MAKALAH FISIOLOGI HEWAN
“Sistem Pernafasan”
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “ SISTEM PERNAFASAN”
Kami
menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Bandar
lampung, 9
Oktober 2017
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian pernafasan..................................................................... 2
B.
organ-organ sistem pernapasan........................................................ 3
C.
Mekanisme Pertukaran
Udara (Fisiologi Pernapasan)..................... 6
D.
Mekanisme pernafasan pada manusia............................................ 7
E.
Gangguan pada
sistem pernafasan.................................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 11
B. Saran.................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri hidup. Dengan mengenali ciri-ciri makhluk hidup, kita akan melihat keanekaragaman makhluk hidup yang tidak
terbatas pada
fisik saja, tetapi juga terlihat pada struktur tubuh, tingkah laku, dan
interaksinya dengan yang lain.
Salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas.
Manusia
sangat
membutuhkan
oksigen dalam bernapas
dan untuk menjalankan berbagai
aktivitas tubuh. Oleh karena itu,
di dalam tubuh manusia
terdapat sistem pernapasan
yang
mensirkulasikan
peredaran oksigen
dan pengeluaran karbondioksida dari dalam tubuh.
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari
udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan,
oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari
udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara
yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida
dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada
peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan pada manusia
mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian sistem pernafasan?
2.
Apa saja organ-organ sistem pernapasan?
3.
Bagaimana Mekanisme Pertukaran
Udara (Fisiologi Pernapasan)?
4.
Bagaimana mekanisme pernafasan
pada manusia?
5.
Apa saja gangguan pada sistem
pernafasan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem pernafasan
Pernapasan
(Respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang,mengandung
(oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida
sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Pada Sistem Pernapasan
Manusia terdapat dua mekanisme pernapasan yaitu proses inspirasi (mengambil
udara) dan proses ekspirasi (mengeluarkan udara). Sedangkan jenis
pernapasan terdiri dari dua jenis yaitu pernapasan dada (dikerjakan oleh
otot antar tulang rusuk) dan pernapasan perut (dikerjakan oleh otot diafragma).
1.
Mekanisme pernafasan dada dan perut
a.
Pernafasan dada
Pada proses ini terjadi
kontraksi otot interkosta eksternal
(otot antartulang rusuk) yang menarik tulang rusuk ke atas dan ke
arah
luar sehingga rongga dada membesar. Meningkatnya volume
rongga dada
menyebabkan
rongga
pau-paru
membesar sehingga
tekanan udara di
paru-paru
menurun dan lebih rendah daripada tekanan udara di atmosfer dan udara akan bergerak masuk ke dalam paru-paru sampai tekanannya sama. Proses
ini disebut inspirasi.
Bila otot antar rusuk berelaksasi (mengendur), tulang rusuk turun kembali
dan
rongga dada kembali
mengecil diikuti mengecilnya rongga paru-paru yang
menyebabkan tekanan udaranya naik. Dengan demikian udara akan bergrak ke luar
dari
paru-paru. Proses
ini
disebut ekspirasi.
Proses inspirasi dan ekspirasi pada
pernapasan dada tersebut ditulis
sebagai berikut:
Inspirasi: otot antartulang
rusuk kontraksi – tulang
rusuk
terangkat
–
volume rongga dada
membesar – tekanan rongga dada
menurun – udara masuk
ke paru-paru.
Ekspiresi: otot antartulang rusuk relaksasi – tulang rusuk turun – volume
rongga
dada mengecil – tekanan rongga
dada
meningkat
–
udara keluar dari paru-paru.
b. Pernapasan Perut
Bila otot
diafragma berkontraksi maka rongga dada akan membesar sehingga volume rongga paru-paru juga membesar dan tekanannya menurun. Udara dari atmosfer
akan masuk
ke
dalam paru-paru (inspirasi).
Bila otot-otot diafragma mengendur,
rongga dada kembali
ke ukuran semula (mengecil).Demikian pula rongga paru-paru mengecil
sehingga tekanan udaranya naik. Udara akan terdorong ke luar
dari
paru-paru (ekspirasi).
Proses inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan perut ditulis sebagai
berikut:
Inspirasi: diafragma kontraksi – volume rongga dada membesar – tekanan rongga dada menurun
– udara masuk ke
paru-paru.
Ekspirasi: diafragma relaksasi – volume rongga dada menurun – tekanan rongga dada meningkat – udara
keluar dari paru-paru.
B.
Organ-organ sistem pernafasan
A. Hidung
Hidung atau naso atau nasal
merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang (kavum nasi),
dipisahkan oleh sekat (septum nasi). Didalamnya terdapat bulu-bulu yang berguna
untuk menyaring udara, debu dan kotoran yang masuk ke dalam lubang hidung.
1.
Bagian luar dinding terdiri
dari kulit
2.
Lapisan tengah terdiri dari
otot-otot dan tulang rawan
3.
Lapisan dalam terdiri dari
selaput lendir yang dinamakan karang hidung (konka nasalis) berisi kelenjar
pembuat mucus dan banyak mengandung pembuluh darah, yang berjumlah 3 buah :
a.
Konka nasalis inferior
b.
Konka nasalis medial
c.
Konka nasalis superior
Diantara konka ini terdapat 3
buah lekukan meatus yang merupakan jalan udara rongga nasal yang terletak di
bawah konka, yaitu meatus superior, meatus medialis, dan meatus inferior.
Terdapat empat pasang sinus paranasal yang merupakan kantong tertutup pada
bagian frontal etmoid, maksilar, dan sphenoid. Sinus berfungsi untuk
meringankan tulang cranial, membri area permukaan tambahan pada saluran nasal
untuk menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk, memproduksi mucus, dan
memberi efek resonansi dalam produksi wicara.
Fungsi dari nasal sendiri
adalah sebagai :
1.
Jalan masuknya udara
2.
Penyaring partikel kecil
Sillia pada epitellium respiratorik melambai ke depan
dan ke belakang dalam suatu lapisan mucus. Gerakan dari mucus dan sillia
tersebut membentuk suatu perangkap untuk ditelan, dibatukkan, atau dibersinkan
keluar.
3.
Penghangat dan pelembab udara yang masuk
4.
Resepsi odor
Pada bagian atas rongga hidung terdapat epitel sel-sel
olfaktori yang mengalami spesialisasi untuk indera penciuman
5.
Membantu proses bicara (resonansi bersama sinus paranasalis)
B.
Faring
Faring merupakan percabangan 2
saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofaring) pada bagian depan dan
saluran pencernaan (orofaring) pada bagian belakang. Udara dari rongga
hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong, terletak di
belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka. Faring
berfungsi sebagai jalannya udara dan makanan.
C. Laring
Dari faring, udara pernapasan
akan menuju pangkal tenggorokan atau disebut juga laring. Laring tersusun
atas kepingan tulang rawan yang membentuk jakun (adam’s apple). Pangkal
tenggorokan dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis).
Saat menelan makanan, katup tersebut menutupi pangkal tenggorokan dan saat
bernapas katup tersebut akan membuka. Pada pangkal tenggorokan terdapat pita
suara yang bergetar bila ada udara melaluinya. Misalnya saja saat kita
berbicara.
D. Trakea
Trakea terdiri dari
gelang-gelang tulang rawan yang
dinding
dalamnya dilapisi selaput lendir yang sel-selnya berambut getar, berfungsi
menolak benda-beda
asing yang masuk ke dalam saluran
pernapasan
(merangsang bersin atau batuk).
E. Bronkus
Bronkus merupakan cabang dari trakea. Trakea bercabang menjadi dua, yaitu bronkus
kiri dan kanan yang menuju paru-paru. Bronkus kanan
dan
kiri masing-masing
bercabang lagi menjadi bronkiolus yang merupakan salah satu komponen paru-paru.
F. Paru-paru
Organ yang berperan penting
dalam proses pernapasan adalah paru-paru. Paru-paru merupakan organ tubuh yang
terletak pada rongga dada, tepatnya di atas sekat diafragma. Diafragma adalah
sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru
terdiri atas dua bagian, paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan
memiliki tiga lobus yang berukuran lebih besar daripada paru-paru sebelah kiri
yang memiliki dua lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua lapis selaput paru-paru
yang disebut pleura. Pleura dibagi menjadi dua yaitu pleura visceral
yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru-paru dan pleura parietal yaitu
yang melapisi rongga dada sebelah luar. Antara kedua lapisan ini terdapat
rongga kavum yang disebut kavum pleura yang berisi cairan → mensekresikan cairan sebagai pelumas. Semakin ke
dalam, di dalam paru-paru akan ditemui gelembung halus kecil yang disebut alveolus.
C.
Mekanisme pertukaran udara (fisiologi
pernafasan)
Berdasarkan tempat terjadinya pertukaran gas, terbagi menjadi
dua, yaitu:
1. Pernapasan Luar
(Eksternal)
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas O2 dan CO2yang terjadi antara udara dan darah di dalam paru-paru. CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam
darah melalui
proses
difusi.
Reaksinya
sebagai
berikut.
Hb + O2 HbO2
2. Pernapasan Dalam (Internal)
Pernapasan dalam merupakan pertukaran gas di dalam jaringan
tubuh.Di sini oksigen mninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk
ke dalam cairan jaringan tubuh.
Reaksinya sebagai
berikut.
HbO2 Hb + O2
D.
Mekanisme pernafasan
pada manusia
Urutan saluran pernapasan
adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus
> paru-paru (bronkiolus dan alveolus). Proses pernapasan pada
manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas
(inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan
selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang
terdapat di bagian dalam lubang hidung.
Pada waktu menarik napas,
otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas
sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut
pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang
rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut
pernapasan dada.
Akibat mengembangnya
rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari
luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara
masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang. Setelah melewati rongga
hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu
kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui
tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana
diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran
bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan
di alveolus di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang
selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru.
Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri
jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan
melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot
diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot
perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah
dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan
dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara
dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.
Ringkasan
jalannya Udara Pernapasan:
- Udara masuk melalui lubang hidung
- melewati nasofaring
- melewati oral farink
- melewati glotis
- masuk ke trakea
- masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
- masuk ke percabangan bronchus yang disebut
bronchiolus
- udara berakhir pada ujung bronchus berupa
gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)
E.
Gangguan
pada
Sistem Pernapasan
Beberapa gangguan pada sistem pernafasan yang umum adalah:
1. Asfiksi
Asfiksi adalah ganguan pengangkutan oksigen ke sel jaringan tubuh.
Penyebabnya diantaranya karena penyumbatan saluran
pernapasan oleh kelenjar limfa,
terisinya alceolus oleh air
sehingga oksigen sulit berdifusi,,
terisinya alveolus oleh cairan limfa karena penyakit
pneumonia.
2. Asidosis
Disebabkan karena turunnya pH. Darah sebagai akibat
naiknya kadar H2CO3 dan HCO3 karena gangguan dalam pengangkutan CO2. Biasanya
terjadi pada penderita pneumonia.
3. Asma
Gangguan sistem pernapasan yang disebabkan reaksi alergi
atau
emosional. Asma
bronkial disebabkan konstriksi otot-otot
polos
pada
dinding
bronki dan bronkiolus dengan sekresi lendir
berlebihan
tetapi
konstraksi alveoli tidak
cukup
sehingga penderita tidak dapat
mengeluarkan udara secara
normal.
4. Bronkitis
Radang pada cabang batang
tenggorok akibat infeksi. Penderita mengalami demam, menghasilkan banyak lender
yang menyumbat batang tenggorokan sehingga penderita sesak nafas.
5. Difteri
Merupakan infeksi pada saluran pernafasan bagian atas yang disebabkan oleh Corynebacterium
dipherial.
6. Emfisema
Emfisema adalah penyakit
pernapasan karena
susunan dan
fungsi alveolus yang abnormal.
7. Faringitis
Yaitu radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun keronggkongan terasa kering.
8. Influenza
Gangguan sistem pernapasan yang disebabkan oleh virus
influenza.
9. Kanker paru-paru
Gangguan sistem pernapasan terutama disebabkan oleh asap rokok dan dampaknya disebabkan juga oleh lingkungan yang buruk. Asap rokok
mengandung za-zat yang dapat mengganggu sistem pernapasan dan organ tubuh lainnya, antara lain karbon
monoksida, karbon dioksida,
hidrogen sianida,
amonia,
nitrogen oksida, senyawa hidrokarbon, tar,
nikotin, benzopiren, fenol,
dan kadmium.
10. Laringitis
Gangguan pernapasan yang disebabkan
infeksi
lokal pada laring dan dapat menyebabkan gangguan pada pita
suara sehingga tidak dapat
berbicara normal.
11. Pneumonia
Yaitu keadaan dimana alveoli terisi cairan. Biasanya disebabkan oleh zat
kimia, bakteri, virus, protozoa, atau jamur.
12. Rinitis
Yaitu gangguan pernapasan yang disebabkan oleh sejenis virus
yang
menyebabkan sekresi lendir
berlebihan disertai pembengkakan membrane
hidung dan faring.
13. Sinusitis
Merupakan penyakit
peradangan
pada bagian atas
rongga hidup atau sinus
paranasalis.
14. Tuberculosis (TBC)
Yakni paru-paru
mengalami kerusakan
yang
disebabkan
oleh
bakteri
Mycobacterium tuberculosis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:
Manusia bernapas dengan menghirup udara melalui hidung →
pangkal tenggorokan (faring) → batang tenggorokan (trakea) → cabang batang
tenggorokan (bronkus)
→ paru-paru (pulmo). Setiap organ pernapasan tersebut
bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing
dalam mensirkulasikan udara
masuk
dan keluar dari tubuh sehingga melengkapi proses-proses sistem yang
bekerja dalam tubuh manusia ketika beraktivitas
maupun beristirahat.
B. Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah:
Kita wajib mensyukuri anugerah Tuhan yang memberikan kita sistem pernapasan dalam tubuh kita sehingga dapat bernapas, mengoptimalkan kinerja seluruh
organ tubuh, serta dapat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 2009, Gangguan Respirasi Manusia, http://biologigonz.blogspot.com, diakses pada hari
Senin, 25 September 2017 pukul 20.15 WIB.
Campbell. Biologi. Jakarta : Erlangga. 2008
Isnaeni,Wiw. Fisiologi
Hewan.Yogyakarta:Kanisius. 2006.
Kusuma, Rohana dan Gut Windarsih. Biologi. Klaten : PT Intan Pariwara. 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar