Jumat, 08 Desember 2017

MAKALAH KONSEP DASAR PENGEMBANGAN LOGIKA MATEMATIKA

MAKALAH

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN LOGIKA MATEMATIKA


KATA PENGANTAR


    Segala puji hanya untuk Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan karuniaNya, sehingga  bahan belajar yang berjudul Logika Matematika   telah selesai disusun sesuai dengan rencana.
           Semoga makalah ini  bermanfaat bagi siswa tidak saja sebagai bekal untuk menempuh cita-cita, akan tetapi bermanfaat pula bagi siswa sebagai sarana berfikir mengembangkan penalaran dan meningkatkan kemampuan berpikir logis.
           Makalah ini dimaksudkan membekali siswa agar mampu menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, disamping itu juga membekali siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, rasional, analitis, sistematis, objektif, dan kritis serta kreatif.
           Kompetensi yang diperoleh siswa setelah menempuh mata pelajaran ini sangat bermanfaat sebagai bekal untuk menempuh cita-cita.





Bandar Lampung, 28 September 2017


Pemakalah


DAFTAR ISI

Cover .............................................................................................................. i
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2

BAB III Pembahasan
A.    Pengertian kecerdasan matematis-logis................................................ 3
B.     Ciri-ciri dan karakter anak yang mempunyai kecerdasan
logika matematika................................................................................. 4
C.     Permasalahan dalam perkembangan kecerdasan matematis-logis
dan solusinya........................................................................................ 8

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Logika adalah dasar dan alat berpikir yang logis dalam matematika danpelajaran-pelajaran lainnya, sehingga dapat membantu dan memberikan bekaltambahan untuk menyampaikan pelajaran di sekolah. Logika adalah ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar. Secara bahasa, logika berasal dari kata “logos”(bahasa Yunani), yang artinya kata, ucapan, pikiran. Kemudian pengertian itu berkembang menjadi ilmu pengetahuan.[1]
Dalam Logika dipelajari metode-metode dan prinsip-prinsip yang dapat dipakai untuk membedakan cara berpikir benar (correct) atau tidak benar (incorrect), sehingga dapat membantumenyatakan ide-ide tepat dan tidak mempunyai arti ganda. Jadi, dalam ilmu logikahanya mempelajari atau memperhatikan kebenaran dan kesalahan dari penalaran,dan penarikan kesimpulan dari sebuah pernyataan atau lebih.Merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah bahwa logika, penalaran dan argumentasi sangat sering digunakan dalam kehidupan nyata sehari-hari.. Topik ini sangat penting karena dapat meningkatkan daya nalar kita dan dapat diaplikasikan di dalam kehidupan nyata.
Di dalam matematika, hukum-hukum logika menspesifikasikan makna dari pernyataan matematis. Hukum-hukum logika tersebut membantu kita untuk membedakan antara argumen yang valid dan tidak valid. Logika juga digunakan untuk membuktikan teorema-teorema di dalam matematika
            Oleh karena itu, kompetensi yang hendak dicapai adalah agar para mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam hal mengembangkan dan memanfaatkan logika yang dimiliki serta menambah pengetahuan tentang materi ini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian dari kecerdasan Matematis Logis?
2.      Bagaimana tahap perkembangan peningkatan kecerdasan matematis logis?
3.      Bagaimana cara memahami anak yang mempunyai kecerdasan logis?
4.      Apa saja kecerdasan yang terkait kecerdasan matematis-logis?




BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KECERDASAN MATEMATIS-LOGIS
Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat suatu masalah, lalu menyelesaikan masalah tersebut atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi oranglain. Kecerdasan dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Kecerdasan berkaitan dengan daya pikir dan perkembangan kognitif. Multiple Intelligences adalah sebuah penilaian yang melihat secara deskriptif  bagaimana individu menggunakan kecerdasannya untuk memecahakan masalah dan menghasilkan kesatuan.
Kecerdasan logika matematis merupakan salah satu kecerdasan yang terdapat dalam kecerdasan multiple intelegences. Kecerdasan matematis-logis adalah kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dengan baik dan atau kemahiran menggunakan penalaran atau logika dengan benar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada hubungan logis, hubungan sebab akibat, dan logika-logika lainnya. Proses yang digunakan dalam kecerdasan matematis-logis ini antara lain klasifikasi (penggolongan/pengelompokan), pengambilan kesimpulan dan perhitungan.[2]
Thomas Amstrong menyatakan bahwa kecerdasan ini merupakan kecerdasan dalam mengolah kata. Seperti kecerdasan para jurnalis, juru cerita, penyair, dan pengacara. Orang yang cerdas dalam bidang ini, mereka dapat berargumentasi, meyakinkan orang, menghibur, atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkannya. Mereka juga senang bermain-main dengan bunyi bahasa melalui teka-teki kata, permainan kata (pun) dan touge twister. Dalam buku Smart Baby’s Brain, Armstrong juga mengatakan bahwa anak-anak yang memiliki kecerdasan logika matematika adalah “anak-anak yang memiliki kemampuan-kemampuan matematika berpikir melalui pola-pola dan hubungan-hubungan yang abstrak, mereka belajar dengan cara menggunakan teka-teki dan permainan logika.

B. PERMASALAHAN DALAM PERKEMBANGAN KECERDASAN    MATEMATIS - LOGIS DAN SOLUSINYA
Logika Matematika ialah logika  yang menggunakan bahasa Matematika, yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol- simbol. Keuntungan atau kekuatan bahasa simbol adalah: ringkas, univalent/bermakna tunggal, dan universal/dapat dipakai dimana-mana.
Kalimat adalah rangkaian kata yang disusun menurut aturan bahasa yang mengandung arti. Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah (pernyataan disebut juga preposisi, kalimat deklaratif). Benar diartikan ada kesesuaian antara apa yang dinyatakan dengan keadaan yang sebenarnya. Perhatikan beberapa contoh berikut!
1. Al-Quran adalah sumber hukum pertama umat Islam
2. 4 + 3 = 8
3. Rapikan tempat tidurmu!
Contoh nomor 1 bernilai benar, sedangkan contoh nomor 2 bernilai salah, dan keduanya adalah pernyataan. Kalimat 3 di atas tidak mempunyai nilai benar atau salah, sehingga bukan pernyataan.
Kalimat Terbuka adalah kalimat yang belum tentu bernilai benar atau salah. Kalimat terbuka biasanya ditandai dengan adanya variabel (peubah). Jika variabelnya diganti dengan konstanta dalam semesta yang sesuai maka kalimat itu akan menjadi sebuah pernyataan.
Variabel (Peubah) adalah lambang yang menunjukkan anggota yang belum tentu dalam semesta pembicaraan, sedangkan konstanta adalah lambang yang menunjukkan anggota tertentu dalam semesta pembicaraan. Pengganti variabel yang menyebabkan kalimat terbuka menjadi pernyataan yang bernilai benar, disebut selesaian atau penyelesaian. Contoh kalimat terbuka
1. yang duduk di bawah pohon itu cantik rupanya
2. x + 2 = 8

Pernyataan Majemuk
Logika merupakan sistem matematika artinya memuat unsur-unsur yaitu pernyataan-pernyataan dan operasi-operasi yang didefinisikan. Operasi-operasi yang akan kita temui berupa kata sambung logika (conective logic):
: Merupakan lambang operasi untuk negasi
: Merupakan lambang operasi untuk konjungsi
: Merupakan lambang operasi untuk disjungsi
: Merupakan lambang operasi untuk implikasi
: Merupakan lambang operasi untuk biimplikasi
Pada saat menerapkan konsep pengenalan angka, orang tua paling tidak menyediakan suatu angka dengan simbol misalnya ketika orang tua mengatakan “saya memiliki buah apel, maka orang tua seharusnya mengenalkannya dengan buah sesungguhnya sehingga anak paham tentang konsep angka dan bilangan. Lagu juga bisa menjadi media untuk memperkenalkan berbagai tema tentang angka. Contoh lagu dengan tema tentang angka adalah “satu-satu Aku sayang Ibu, dua-dua...dst”. Lagu ini tidak hanya mengenalkan angka tetapi subjek yang ada di sekitar anak tersebut.
Setelah anak mengenal bilangan 1 sampai 10, maka bisa dikenalkan bilangan nol. Memberikan pemahaman konsep bilangan nol pada anak usia dini tidaklah mudah. Permainan ini dapat dilakukan dengan menghitung magnet yang ditempelkan di kulkas. Cobalah mengambil satu persatu dan mintalah anak menghitung yang tersisa. Lakukan berulangkali sehingga magnet di kulkas tidak ada lagi yang melekat. Saat itu dapat diunjukkan bahwa yang dilihat pada kulkas adalah 0 (nol) magnet.
Saat berada di dapur, kita bisa mengenalkan konsep klasifikasi dan pengelompokan yang berkaitan dengan konsep logika matematika, misalnya dengan cara anak diminta mengelompokkan sayuran berdasarkan warna. Mengasah kemampuan berhitung dalam pengoperasian bilangan sederhana, misalnya ketika tiga buah apel dimakan satu buah maka sisanya berapa. Sesekali lakukan juga kegiatan membuat kue bersama, selain dapat menambah keakraban dan kehangatan keluarga, anak-anak juga dapat belajar matematika melalui kegiatan menimbang, menakar, menghitung waktu. Memasak sambil melihat resep juga melatih keterampilan membaca dan belajar kosakata. Jangan risaukan keadaan dapur yang akan menjadi kotor dan berantakan dengan tepung dan barang-barang yang bertebaran, karena seperti slogan sebuah iklan bahwa berani kotor itu baik. Anak senang dan tanpa sadar mereka telah belajar banyak hal. Saat dimeja makan pun kita mengajarkan pembagian dengan bertanya pada anak, misalnya supaya kita sekelurga kebagian semua, puding ini kita potong jadi berapa ya? Lalu bila puding sudah dipotong-potong, angkat satu bagian dan tanyakan seberapa bagiankah itu? Hal ini terkait dengan konsep pecahan.
Kita dapat juga memberikan konsep matematika seperti pemahaman kuantitas, seperti berapa jumlah ikan hias di akuarium. Ketika bersantai di depan rumah, anak diajak menghitung berapa banyak motor yang lewat dalam 10 menit. Kenalkan juga konsep perbandingan seperti lebih besar, lebih kecil dan sebagainya, misalnya dengan menanyakan pada anak roti bolu dengan roti donat mana yang ukurannya lebih besar. Saat kita mengenalkan dan menanyakan pada anak bahwa mobil bergerak lebih cepat daripada motor, pohon kelapa lebih tinggi dari pohon jambu, atau tas kakak lebih berat daripada tas adik, sebenarnya hal ini sudah termasuk mengajarkan anak pada konsep kecepatan, panjang dan berat, sehingga fungsi kecerdasan matematikanya menjadi aktif.
Untuk kegiatan di luar rumah, ketika kita mengajak anak berbelanja, libatkan ia dalam transaksi sehingga semakin melatih keterampilan pengoperasian seperti penjumlahan dan pengurangan. Bisa juga dengan permainan toko-tokoan atau pasar-pasaran dengan teman-temannya. Kita juga dapat memberikan anak mainan-mainan yang edukatif seperti balok-balok, tiruan bentuk-bentuk geometri dengan dihubungkan dengan benda-benda disekitar mereka Ada bentuk-bentuk geometri seperti segitiga, segiempat, lingkaran, persegi panjang dan lain-lain. Pengenalan bentuk geometri yang baik, akan membuat anak lebih memahami lingkungannya dengan baik. Saat melihat roda mobil misalnya anak akan tahu kalau bentuknya lingkaran, meja bentuknya segiempat, atap rumah segitiga dan sebagainya. Kita juga bisa memberikan game-game dalam komputer yang edukatif yang mampu merangsang kecerdasan anak.
Permainan-permainan tradisional pun dapat merangsang dan meningkatkan kecerdasan matematis logis anak seperti permainan congklak atau dakon sebagai sarana belajar berhitung dan juga bermanfaat melatih kemampuan manipulasi motorik halus terutama melatih kekuatan jari tangan yang di kemudian hari bermanfaat untuk persiapan menulis. Selama bermain anak dituntut untuk fokus mengikuti alur permainanyang pada gilirannya akan melatih konsentrasi dan ketekunan anak yang dibutuhkan saat anak mengikuti pelajaran disekolah.
Mengapa stimulasi untuk kecerdasan anak banyak melalui permainan-permainan dan kegiatan bermain yang menyenangkan? Karena dengan bermain akan membuat anak dapat mengekspresikan gagasan dan perasaan serta membuat anak menjadi lebih kreatif. Dengan bermain juga akan melatih kognisi atau kemampuan belajar anak berdasarkan apa yang dialami dan diamati dari sekelilingnya. Saat memainkan permainan yang menantang, anak memiliki kesempatan dalam memecahkan masalah (problem solving). Misalnya menyusun lego atau bermain pasel. Anak dihadapkan pada masalah, tetapi bukan masalah sebenarnya, melainkan sebuah permainan yang harus dikerjakan anak. Masalah yang mengasyikkan yang membuat anak tanpa sadar dilatih untuk memecahkan sebuah masalah. Hal ini akan memperkuat kemampuan anak keluar dari masalah. Misalnya ketika sedang menalikan sepatu, anak akan berusaha menggunakan seluruh kemampuannya untuk menyelesaikan hingga tuntas. Dan ini juga akan melatih ketika anak kelak di sekolah mendapat pelajaran-pelajaran matematika yang berdasarkan pemecahan masalah (problem solving).
Dalam dunia pendidikan usia dini seperti halnya TK seorang anak akan memasuki dunia yang penuh dengan “wahana bermain”. Dalam tingkatan ini, seorang anak akan diajari oleh pendidik dengan menerapkan konsep yang mudah dimengerti oleh seorang anak. Biasanya seorang pendidik akan memulai pengajarannya dengan menyanyi. Hal ini dimaksudkan agar seorang anak menjadi lebih senang tetapi, tetap fokus dengan pendidikan. Awal pertemuan kelas, sebaiknya seorang guru mulai menguji kecerdasan matematis-logis seorang anak misalnya mengenal angka dengan menggunakan buah atau pun benda lainnya, mulai membandingkan benda yang lebih besar dan yang lebih kecil, atau menyanyi lagu yang di dalamnya terdapat beberapa angka.

C.  PENGEMBANGAN DAYA PIKIR MELALUI MATEMATIKA
Dasar dari pengembangan daya pikir melalui matamatik[3] adalah anak anak dibangun  keinginan untuk  menumbuhkan keinginan  dan rasa semangat  untuk menyukai ilmu matematika ,dari matematika (logika) adalah mereka belajar konsep dasar seperti berikut
a)      Mengembangkan bahasa matematika
Pembicaraan dan percakapan informasi anak - anak tentang kegiatan - kegiatan  mereka bisa menuntut pada  perkembangan bahasa matematika  yang bisa di gunakan untuk menjelaskan  bahasa matematika ,disini mereka di dorong untuk belajar , ketika anak- anak  belajar sebutan untuk bentuk seperti lingkaran segi empat, segi tiga  mereka dengan tidak sengaja sedang beinteraksi dan juga sedang menggunakan bahasa matematika, belajar kosa kata  dan menggambarkan pola  ukuran bentuk  benda –benda lain yang membantu mereka mengembangkan  bahasa matematika
Pembelajaran langsung tentang kosa kata matematika[4] dianjurkan untuk membantu anak-anak memahami kata kata tertentu, karena biasanya anak anak  menggunakan kosa kata matematika secara spontan. Biasanya para pendidik akan menggunakan bahasa yang bisa di mengerti oleh usia mereka, seperti setengah roti, seperempat apel dan lainya
b)      kesempatan interatif untuk mengembangkan pengalaman matematika
Kesempatan untuk menghitung mengukur menyelidiki jika mereka mau  membangun pengetahuan matematika.pengalaman lansung anak akan menggunakan bahan bahan  yang berkaitan dengan matematika mempunyai peran yang sangat penting ,dengan kecerdikan mendorong anak-anak untuk berfikir dan berinteraksi terhadap benda-benda  di lingkungan mereka
Memberi kesempatan langsung untuk berkerja dengan bahan-bahan serba guna yang tidak mempunyai tujuan yang terlebih dahulu memberi kesempatan anak anak kesempatan untuk menyelusuri pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri dan menghasilkan berbagai jawaban jawaban berbeda
Interaksi dengan orang lain, anak anak membangun pengetahuan dengan berinteraksi dengan orang lain,lewat interaksi dengan teman sebaya  ide anak tentang benda-benda terbentuk  dengan ide orang lain,lewat ide tersebut bisa mempertanyakan pandangan-pandangan mereka sendiri berinteraksi dengan para guru juga dan umpan balik penting untuk mengembangkan berfikir tentang matematika,lewat pembelajaran inilah para anak anak bisa  mengerti konsep konsep matematika conto “lebih besar” lebih kecil”dan sebagainya  dengan memberi umpan balik para guru bisa mengoreksi konsep yang mungkin salah bisa di perbaiki dan di arahkan  tentang prinsip-prinsip matematika.
c)      termotivasi terhadap matematika (logika)
Salah satu tujuan pendidikan paud adalah agar mereka bisa belajar untuk menyukai berfikir nalarmatamatika  gimana agar mereka belajar matematika secara menyenangkan , menanamkan kecintaan terhadap matematika, bagai mana sifat ini d mulai dari para guru dulu, para guru harus menggunakan konsep matematika yang menyenangkan , para guru harus memperkuat persepsi positif  para anak-anak tentang diri mereka  sendisi yang mau belajar mata matika secara terang-terangang mengatakan mereka bisa matematika karena mudah
Matematika akan membantu mereka  untuk kemampuan mereka,agar bisa menyajikan konsep matematika secara efektif dan efisien,mereka harus bisa mengerti anak-anak apa yang bisa di pelajari mereka dan memberikan motivasi kepada mereka secara continu.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Logika adalah suatu cabang ilmu yang mengkaji penurunan-penurunan kesimpulan yang sahih (tidak valid).
            Kecerdasan logika matematis merupakan salah satu kecerdasan yang terdapat dalam kecerdasan multiple intelegences.Kecerdasan matematis-logis adalah kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dengan baik dan atau kemahiran menggunakan penalaran atau logika dengan benar.
Dalam logika matematika ada dua kalimat yang penting, yaitu kalimat pernyataan dan kalimat terbuka serta terdapat juga operasi logika, yaitu negasi (ingkaran), konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi. Dari suatu implikasi dapat dibentuk implikasi lain, yaitu konvers, invers dan kontraposisi. Metode atau cara yang digunakan dalam penarikan kesimpulan, yaitu modus ponens, modus tollens dan silogisme.




DAFTAR PUSTAKA

Anjar S, (2003-2007), Mengenal Gerbang Logika –LogicGate, Komunitas eLearning
IlmuKomputer.Com
Carol Seefeldt dan Barbara A Wasik,pendidikan anak usia dini menyiapkan anak usia
tiga,empat dan lima tahun masuk sekolah.jakarta.indeks. 2008
Dika N__Jeki C.S, Pernyataan Penghubung Pernyataan, jekichas.weebly.com
Diane Ronis,pengajaran  matematika sesuai cara kerja otak,jakarta,indeks.2009
Dwi Erna Novianti: Analisis Kesalahan Dalam Mengerjakan Soal Materi Logika
Matematika. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika (Jp2m) Vol. 1 No. 1 September 2015
F.Soesianto, Djoni D. (2003), Logika Metematika Untuk Ilmu Komputer,  Andi Yogyakarta.
Karman Lanani. Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Ditinjau Dari Peningkatan
Kemampuan Penalaran Logis Matematis Siswa. Jurnal ilmiah program studi matematika stkip siliwangi bandung, vol 4, no.2, september 2015




[1] Dwi erna novianti: analisis kesalahan dalam mengerjakan soal materi logika matematika. Jurnal pendidikan dan pembelajaran matematika (jp2m) vol. 1 no. 1 september 2015
[2] Dwi Erna Novianti: Analisis Kesalahan Dalam Mengerjakan Soal Materi Logika Matematika. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika (Jp2m) Vol. 1 No. 1 September 2015
[3] diane ronis, pengajaran  matematika sesuai cara kerja otak,(jakarta,indeks.2009) hal 6
[4] carol seefeldt dan barbara a wasik, pendidikan anak usia dini menyiapkan anak usia tiga,empat dan lima tahun masuk sekolah. (jakarta.indeks. 2008). Hal 386-387

Tidak ada komentar:

Posting Komentar