokoh-tokoh India seperti Sayyid Ahmad Khan,
Sayyid Amir Ali, Nawab Muhsin Al-Mulk, Viqar Al-Mulk , Altaf Husain Ali ,
Chiragh Ali, Maulvi Nazir Ahmad, Muhammad Shibli Nu’mani.
DAFTAR RUJUKAN
Mendainspiraovember
2012tion.blogspot.com
Harun Nasution, Pembaharuan
dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996,
hlm.149.
Drs.Abdul Sani,
lintasan Sejarah Pemikiran Perkembangan Modern Dalam Islam, PT Raja Grafindo
Prof.Dr.Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, PT Bulan
Bintang, Jakarta,1996, hlm.3.
[1]
Mendainspiration.blogspot.com 2 November 2012
[2]Prof.Dr.Harun
Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah
Pemikiran dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.3.
[4]Drs.Abdul Sani,
lintasan Sejarah Pemikiran Perkembangan
Modern Dalam Islam, PT Raja Grafindo
[5]Harun Nasution,
Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran
dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.149.
[6]Prof.Dr.Harun
Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah
Pemikiran dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.149.
[7]Harun Nasution,
Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran
dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.149.
[8]Harun Nasution,
Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran
dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.158.
[9]Harun Nasution,
Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran
dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.174.
[10]Harun Nasution,
Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran
dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta,1996, hlm.183.
[11]Badriyatim,
sejarah pendidikan islam, hlm.119
Tidak ada komentar:
Posting Komentar