Minggu, 03 Desember 2017

MAKALAH KELAHIRAN ALAM SEMESTA DI TINJAU DARI SUDUT ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MODERN

MAKALAH KELAHIRAN ALAM SEMESTA DI TINJAU DARI SUDUT ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MODERN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARii
DAFTAR ISIiii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang1
B.     Rumusan Masalah2
C.     Tujuan2

BAB II PEMBAHASAN
A.    Kelahiran Alam Semesta3
B.     Kelahiran Alam Semesta Ditinjau dari Sudut Islam5
C.     Kelahiran Alam Semesta Ditinjau Dari Ilmu Pengetahuan Modern6

BAB III PENNUTUP
A.     Kesimpulan10
B.     Saran10

Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diantara segi kemukjizatan Al-quran adalah adanya beberapa petunjuk yang detail mengenai ilmu pengetahuan umum atau alam yang telah ditemukan terlebih dahulu di dalam Al-quran sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Teori Al-quran sama sekali tidak bertentangan dengan teori-teori ilmu pengetahuan modern. Dari segi kemukjizatan ini Al-quran telah menunjuk salah satu firman Allah dalam QS. Fusilat: 53 :
óOÎgƒÎŽã\y $uZÏF»tƒ#uä Îû É-$sùFy$# þÎûur öNÍkŦàÿRr& 4Ó®Lym tû¨üt7oKtƒ öNßgs9 çm¯Rr& ,ptø:$# 3 öNs9urr& É#õ3tƒ y7În/tÎ/ ¼çm¯Rr& 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« îÍky­ ÇÎÌÈ  
Artinya :
 “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda(kekuasaan) kami di segenap penjuru dan para diri mereka sendiri,sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-quran itu benar. Dan apakah tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa Dia sesungguhnya menyaksikan segala sesuatu.”
Berdasarkan keyakinan kita,bahwa Al-quran ang besar itu bukanlah kitab ilmu alam, arsitek, dan fisika, tetapi Al-quran adalah kitab petunjuk atau pembimbing dan kitab undang-undang dan perbaikan. Namun demikian ayat-ayatnya tidak terlepas dari petunjuk-petunjuk yang detail kebenaran-kebenaran yang smar terhadap beberapa masalah alami, kedokteran, dan geografi, yang kesemuanya menunjukkan kemukjizatan AL-quran serta kedudukannya sebagai wahu dari Allah SWT. Yang pasti bahwa Muhammad SAW adalah seorang  ummi yang tidak bisa membaca dan menulis. Ia lahir dalam lingkungan yang jauh dari kebudayaan dimana tidak dapat ilmu pengetahuan dan sekolah-sekolah tempat di ajarkannya ilmu pengetahuan umum karena bangsa dan keluarganyasemuanya orang-orang ummi. Disamping itu teori-teori ilmiah yang di deritahukan Al-quran pada masa itu  belum di kenal ilmu pengetahuan apapun dan ilmu pengetahuan modern pun belum menemukan rahasia-rahasianya dan menemukannya baru-baru ini.
Itu adalah bukti yang sangat jelas bahwa AL-Quran bukan ciptaan Muhammad tidak seperti apa yang diduga oleh golongan orientalis, sesungguhnya Al-quran adalah wahyu dari Allah yang di turunkan kepada hati seorang pemimpin utusan dengan bahasa arab yang kuat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kelahiran Alam Semesta
           Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmo. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukurn yang sangat kecil, misalnya atom, elektron sel, amoeba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya, bintang, planet dan galaksi.
           Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angka dan benda-benda langit yang ada. Manusia sebagai makhluk tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa ingin tahunya untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang diamati dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya-cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi timbullah beberapa teori yang mengunkapkan tentang terbentuknya alam semesta teori tersebut dikelompokkan menjadi :
1.      Teori Keadaan Tetap (Steady-State Theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi, sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bagaimanapun selalu sama, walaupun galaksinya saling bergerak menjauhi satu sama lain. Jadi teori ini beranggapan bahwa akan semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya (tanpa awal dan tanpa akhir).

2.      Teory Dentuman Besar (Big-Baag Theory)
Teori ini berlandaskan dari asumsi massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yg sangat besar pula, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat dan massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan.
Pada tahun 1543 Copernicus mengemukakan pendapatnya bahwa matahari sebagai pusat dari sistem tata surya yang terkenal dengan heliosentris dari gamoar planet-planet dapat dikelompokkan menjadi dua bagian bagian yaitu :
a.      Kelompok planet dalam, yaitu planet yaitu planet yang dekat dengan Matahari terdiri dari Markurius, Venus, Bumi dan Mars.
b.      Kelompok planet luar, yaitu yaitu planet-planet yg jauh dengan matahari terdiri dari Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.

1)   Matahari Sebagai Pusat Tata Surya
     Matahari merupakan salah satu bintang yang paling dekat dengan bumi, sehingga bila dilihat dari bumi maka matahari kelihatan jauh lebih besar dari bintang dan yang lainnya. Jarak matahari sampai bumi pada saat tertentu tidak selalu sama. Jarak yang paling dekat ± 147 Juta Km dan jarak yang paling jauh 152 Juta Km. Sedangkan jarak rata-rata ± 150 juta. Jarak rata-rata ini dikenal dengan satuan astronomi (I AU : 150 Juta Km). Diameter matahari kira-kiranya log kali diametaer bumi menurut plank bahwa energi matahari yang di pencarkan tiap cm3 permukaan matahari tiap memancarkan sebesar 90.000 kalori hanya mungkin terjadi bila keluar di suatu benda yang suhu-suhunya 6000oC pada suhu setinggi itu tidak ada benda yang berjudul padat dan cair, yang ada hanya berujud gas jadi matahri hanya terdiri dari gas saja.
2)   Bola matahari dapat dibagi dalam beberapa lapisan :
a)    Lapisan dalam merupakan inti dari matahari sebagai pabrik sumber tenaga.
b)   Lapisan kedua lalah lapisan yang paling luar dan tempat penggodokan atomnya gas yang terbungkus ketat dari dan bawah.       
c)    Lapisan Forosfer. Disini lapisan menerima energi yang kuat dari bagian bawahnya, sedang suhunya tinggal 60000C.
d)   Lapisan Atmosfer matahari yang dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian kromosfir yang merupakan lapisan bawah dan bagian karena tampak jelas pada waktu gerhana matahari.

3)   Matahari sangat penting bagi kehidupan dibumi di karenakan:
a)    Merupakan sumber energi utama bagi bumi.
b)   Merupakan bumi pengonrol stabilitas peredaran bumi.
c)    Berguna bagi seluruh dunia (manusia, hewan dan lain-lainnya).

           B. Kelahiran Alam Semesta Ditinjau dari Sudut Islam
                     Al-Qur’an bukan hanya ditujukan kepada manusia, tetapi juga ditujukan kepada manusia, tetapi juga ditujukan kepada ciptaan Allah SWT dalam banyak ayat. Allah sendiri bersumpah atas nama ciptaan-Nya seperti mahatahari, bulan, berbagai jenis buah-buahan dan dalam banyak ayat Al-Qur’an menyuruh manusia agar memperhatikan kebijaksanaan luar biasa yang terdapat dalam ciptaan-Nya dengan cara serupa. Islam memperuntukkan dirinya bagi alam primordial manusia yang ada dalam pancaran pesan kosmis yang tertulis di atas gunung. Gunung dan bintang, bintang, itulah sebaik-baik ayat, ayat Al-Qur’an maupun fenomena alam disebutkan dalam ayat, dan Al-Qur’an menyebutkan kedua ayat ini, yang ada dalam jiwa manusia maupun Ciptaan-Nya lain sebagai tandanya atau isyarat Allah SWT. Sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an :
óOÎgƒÎŽã\y $uZÏF»tƒ#uä Îû É-$sùFy$# þÎûur öNÍkŦàÿRr& 4Ó®Lym tû¨üt7oKtƒ öNßgs9 çm¯Rr& ,ptø:$# 3 öNs9urr& É#õ3tƒ y7În/tÎ/ ¼çm¯Rr& 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« îÍky­ ÇÎÌÈ  
Artinya :
                 Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu.” (Q.S Fusiliat : 53).[1]
           Berdasarkan keyakinan kita bentuk Al-Qur’an yang besar itu bukanlah kitab ilmu kalam, arsitek dan fisika, tetapi Al-Qur’an adalah kitab petunjuk atau pembimbing dan kitab undang-undang dan perbaikan, namun demikian, ayanya tidak terlepas dari petunjuk-petunjuk yang sangat detail.
           Itu adalah bukti yang sangat kuat jelas bahwa Al-Qur’an bukan ciptaan Muhammad tidak seperti apa yang diduga golongan Orientalis. Sesungguhnya Al-Qur’an adalah wahyu dari Allah diturunkan kepada hati seseorang pemimpin utusan dengan bahasa arab yang kuat.
           Kaum muslim memandang hukm alam bukan sebagai hukum indenpenden yang berjalan dengan sendirinya seolah-oleh dunia memiliki independensi ontologis. Mereka melihat hukum-hukum ini sebagai refleksi kebijaksanaan Allah dan juga perwujudan kehendak-Nya. Allah lah yang berkehendak bahwa matahari terbit setiap pagi dari Timur dan terbenam di Barat. Ciptaan tertentu terbang di angkasa atau berenang dilautan sangat mengagumkan begitu banyak ayat Al-Qur’an yang menyebutkan hukum paling mendasar yang mengatur perputaran alam.Tanpa maksa menentang pengetahuan manusia untuk mempelajari hukum alam dengan menerima pengetahuan yang selalu bersendar pada pengetahuan tentang Allah SWT dan harus selalu berdasar pada kesadaran bahwa dunia tidak indenpenden toral dengan sendiri. Tatapi mengambil sumber keberadaan hukumnya.Keselarasan dan transformasinya dari sumber segalanya yaitu Allah SWT.
           Al-Qur’an selain memberi manusia kekuatan untuk mengatur segala sesuatu melaluui kenyataan bahwa Allah SWT mengajarkan nama-Nya kepada nabi Adam. Juga memberi tanggung jawab perwalian terhadap alam, yaitu hidup sebagai mana. Seorang muslin yang baik dan kembali kepada sang pencipta. Untuk hidup sebagai muslim yang baik di dunia ini adalah memperhatikan kebijaksanaan Allah dimanapun berada dan menjaga ciptaan-Nya seperti halnya seperti dia menjaga kita dan seluruh ciptaan-nya.

C. Kelahiran Alam Semesta Ditinjau Dari Ilmu Pengetahuan Modern
           Dianiara segi mukjizatan Al-Qur’an adalah ilmu pengetahuan yang terkandung dalam Al-Qur’anul karim, dimana dari kejelasan dalil serta kekuatan hujjahnya telah mencapai suatu batas yang mustahil bagi Muhammad sebagai seorang Ummi yang hidup di antara golongan masyarakat Ummi, untuk mendatangkannya langsung dari dirinya, bahkan mustahil bagi seluruh penduduk baik pujangga, ulama golongan cerdik cendiawan, ahli hukum atau para jenius untuk mendatangkan yang setaraf ilmu pengetahuan ini dalam segi ke mukjizatannya. Al-Qur’an ini terkandung alasan yang rasional dan dalil yang jelas bisa melumpuhkan semua pendusta dan penentang yang menduga semua yang dibawa Muhammad SAW tidak lain dari pengetahuan-pengetahuaannya. Kitab-kitab yang dahulu, Muhammad SAW mengambilnya dari ahli-ahli kitab pada masanya lalu ia nisbatkan kepada tuhannya, agar dari nisbat ini akan memperoleh kesutian sebagaimana terdapat dalam surat Al-Kahfi ayat 5 :
$¨B Mçlm; ¾ÏmÎ/ ô`ÏB 5Où=Ïæ Ÿwur óOÎgͬ!$t/Ky 4 ôNuŽã9x. ZpyJÎ=Ÿ2 ßlãøƒrB ô`ÏB öNÎgÏdºuqøùr& 4 bÎ) šcqä9qà)tƒ žwÎ) $\/Éx. ÇÎÈ  
Artinya :
           Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jelaknya katanya yang keluar dari mulut mereka, mereka itu tidak mengatakan (sesuatu) keculai dusta).” (Q.S Al-Kahfi : 5)
           Al-Qur’an datang dengan membawa berbagai Ilmu Pengetahuan tentang akidah, hukum (undangnya) etika, muamalat dan dalam berbagai lapangan lain dalam pendidikan dan pengajaran, politik dan ekonomis, filsafat dan sosial tidak diragukan lagi bahwa segi ini adalah salah satu segi kemukjizatan yang paling jelas. Sebagaimanan yang dikatakan orang-orang segi perbedaan sesuatu akan tampak jelas apabila disebutkan lawan-lawannya.
1.   Akidah Islam
           Al-Qur’an datang dengan membawa akidah yang penuh toleransi murni, suci dan bersin tentang zat Allah SWT dan hak-hak rasul-Nya yang mulia. Allah pengatur semesta alam adalah satu, Esa tunggal dan lengkap, Ia tidak beranak. Ia memiliki sifat yang sempurna, bersih dari sifatnya kekurangan (Allah bukan dan zat yang disamai oleh Dzatnya lain, dan sifat-sifat-Nya tidak bisa di tiru oleh sifatnya lain ini terdapat dalam surat Asy-Syura ayat 11.
t ãÏÛ$sù ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 Ÿ@yèy_ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& $[_ºurør& z`ÏBur ÉO»yè÷RF{$# $[_ºurør& ( öNä.ätuõtƒ ÏmŠÏù 4 }§øŠs9 ¾ÏmÎ=÷WÏJx. Öäïx« ( uqèdur ßìŠÏJ¡¡9$# 玍ÅÁt7ø9$# ÇÊÊÈ  
           Artinya :
           (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat.” (QS. Asy-Syura ayat 11).
                     Ia adalah zat yang maha agung dan maha luhur lagi maha kokoh, tidak pernah terkena kantuk dan tidak pernah disibukkan oleh sesuatu urusan. Dalam surat Thaha ayat 6 yang berbunyi :
¼çms9 $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# $tBur $yJåks]÷t/ $tBur |MøtrB 3uŽ©Y9$# ÇÏÈ  
Artinyna :
Kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan di bumi semua yang ada diantara keduanya dan semua yang ada di bawah tanah.(QS. Thaahaa:11)
2.   Akidah Yahudi dan Nasrani
           Setelah nabi Musa tiada, orang-orang Yahudi tersesat dan menyembah berhala, mereka menduga Allah mempnyai anak laki-laki yaitu Ozer, serta menyamakan Allah dengna manusia dan beranggapan bahwa Allah telah menciptakan langit dan bumi mereka merasa lelah, kemudian istirahat pada hari sabtu sambil menelentang mereka berfikir kemudia mengatakan bahwa Allah SWT nampak dalam bentuk seseorang manusia dan berlat dengan Israil tetapi tidak bisa mengalahkannya akhirnya tuhan itu tidak bisa lepas dari orang Israel sehingga memberi berkah kepada orang itu serta keturannya dan baru di lepaskan oleh nabi Yaqub.
           Dari semuanya adalah kebatilan dan kesesatan orang-orang yahudi dan nasrani sedangkan Al-Qur’an datang untuk mengikus perbuatan itu.Maka, mana bisa mereka mengangap bahwa Al-Qur’an selinan dari kita Taurat?
           Perhatikanlah sejauh mana perbedaan (jurang pemisah) antara hak yang didatangkan Al-Qur’an dan kebatilan yang dibawa mereka, namun demikian, Al-Qur’an tidak mengangap cukup dengan menampilkan kebatilan kebatilan dan berita-berita  tentang pengewenangan ahli kitab itu saja, tetapi Al-Qur’an membantah mereka dengan argumen-argumennya yang jelas dan dalilnya yang mematikan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ini adalah sebagian mukjizat al-Qur’an dan masih banyak lagi segi-segi lain yang akan berkepanjangan bila kita menjadikannya lembaran-lembaran tersendiri, dan zamanpun masih terus mencari rahasia-rahasia kemukjizatan al-Qur’an. Namun demikian, rahasia al-Qur’an yang disebutkan para ulama’ hanya merupakan satu tetes dari lautan pengetahuan al-Qur’an. Maka sesungguhnya kalam Allah ini tidak bisa dijangkau oleh siapapun, sebagaimana siapapun tidak akan bisa menjangkau kebesaran zat-Nya dan keagungan sifat-Nya.
Dikemukakan beberapa teori dari beberapa ilmuwan serta dari pandangan Islam berdasarkan Al Quran. Teori terciptanya alam semesta meliputi Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory), Teori Dentuman Besar (Big Bang) Dan Teori Osilasi.Sedangkan pembentukan tata surya dibahaskan dalam teori bintang kembar, teori nebular dan teori tidal atau pasang surut.
Dari sekian banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan ternyata ilmuwan modern menyetujui bahwa teori dentuman besar  (Teori Big Bang) merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Namun perlu disadari bahwa jauh sebelum para ahli mengemukakan teori Big Bang, ayat- ayat Al-Quran telah secara jelas menceritakan bagaimana alam semesta ini terbentuk dalam 6 masa.

B. Saran
1.      Kepada penulis hendaknya mengetahui dan memahami cara-cara penulisan sebuah makalah sebelum membuat sebuah makalah agar lebih baik dalam karyanya.
2.      Kepada teman-teman mahasiswa hendaknya lebih meningkatkan pengetahuan tentang kelahiran alam semesta.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama Republik Indonesia. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Pustaka Agung Harapan
Mas’ud, Ibnu-Joko Paryono.1998. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: Pustaka Setia



[1] Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan terjemahannya,, Pustaka Agung Harapan 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar