Sabtu, 02 Desember 2017

MAKALAH FISIOLOGI HEWAN “Sistem Pernafasan”

MAKALAH FISIOLOGI HEWAN

“Sistem Pernafasan”
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ SISTEM PERNAFASAN”
                                       
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.



Bandar lampung, 9 Oktober 2017

Kelompok 2


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I        PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
BAB II         PEMBAHASAN
A.       Pengertian pernafasan..................................................................... 2
B.       organ-organ sistem pernapasan........................................................ 3
C.       Mekanisme Pertukaran Udara (Fisiologi Pernapasan)..................... 6
D.       Mekanisme pernafasan pada  manusia............................................ 7
E.        Gangguan pada sistem pernafasan.................................................. 8
BAB III       PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 11
B. Saran.................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri hidup. Dengan mengenali ciri-ciri makhluk hidup, kita akan melihat keanekaragaman makhluk hidup yang tidak terbatas pada fisik saja, tetapi juga terlihat pada struktur tubuh, tingkah laku, dan interaksinya dengan yang lain.
Salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas. Manusia sangat membutuhkan  oksigen  dalam  bernapas  dan  untumenjalankan  berbagai aktivitas tubuh. Oleh karena itu, di dalam tubuh manusia terdapat sistem pernapasan yang mensirkulasikan peredaran oksigen dan pengeluaran karbondioksida dari dalam tubuh.
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian sistem pernafasan?
2.      Apa saja organ-organ sistem pernapasan?
3.      Bagaimana Mekanisme Pertukaran Udara (Fisiologi Pernapasan)?
4.      Bagaimana mekanisme pernafasan pada  manusia?
5.      Apa saja gangguan pada sistem pernafasan?


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian sistem pernafasan

Pernapasan (Respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang,mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Pada Sistem Pernapasan Manusia terdapat dua mekanisme pernapasan yaitu proses inspirasi (mengambil udara) dan proses ekspirasi (mengeluarkan udara). Sedangkan jenis pernapasan terdiri dari dua jenis yaitu pernapasan dada (dikerjakan oleh otot antar tulang rusuk) dan pernapasan perut (dikerjakan oleh otot diafragma).
1.      Mekanisme pernafasan dada dan perut
a.       Pernafasan dada
Pada proses ini terjadi kontraksi otot interkosta eksternal (otot antartulang rusuk) yang menarik tulang rusuk ke atas dan ke arah luar sehingga rongga dada membesar. Meningkatnya volume rongga dada menyebabkan  rongga  pau-paru  membesar  sehingga  tekanan  udara  di paru-paru menurun dan lebih rendah daripada tekanan udara di atmosfer dan udara akan bergerak masuk ke dalam paru-paru sampai tekanannya sama. Proses ini disebut inspirasi.
Bila otot antar rusuk berelaksasi (mengendur), tulang rusuk turun kembali dan rongga dada kembali mengecil diikuti mengecilnya rongga paru-paru yang menyebabkan tekanan udaranya naik. Dengan demikian udara akan bergrak ke luar dari paru-paru. Proses ini disebut ekspirasi.
Proses inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan dada tersebut ditulis sebagai berikut:
Inspirasi:  otoantartulang  rusuk  kontraksi   tulang  rusuk  terangkat  volume rongga dada membesar tekanan rongga dada menurun udara masuk ke paru-paru.
Ekspiresi: otot antartulang rusuk relaksasi tulang rusuk turun volume rongga  dada mengecil   tekanan  rongga  dada  meningkat  udara keluar dari paru-paru.
b.  Pernapasan Perut
Bila otot diafragma berkontraksi maka rongga dada akan membesar sehingga volume rongga paru-paru juga membesar dan tekanannya menurun. Udara dari atmosfer akan masuk ke dalam paru-paru (inspirasi).
Bila otot-otot diafragma mengendur, rongga dada kembali ke ukuran semula (mengecil).Demikian pula rongga paru-paru mengecil sehingga tekanan udaranya naik. Udara akan terdorong ke luar dari paru-paru (ekspirasi).
Proses inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan perut ditulis sebagai berikut:
Inspirasi: diafragma kontraksi volume rongga dada membesar tekanan rongga dada menurun – udara masuk ke paru-paru.
Ekspirasi: diafragma relaksasi volume rongga dada menurun tekanan rongga dada meningkat udara keluar dari paru-paru.
B.     Organ-organ sistem pernafasan
A.    Hidung
Hidung atau naso atau nasal merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang (kavum nasi), dipisahkan oleh sekat (septum nasi). Didalamnya terdapat bulu-bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu dan kotoran yang masuk ke dalam lubang hidung.
1.            Bagian luar dinding terdiri dari kulit
2.            Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan
3.            Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang dinamakan karang hidung (konka nasalis) berisi kelenjar pembuat mucus dan banyak mengandung pembuluh darah, yang berjumlah 3 buah :
a.       Konka nasalis inferior
b.      Konka nasalis medial
c.       Konka nasalis superior
Diantara konka ini terdapat 3 buah lekukan meatus yang merupakan jalan udara rongga nasal yang terletak di bawah konka, yaitu meatus superior, meatus medialis, dan meatus inferior. Terdapat empat pasang sinus paranasal yang merupakan kantong tertutup pada bagian frontal etmoid, maksilar, dan sphenoid. Sinus berfungsi untuk meringankan tulang cranial, membri area permukaan tambahan pada saluran nasal untuk menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk, memproduksi mucus, dan memberi efek resonansi dalam produksi wicara.
Fungsi dari nasal sendiri adalah sebagai :
1.      Jalan masuknya udara
2.      Penyaring partikel kecil
Sillia pada epitellium respiratorik melambai ke depan dan ke belakang dalam suatu lapisan mucus. Gerakan dari mucus dan sillia tersebut membentuk suatu perangkap untuk ditelan, dibatukkan, atau dibersinkan keluar.
3.      Penghangat dan pelembab udara yang masuk
4.      Resepsi odor
Pada bagian atas rongga hidung terdapat epitel sel-sel olfaktori yang mengalami spesialisasi untuk indera penciuman
5.      Membantu proses bicara (resonansi bersama sinus paranasalis)
B.     Faring
Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofaring) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofaring) pada bagian belakang. Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong, terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka. Faring berfungsi sebagai jalannya udara dan makanan.
C.    Laring
Dari faring, udara pernapasan akan menuju pangkal tenggorokan atau disebut juga laring. Laring tersusun atas kepingan tulang rawan yang membentuk jakun (adam’s apple). Pangkal tenggorokan dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis). Saat menelan makanan, katup tersebut menutupi pangkal tenggorokan dan saat bernapas katup tersebut akan membuka. Pada pangkal tenggorokan terdapat pita suara yang bergetar bila ada udara melaluinya. Misalnya saja saat kita berbicara.
D.    Trakea
Trakea terdiri dari gelang-gelang tulang rawan yang dinding dalamnya dilapisi selaput lendir yang sel-selnya berambut getar, berfungsi menolak benda-beda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan (merangsang bersin atau batuk).
E.    Bronkus
Bronkus merupakan cabang dari trakea. Trakea bercabang menjadi dua, yaitu bronkus kiri dan kanan yang menuju paru-paru. Bronkus kanan da kir masing-masing   bercaban lag menjad bronkiolus   yang merupakan salah satu komponen paru-paru.
F.   Paru-paru
Organ yang berperan penting dalam proses pernapasan adalah paru-paru. Paru-paru merupakan organ tubuh yang terletak pada rongga dada, tepatnya di atas sekat diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri atas dua bagian, paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus yang berukuran lebih besar daripada paru-paru sebelah kiri yang memiliki dua lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua lapis selaput paru-paru yang disebut pleura. Pleura dibagi menjadi dua yaitu pleura visceral yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru-paru dan pleura parietal yaitu yang melapisi rongga dada sebelah luar. Antara kedua lapisan ini terdapat rongga kavum yang disebut kavum pleura yang berisi cairan mensekresikan cairan sebagai pelumas. Semakin ke dalam, di dalam paru-paru akan ditemui gelembung halus kecil yang disebut alveolus.


C.    Mekanisme pertukaran udara (fisiologi pernafasan)
Berdasarkan tempat terjadinya pertukaran gas, terbagi menjadi dua, yaitu:
1.  Pernapasan Luar (Eksternal)
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas Odan CO2yang terjadi antara udara dan darah di dalam paru-paru. CO2 meninggalkan darah dan O2      masuk  ke  dalam  darah  melalui  proses  difusi.  Reaksinya  sebagai berikut.

Hb + O2                HbO2

2.  Pernapasan Dalam (Internal)
Pernapasan dalam merupakan pertukaran gas di dalam jaringan tubuh.Di sini oksigen mninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh. Reaksinya sebagai berikut.
HbO2                 Hb + O2


D.    Mekanisme pernafasan pada manusia
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus). Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.
Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang. Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.
Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
  1. Udara masuk melalui lubang hidung
  2. melewati nasofaring
  3. melewati oral farink
  4. melewati glotis
  5. masuk ke trakea
  6. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
  7. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
  8. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)
E.     Gangguan pada Sistem Pernapasan
Beberapa gangguan pada sistem pernafasan yang umum adalah:
1.  Asfiksi
Asfiksi adalah ganguan pengangkutan oksigen ke sel jaringan tubuh. Penyebabnya diantaranya karena penyumbatan saluran pernapasan oleh kelenjar limfa, terisinya alceolus oleh air sehingga oksigen sulit berdifusi,, terisinya alveolus oleh cairan limfa karena penyakit pneumonia.
2.  Asidosis
Disebabkan karena turunnya pH. Darah sebagai akibat naiknya kadar H2CO3 dan HCO3 karena gangguan dalam pengangkutan CO2. Biasanya terjadi pada penderita pneumonia.
3.  Asma
Gangguan sistem pernapasan yang disebabkan reaksi alergi atau emosional. Asma bronkial disebabkan konstriksi otot-otot polos pada dinding bronki dan bronkiolus dengan sekresi lendir berlebihan tetapi konstraksi  alveoli  tidak  cukup  sehingga  penderita  tidadapat mengeluarkan udara secara normal.
4.  Bronkitis
Radang pada cabang batang tenggorok akibat infeksi. Penderita mengalami demam, menghasilkan banyak lender yang menyumbat batang tenggorokan sehingga penderita sesak nafas.
5.  Difteri
Merupakan infeksi pada saluran pernafasan bagian atas yang disebabkan oleh Corynebacterium dipherial.
6.  Emfisema
Emfisemadalah  penyakit  pernapasan  karena  susunadan  fungsi alveolus yang abnormal.
7.  Faringitis
Yaitu radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun keronggkongan terasa kering.
8.  Influenza
Gangguan sistem pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza.
9.  Kanker paru-paru
Gangguan sistem pernapasan terutama disebabkan oleh asap rokok dan dampaknya disebabkan juga oleh lingkungan yang buruk. Asap rokok mengandung za-zat yang dapat mengganggu sistem pernapasan dan organ tubuh lainnya, antara lain karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amonia, nitrogen oksida, senyawa hidrokarbon, tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.
10. Laringitis
Gangguan  pernapasan  yang  disebabkan  infeksi  lokal  pada  larindan dapat menyebabkan gangguan pada pita suara sehingga tidak dapat berbicara normal.
11. Pneumonia
Yaitu keadaan dimana alveoli terisi cairan. Biasanya disebabkan oleh zat kimia, bakteri, virus, protozoa, atau jamur.
12. Rinitis
Yaitu gangguan pernapasan yang disebabkan oleh sejenis virus yang menyebabkan sekresi lendir berlebihan disertai pembengkakan membrane hidung dan faring.
13. Sinusitis
Merupakan  penyakit  peradangan  padbagian  atas  rongga  hiduatau sinus paranasalis.
14. Tuberculosis (TBC)
Yakni  paru-paru  mengalami  kerusakan  yang  disebabkan  oleh  bakteri Mycobacterium tuberculosis

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:
Manusia bernapas dengan menghirup udara melalui hidung → pangkal tenggorokan (faring) batang tenggorokan (trakea) cabang batang tenggorokan (bronkus) → paru-paru (pulmo). Setiap organ pernapasan tersebut bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing dalam mensirkulasikan udara masuk dan keluar dari tubuh sehingga melengkapi proses-proses sistem yang bekerja dalam tubuh manusia ketika beraktivitas maupun beristirahat.

B.     Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah:
Kita wajib mensyukuri anugerah Tuhan yang memberikan kita sistem pernapasan dalam tubuh kita sehingga dapat bernapas, mengoptimalkan kinerja seluruh organ tubuh, serta dapat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

 Anonim, 2009, Gangguan Respirasi Manusia, http://biologigonz.blogspot.com, diakses pada hari Senin, 25 September 2017 pukul 20.15 WIB.
Campbell. Biologi. Jakarta : Erlangga. 2008
Isnaeni,Wiw. Fisiologi Hewan.Yogyakarta:Kanisius. 2006.
Kusuma, Rohana dan Gut Windarsih. Biologi. Klaten  : PT Intan Pariwara. 2010.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar